Sabtu, 06 April 2024

KHUTBAH IDUL FITRI “NASEHAT MENYENTUH HATI (BIKIN SEDIH😭)”

KHUTBAH IDUL FITRI 1445 H / 2024 M “NASEHAT MENYENTUH HATI”

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

--------------------------------------------------------------

اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اللَّه أَكْبَرُ ٣×. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.  لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْد.

الْحَمْدُ لله الْحَمْدُ لله، الَّذِيْ جَعَلَ لَنَا عِيْدًا حَرَّمَ فِيْهِ الصِّيَامَ وَأَحَلَّ فِيْهِ الطَّعَامَ، بَعْدَ أَنْ فَرَضَ عَلَيْنَا الصِّيَامَ وَحَثَّنَا عَلَى الْقِيَامِ. صَلَاتُهُ وَسَلَامُهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَحَبِيْبِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ مَدَى الْأَيَّامِ.

أمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. وقالَ اللهُ سبحانه تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ الكَرِيْمِ أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ : يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. و قال تعالى في آيَةٍ أخْرَى يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ، وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ، وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا. 

Ma’asyiral muslimin wal muslimat jama’ah shalat Idul Fitri rohimakumullah, marilah kita berusaha dan berupaya semampu yang kta bisa untuk meningkatkan ketakwaan  kita kepada Allah subhanahu wata'ala, dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya.

Ma’asyiral muslimin rohimakumullah.

setelah kemarin matahari tenggelam di ufuk barat, terdengar suara azan magrib berkumandang, lalu pekikan takbir menggema sahut bersahutan dari diri orang beriman, Allahu akbar allahu akbar allahu akbar, kalimat yang menunjukkan kebesaran Allah, kalimat yang menunjukkan betapa manusia amat sangat lemah, amat sangat tak berdaya jika tanpa izin dan nikmatnya. Suara takbir itu tak terasa membuat  hati kita sedih bercampur bahagia, tetesan air mata tidak terasa mengalir, ada air mata bahagia karena bertemu dengan hari raya, ada air mata kesedihan karena berpisah dengan ramadhan yang penuh ampunan. Sebelum ramadhan tiba sering kita berdoa,

 اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

“Wahai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

kita memohon kepada Allah ya Allah pertemukan kami dengan bulan mulia ramadhan dan doa itu allah kabulkan, kita bertemu dengan ramadhan yang mulia dengan ramadhan yang berkah. namun hari ini segudang nikmat, hikmah dan keutamaan ramadhan itu sudah kita lalui, bulan dimana suasana terasa lebih indah dan nyaman,  bulan dimana kita lebih sering membaca dan mendengar lantunan ayat suci Alquran, bulan dimana kita merasakan indahnya menikmati hidangan buka puasa bersama keluarga, bulan dimana ditiap malamnya kita berangkat salat tarawih sesekali setelah sholat tarawih kita makan bersama menikmati hidangan yang diantarkan secara bergiliran oleh warga, bulan dimana pahala ibadah berlipatganda, pintu surga dibuka, dosa-dosa diampuni, do’a dikabulkan, bahkan didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pertanyaannya apakah ramadhan yang sudah kita lewati benar-benar sudah kita gunakan sebagaimana mestinya, benarkah puasa sudah kita laksanakan sesuai sunnah-sunnahnya, benarkah sholat tarawih sudah kita tunaikan dengan baik dan benar, benarkah ada banyak harta yang sudah kita sedekahkan di dalam nya, benarkah sudah ada banyak ayat al-quran yang kita baca.

Hadirin ramadhan itu telah berlalu, bulan mulia itu telah berlalu tanpa ada kepastian ramadhan tahun depan apakah kita masih diberikan nikmat kehidupan. Hari ini kita hanya bisa berharap semoga segala ibadah yang kita lakukan di bulan ramadhan di terima oleh Allah, dilipatgandakan pahalanya, dan menjadi sebab dosa-dosa kita yang tak terhitung jumlahnya dihapus oleh Allah Swt, jangan sampai kita masuk dalam kategori orang yang dilaknat di dalam doa malaikat jibril ‘alaihis salam yang kemudian diaminkan oleh baginda rasul, dalam suatu hadis dikabarkan malaikat jibril pernah berdoa:

 بُعِدَ لِمَنْ أَدْرَكَ رَمَضَانَ فَلَمْ يَغْفَرْ لَهُ

Dilaknat orang yang bertemu dengan Ramadhan, akan tetapi ia tidak diampuni. (Al-hadist)

Semoga kita bukan termasuk orang yang menyesal, kita bukan termasuk orang yang  merugi, kita bukan termasuk orang yang dilaknati.

Allahu akbar allahu akbar allahu akbar walillaahilhamd.

Hadirin rahimakumullah, di hari yang fitri ini kita merasakan betul bahwa allah maha pemurah maha pengasih dan maha penyayang, kita yang hina ini  kita yang kotor ini kita yang berlumuran dosa ini Allah berikan kesempatan menikmati indahnya hari raya idul fitri.

Kebahagiaan hari raya ini adalah kebahagiaan yang memang diperuntukkan bagi mereka yang berpuasa, sebagaimana sabda baginda nabi agung Muhammad Saw, bahwa bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan.

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ: فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ، وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ

Yang artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan ketika bertemu Tuhannya,” (HR. Imam Muslim).

kemarin sore di penghujung Romadhon kita bisa berbagi ketupat dan rendang dengan saudara kita, bisa berziarah ke makam pendahulu kita, berdoa dan membersihkan pusaranya, hari ini tampak rumah-rumah sudah dihias, anak-anak telihat senang riang gembira bermain dengan teman sebaya, kebahagiaan  juga terlihat di rumah warga dimana karpet dan gorden diganti dengan yang baru, halaman rumah terlihat lebih bersih dan indah dari hari-hari biasa, seorang ayah telihat puas bangga melihat anaknya bisa menggunakan baju baru hasil peras keringatnya, suasana lingkungan  dihiasai dengan  tradisi mengunjungi rumah satu persatu, saling meminta maaf dan bertukar cerita lalu menyicipi hidangan kueh lebaran beragam warna dan rasa yang dibuat oleh ibu-ibu dengan penuh sukacita. Sungguh suasana yang amat sangat indah anugrah dari Allah Swt.

يُرِيدُ ٱللَّهُ بِكُمُ ٱلْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ ٱلْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا۟ ٱلْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Yang artinya: Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS.Al-Baqarah : 185)

Maka kita menutup ibadah puasa pada hari raya Idul Fitri dengan bertakbir mengagungkan Allah. semoga segala apa yang kita lakukan di hari raya idul fitri ini adalah bentuk syukur kita atas segala nikmat, hidayah, kemudahan dan keselamatan yang allah berikan.

Hadirin rahimakumullah, tentu hari ini kita merayakan idul fitri dengan suasana hati yang berbeda-beda,  ada yang bergembira tidak terkira karena anggota keluarganya bisa berkumpul semuanya, bisa menikmati hidangan ketupat dan rendang bersama adik, kakak, ayah, ibu, kakek dan nenek. Ada yang bergembira karena anak kesayangannya pulang dari perantauan membawa cerita dan pengalaman. ada yang bergembira karena pada momen idul fitiri inilah ia bisa melihat orang tuanya setelah sekian lama tidak berjumpa. Setelah sekian lama hidup di perantauan, mengadu nasib di negeri orang. Ada yang berbahagia karena di tahun ini untuk pertamakalinya ia dipanggil ayah atau dipanggil ibu oleh anak pertamanya, ada yang bahagia karena di momen idul fitri ini ia bisa pulang ke kampung halaman tempat ia bermain semasa kecil, kampung yang walaupun penuh dengan kesederhanaan tapi terasa indah dan nyaman dengan sejuta kenangan.

tapi tentu di hari raya ini juga ada yang merasakan kesedihan, bahkan tetesan air mata tak mampu untuk ditahan,  mungkin ada diantara saudara kita yang tak bisa berhari raya bersama keluarga, mungkin ada orang tua yang hari ini menahan rindu karena anak kesayangannya tak bisa pulang dari perantauan, ada orang tua yang  tak bisa melihat canda tawa anak cucunya, ada yang bahkan bersedih karena salah satu anggota keluarganya telah dahulu menghadap Allah subhanahu wa ta’ala. Ada anak kecil yang harusnya seusianya mendapatkan belahan kasih sayang dari ibunya, mendapatkan perhatian dari ayahnya, meminta dimasakkan ini dan itu dari ibunya,meminta baju baru dari ayahnya, kasih sayang itu perhatian itu tidak ia dapatkan karena orang tuanya telah tiada. Maka dihari yang fitri ini marilah kita melihat kanan dan kiri, melihat sekitar kita, adakah anak yatim yang perlu kita santuni, jangan segan menyedekahkan sedikit harta, jangan segan memberikan perhatian, jangan segan memberikan kasih sayang kepada mereka. Hadirin Ada balasan besar bagi orang yang menyantuni anak yatim, ada keutaman besar bagi mereka yang mengasihi anak yatim, bahkan  Baginda nabi muhammad Saw bersabda :

أَنَا وَكَافِلُ الْيَتِيمِ فِي الْجَنَّةِ هَكَذَا. وَأَشَارَ بِالسَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى، وَفَرَّجَ بَيْنَهُما شَيْئًا

Yang artinya, “Aku dan orang yang merawat anak yatim seperti ini di dalam surga.” Kemudian nabi memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari tengah, seraya sedikit merenggangkannya.” (HR. Imam Bukhari & Imam Muslim).

Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar walillahilhamd..

Jamaah shalat Idul Fitri rohimakumullah,  marilah juga pada momen Idul Fitri ini kita memperbaiki hubungan dengan saudara, tetangga, kerabat baik yang jauh ataupun dekat, sebagai manusia kita semua tak kan pernah luput dari khilaf, salah dan dosa. Mata sering salah melihat, mulut sering salah berucap, hati sering salah prasangka, telinga sering salah mendengar, lupakan dan maafkanlah konflik yang pernah terjadi, bukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya. Mari kita lebih bisa menghormati perbedaan, lebih menghargai keanekaragaman.  Kita hidup di negara dengan beraneka ragam bahasa, budaya dan agama, perbedaan pendapat dan pemikiran pasti terjadi. mari kita lebih bijak dalam menerima informasi, jangan mudah tersulut emosi dari berita yang kebenarannya belum pasti, mari kita lebih bijak bermedia sosial, jangan hanya karena mengetik satu dua kata kita bermusahan antar saudara. Apa yang retak mari kita satukan, apa yang putus mari kita sambungkan, apa yang berjarak mari kita dekatkan. di hari yang fitri ini jangan segan kita saling mengulurkan tangan, melemparkan senyuman, saling bermaaf maafan.

Terlebih hadirin marilah kita memperbaiki hubungan dengan ayah dan ibu kita tercinta, kepada sosok yang amat sangat berjasa dalam hidup kita, orang tua adalah jimat kita di dunia, keridhoan orangtua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita, sebaliknya kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.

رِضَا اللَّهِ فِـيْ رِضَا الْوَالِدَيْـنِ، و سُخْطُ اللَّهِ فِـيْ سُخْطِ الْوَالِدَيْنِ

"Keridhaan Allah ada pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang tua." (HR. Imam Tirmidzi).

adalah sebuah kebahagiaan bagi kita yang  masih memiliki orang tua yang masih bersama kita di dunia, ayah yang tak pernah mengeluh akan beratnya bekerja, ia terlihat tetap semangat walau keadaan serba tak pasti, semuanya ia lakukan dengan sepenuh hati, terkadang ia tidak memikirkan kesehatan tubuhnya, Ia hanya berpikir bagaimana keluarganya hidup bahagia, bagaimana ia bisa membelikan baju baru untuk anak kecilnya, bagaimana ia bisa menuruti harapan istrinya. Dan sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita ke dunia ini, sosok yang dengan berbakti kepadanya dapat menghantarkan kita ke surga. apa kabar orang tua kita hari ini? sudahkah kita menjenguk keduanya? Sudahkah kita mampu membuatnya bahagia? Sudahkah kita mampu memenuhi harapannya kepada kita, semakin hari semakin bertambah tua umurnya, tenaganya tak sekuat seperti dulu, apakah kita yang sibuk bekerja masih sempat memikirkannya, apakah kita yang sibuk mengejar cita-cita masih sempat bertukar cerita dengannya, apakah kita yang sibuk dengan berbagai urusan dan keperluan masih sempat duduk bersama dengannnya,

hadirin rohimakumullah jika kita dengan ikhlas peduli memberi kasih sayang dan membantu meringankan berat hidup kedua orang tua kita,  yakinlah surga balasannya, sebanyak apapun yang pernah kita berikan dan apapun yang pernah kita serahkan kepada orang tua kita tidak akan setimpal dengan perjuangan dan pengorbanan mereka melahirkan dan membesarkan kita, tak kan setimpal dengan beratnya ibu mengandung sembilan bulan, tak kan setimpal dengan sakitnya ibu melahirkan, tak kan setimpal dengan penatnya ayah membesarkan kita.

dan hadirin rohimakumullah, jika orang tua kita  saat ini sudah tidak bersama kita lagi di dunia, marilah kita luangkan waktu untuk beziarah ke makam mereka, lihat dan bersihkanlah pusara mereka, dan jangan sampai kita lupa mendoakan mereka, hadirin mereka menunggu do’a dari kita, mereka pastinya akan senang dan bahagia atas doa yang kita kirimkan, sebaliknya mereka pasti sangat bersedih ketika kita tidak mendoakan mereka, karena itulah yang mereka harapkan dialam sana, doa dari anak sholihnya.

Ya Allah ampunilah dosa kami jika kami masih sering menyakiti hati kedua orang tua kami ya Allah, maafkan kami jika kami belum bisa memenuhi harapan kedua orang tua kami ya Allah, maafkan kami jika kami terasa enggan dan malas mengurus orang tua kami di masa tua nya ya Allah, berikanlah kami kekuatan untuk mengurus orang tua kami di masa tuanya ya Allah, ya Allah ampuni kami Jika kami lebih sering menyapa teman kami di media sosial daripada menyapa kedua orangtua kami, ampunilah kami jika kami pernah marah dan membentaknya, ampuni kami jika kami pernah membuatnya kecewa, berikan kami kesempatan untuk membalas jasanya dan berikan kami kesempatan untuk berada disisinya saat ia sakit dan membutuhkan kami, jangan biarkan kesibukan kami dalam bekerja melupakan atau mengurangi bakti kami, ya Allah jika tiba waktunya nanti engkau memanggilnya, berikanlah sebelumnya kami kesempatan berada disisinya, berikan kami kesempatan untuk berterima kasih dan memohon maaf kepadanya, dan ya Allah jangan azab kedua orang tua kami, jangan siksa kedua orang tua kami baik karena dosa orang tua kami atau lantaran ulah kami anaknya yang sering berbuat dosa dan maksiat, dan kami mohon kepadamu  ya Allah untuk orang tua saudara-saudara kami yang telah meninggal dunia, ampunilah dosa mereka ya Allah, lipat gandakan pahala mereka ya Allah, berikanlah tempat terbaik untuk mereka ya Allah. Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar walillahilham.

Hadirin rahimakumullah, segala kebaikan yang bisa kita lakukan sekarang mari kita lakukan dengan segera, entah itu kebaikan dengan orang tua, kebaikan dengan tetangga, kebaikan dengan saudara, kebaikan dengan siapapun. Jika kita punya niatan untuk lebih banyak beribadah, untuk lebih rajin melaksanakan sholat, untuk lebih rajin menunaikan zakat, dan sekian banyak ibadah-ibadah lainnya, mari kita lakukan itu dengan segera, mumpung kita masih sehat, mumpung kita masih kuat, karena hadirin jika kemaren-kemaren kita melihat saudara kita ada yang sudah dibalut kain kafan, yang mandinya dimandikan, sholatnya disholatkan, bisa jadi berikutnya giliran kita, bisa jadi berikutnya kita yang dimandikan, kita yang disholati, kita yang dikafani. Mau sesehat apapun kita, mau semuda apapun kita, tak ada jaminan bahwa kematian tak akan datang menghampiri, ia datang tanpa kabar, ia datang tanpa persiapan, kapanpun dan dimanapun kita harus siap meninggalkan dunia ini. Semoga kita semua ditakdirkan oleh Allah wafat dalam keadaan husnul khotimah, wafat saat kita sudah banyak berbuat kebaikan, wafat saat segala dosa kita sudah dihapuskan. Aamiin Allahumma Aammin.

تقَبَّلَ اللهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ اَللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ عِيْدِنَا، وَأَعِدْهُ عَلَينَا أَعْوَامًا عَدِيْدَةً. بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْأَنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْأَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

-II Khutbah ke

اللَّه أَكْبَرُ. اللَّه أَكْبَرُ. اللَّه أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ للهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً.  لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ. اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْد.

الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ حَرَّمَ الصِّياَمَ أَيّاَمَ الأَعْياَدِ ضِيَافَةً لِعِباَدِهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلٰهَ إِلاَّاللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ الَّذِيْ جَعَلَ الجَّنَّةَ لِلْمُتَّقِيْنَ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ وَمَوْلاَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ االدَّاعِيْ إِلىَ الصِّرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ. اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّـدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنَ. أَمَّا بَعْدُ.

فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ "إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا". اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ. رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِاْلحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ اْلفَاتِحِيْنَ. رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهُ اكبَر


Sumber:

Rangkaian kata diolah oleh Ust. Ahmad Nurmasduki, S.A., S.H., M.H. (Youtube Olah Rasa Olah Kata)

Dalil kebanyakan kami kutip dari website NU ONLINE.

Format salinan oleh : Syamsul Bahri Said Al-Pungguri

(Fail Pdf, 082350222387) 

(Youtube Syamsul Bahri Said Al-Pungguri)

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup mulya atau mati syahid