Sabtu, 29 Mei 2021

Teks Ratibul Haddad pdf

Download ⬇️ 

https://drive.google.com/file/d/1jPVs0cUK_DNMsBiNHl9AmkwZp0BKFj7k/view?usp=drivesdk

UNDUH GRATIS E-Book SKD dan SKB serta Materi dan Soal Latian Tes PPPK & CPNS 2021

 UNDUH GRATIS E-Book SKD dan SKB serta Materi dan Soal Latian Tes PPPK & CPNS 2021


🌐 E-Book ( Buku Elektronik) Modul PPPK 2021

http://bit.ly/MODUL_PPPK2021


🌐 E-Book ( Buku Elektronik) SKD dan SKB CPNS 2021

http://bit.ly/EBOOK_CPNS2021


🌐 Materi dan Soal Seleksi Kompetensi Dasar ( SKD ) PPPK / CPNS 2021

http://bit.ly/SKD_CPNS2021


🌐 Materi dan Soal Seleksi Kompetensi Bidang ( SKB ) PPPK / CPNS 2021

http://bit.ly/SKB_CPNS2021


🌐 Unduh Materi dan Contoh Soal Latihan serta Pembahasan Tes CPNS 2021


A. Tes Karakteristik Pribadi (TKP)

1. Integritas Diri : 

http://bit.ly/2OR5n2J

2. Kejujuran : 

http://bit.ly/2QXnCVT

3. Kemampuan Bekerja Mandiri dan Tuntas / Tanggung Jawab :

http://bit.ly/2N5kuDW

4. Kemampuan Beradaptasi : 

http://bit.ly/2xEFsVl

5. Kemampuan Pengendalian Diri : 

http://bit.ly/2IjMcvU

6. Semangat Berprestasi : 

http://bit.ly/2zww4Vq

7. Inisiatif : 

http://bit.ly/2xPHkKr

8. Kreativitas Kerja dan Inovasi : 

http://bit.ly/2IhSCvH

9. Ketekunan : 

http://bit.ly/2Q3UYkk

10. Orientasi pada Pelayanan : 

http://bit.ly/2DyJx2M

11. Menghargai Orang Lain : 

http://bit.ly/2IiEORA

12. Ketegasan : 

http://bit.ly/2zvSSnS

13. Kepercayaan Diri : 

http://bit.ly/2xSRc5Z

14. Toleransi : 

http://bit.ly/2DxkFbS

15. Kepedulian Lingkungan : 

http://bit.ly/2Q8fX5G

16. Efisiensi Kerja / Skala Prioritas : 

http://bit.ly/2QarVMa

17. Kemauan dan Kemampuan Belajar Berkelanjutan : 

http://bit.ly/2zwTidV

18. Bekerja sama dalam Kelompok : 

http://bit.ly/2ORFujq

19. Tekhnik Pemecahan Masalah ( Problem Solving ) : 

http://bit.ly/2zvLaue

20. Kepemimpinan / Menggerakan dan Mengkoordinir Orang Lain : 

http://bit.ly/2zwo8U4


B. Tes lnteligensia Umum (TIU)

1. Sinonim/Persamaan Kata : 

http://bit.ly/2A02Yh7 

2. Kumpulan Sinonim Kata : 

http://bit.ly/2C57g8o 

3. Antonim/Lawan Kata : 

http://bit.ly/2RDNuGD 

4. Kumpulan Antonim Kata : 

http://bit.ly/2Qy7f0E 

5. Analogi/Korelasi Makna : 

http://bit.ly/2OgKPV0 

6. Pengelompokan Kata/Perbendaharaan Kata : 

http://bit.ly/2Ofr0xl 

7. Kemampuan Kuantitatif  : 

http://bit.ly/2yzB0Hp 

8. Tes Penalaran Logis : 

http://bit.ly/2C4ZqM6 

9. Tes Penalaran Analitis : 

http://bit.ly/2A0bay4 

10. Kemampuan Berbahasa Indonesia : 

http://bit.ly/2A0W6Qx 

11. Pemahaman Bacaan : 

http://bit.ly/2yr1IBX 


C. Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)


1. Pancasila : 

bit.ly/2pJcAHl 

2. Undang-Undang Dasar 1945. : 

bit.ly/2A0lnKU 

3. Bhinneka Tunggal Ika. : 

bit.ly/2C7wt2h 

4. Demokrasi. : 

bit.ly/2ytiPTk 

5. Kedaulatan rakyat. : 

bit.ly/2y9ERLw 

6. Sistem Pemerintahan. : 

bit.ly/2A0IIvW 

7. Perundang-undangan Nasional. : 

bit.ly/2ypWR3U 

8. Otonomi Daerah. : 

bit.ly/2ObWqVv 

9. Partisipasi Masyarakat dalam Perumusan Kebijakan Publik. : 

bit.ly/2zZV33m 

10. Hak Asasi Manusia (HAM). : 

bit.ly/2Nx4ivJ 

11. Pergerakan Nasional. : 

bit.ly/2OHlpzB 

12. Pendudukan Militer Jepang di Indonesia. : 

bit.ly/2C2xZTf 

13. Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). : 

bit.ly/2OIMKBp 

15. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. : 

bit.ly/2ypy7c4 

16. Konflik Indonesia dengan Belanda. : 

bit.ly/2QGT3CT 

17. 45 Butir Pengamalan Pancasila. : 

bit.ly/2Nx62Fh

Senin, 10 Mei 2021

KHUTBAH IDUL FITRI 2021 TAQWA & KEBAHAGIAAN BERSAMA KELUARGA


                                                                    *Khutbah I*

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ .

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا ِلإِتْمَامِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَأَعَانَناَ عَلىَ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَجَعَلَنَا خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ للِنَّاسِ. نَحْمَدُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَهِدَايَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ شَهْرُ رَمَضانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لَا اِلٰهَ الَّا اللّٰهُ وَاَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللّٰهِ الْحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin jama'ah shalat 'id rohimakumullah,

Bersyukur kepada Allah Swt. dengan mengucapkan : 

الحمد لله رب العالمين

Bershalawat kepada rosululloh Saw. dengan membacakan :

 اللهم صل علی سيدنا محمد وعلی اٰل سيدنا محمد

Marilah dalam kesempatan mengawali bulan Syawal 1442 H/2021 M ini, kita bersama-sama meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan segala perintahnya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan bekal takwa inilah, semoga kelak kita menjadi penghuni surga, amin ya rabbal ‘alamin.  

Rasa sedih pagi ini, sangat sangat terasa bagi kita dengan perginya bulan Ramadhan. Begitu pula rasa bahagia itu hadir karena Allah masih memberikan kita umur panjang sehingga mampu menyelesaikan ibadah selama Ramadhan hingga menjumpai malam lailatul qadar. 

karena dihari ini kita berbahagia dengan hari raya ‘idul Fitri, namun saudara-saudara kita yang ada di Palestin, sesungguhnya mereka hari ini tidak seberuntung kita dari segi kerukunan dan kedamaian. atau Bahkan sudara-saudara muslim disekitar kita pun barangkali tak seberuntung kita dalam merayakan hari ini, mungkin karena kondisi kesehatan, 

bencana atau bahkan kondisi keuangan. Maka dari mimbar yang yang mulia ini kami menghimbau mari kita berbagi kebahagiaan, saling menyantuni, saling 

membantu, disana-sini barangkali ada anak yatim atau fakir miskin yang masih menunggu uluran tangan kita. Mari kita datangi mereka, semoga kelak amalan seperti itu bisa menjadi perisai bagi kita dari panasnya Neraka.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, 

Suasana batin disetiap kali Syawal hadir adalah merupakan kegembiraan, kebersamaan, kekeluargaan dan kepedulian bagi kita. Empat hal itu menyatu menjadi pelajaran kehidupan sosial yang secara otomatis hadir saat Ramadhan meninggalkan kita semua. Sebab Idul Fitri ini menjadi identitas kemenangan dan kebahagiaan umat islam setelah berhasil lulus dari ujian pengekangan hawa nafsu.  Maka wajar sekali jika umat Islam merasa bergembira. tentunya juga dengan menjalin kebersamaan dalam suasana kefitrian atau kesucian diri dan kemudian berkumpul bersama keluarga. Di situlah lahir suasana taqwa dan  kekeluargaan yang sangat akrab. Berdasar pada pola semangat beridul fitri juga lahir jiwa kepedulian karena sebelumnya umat Islam diwajibkan menunaikan zakat fitrah—sebagai amalan kepedulian sosial.  Allah telah memberikan peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-Hujurat ayat 10, sebagaimana berikut:

 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS Al Hujurat: 10) 

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Jamaah Id yang berbahagia!

Target terakhir daripada bulan ramadhan adalah taqwa, dan ciri-cirinya dan balasannya telah Allah sebutkan sebahagian didalam al-qur'an.

Allah SWT berfirman dalam suroh Ali Imran ayat : 133-136

وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ  وَالْاَرْضُ ۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ  وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ  وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ  ۗ  وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui"

اُولٰٓئِكَ جَزَآ ؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  ۗ  وَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَ 

"Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Jamaah Id yang saya hormati!

Oleh karena itu maka dengan taqwa itu dihari ini yang seharusnya hari gembira, bagi kita yang mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Karena kita sudah fitrah kembali kepada kesucian, tentunya kesucian itu akan kita rayakan bersama dengan bersuanya sanak saudara,  anak-anak yang diperantauan biasanya akan melepas rindu buat ibu bapak dan keluarga tercinta. Namun, kita masih melihat dan menyaksikan berita bahwa covid 19, covid 20 dan covid 2021 ini telah merenggut bermacam kebahagiaan kita. Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah adalah dalam rangka meminimalisir penyebaran virus dan melindungi rakyat, karena konon virus ini telah merenggut jutaan nayawa di berbagai belahan dunia. Maka jama'ah  sekalian, mari kita bersabar, mari kita ikhlas dengan keadaan ini, mari kita berdoa’ dan berlindung kepada Allah Swt. karena pada hakikatnya, musibah covid ini, kecil jika dibandingkan dengan musibah yang bisa menjauhkan kita dari Allah Swt, covid ini hanya bisa menjauhkan kita dari saudara-saudara kita, menjauhkan kita dari sesama manusia, tetapi virus maksiat jelas menjauhkan kita dari Allah Swt. Maka virus maksiat ini jauh lebih berbahaya  daripada virus corona.

Maka hari ini saya sampaikan musibah paling berbahaya  adalah virus maksiat. virus maksiat berupa kecanduan judi online, ketika anda begadang untuk menghabiskan chip-chip dan saldo judi di HP android anda, ketika anda tidak lagi perduli dengan kewajiban kepada anak dan istri, ketika anda tidak aktif puasa di ramadhan ini, ketika anda tidak disiplin shalat fardu lima waktu, ketika muda mudi bergaul bebas tanpa etika dan norma kesopanan, ketika wanita-wanita muslimah tidak menutup aurat, ketika anda masih bergumul dengan riba, ketika zina dan prostitusi masih merajalela, sementara miras dan narkoba masih dikonsumsi di mana-mana, dan berbagai macam maksiat yang merupakan virus paling berbahaya, lebih berbahaya dari covid-covidtan, karena virus maksiat menjauhkan kita dari sang pencipta, virus

maksiat akan menyebabkan celaka di dunia dan sengsara di akhirat. Ini yang 

seharusnya lebih diperhatikan semua pihak.

Allahuakbar 3x Walilla Ilhamd 

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang berbahagia.

Melalui khutbah ini walaupun tidak semuanya kita dapat bersua langsung dengan orang tua, kami mengajak kita semua untuk mengingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinta dan kasih sayang dari seorang ayah, orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam kegelapan jadi penuntun dikala kita tersalah, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau berterimakasih, akankah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum dibibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita.

Kita bisamenjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah,  mendapatkan pendidikan yang baik, mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat do'a dari ayah dan ibu kita. 

Oleh karena itu melalui kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap kita yang hadir di masjid yang muliavini, bahwa seluruh amal ibadah kita sholat kita, puasa kita, infakbkita, Shodaqoh kita, zakat kita,  bahkan haji dan umroh kita seluruhnya bisa berterima dihadapan Allah Swt adalah karena ridho dari orangtua kita, jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi kita, maka seluruh amal ibadah yang kita lakukan tidaklah akan sampai kehadirat Allah Swt. Maka bagi anak yang durhaka, yang selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita menyakiti hati mereka, beberapa kali kita mendobrak pintu, beberapa kali kita menggertak, bahkan kita menjadi musuh dalam hidup dan kehidupan mereka. Mintaklah ampun kepada Allah dan mohonlah ma'af dihadapan keduanya.

Seluruh Hadirin Wal Hadirot Sidang Jama’ah idil Fitri yang dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Swt.

Kita kembali melihat dan mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Kepada kita  semuanya coba tatap wajah ayah dan ibu…maka yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum bahagia adalah satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan menatap wajah seorang ayah ibu kata Nabi adalah ibadah :

(النظر إلى الوالدين عبادة)

"Seorang anak yang menatap wajah ayah ibunya adalah ibadah".

Tapi mengapa kita selalu melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan sinis. kenapa?... mungkin hanya karena harta belaka tidak dibelikan kereta KLX, mungkin karena harta warisan, sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat semena-mena didepan ayah ibu kita. 

Demi Allah mengapa kita hari ini menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak bukan adalah karena do'a dan berkah mereka berdua.

Oleh karena itu benarlah kata nabi.. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya Allah jikalau tidak ada ridho dari kedua orang tuanya, maka dikesempatan yang singkat ini, saya sampaikan, yang masih mampu menatap wajah orang tuanya, tataplah wajahnya dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemarinya, ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur atau alam barzah. 

Mungkin hari ini anak yang sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih merasakan sedih teramat sangat rindu menatap wajah orang tuanya, dalam doa berkata “Ya Rob… hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya yang ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang terbatas, oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami pada ayah ibu kami kelak didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”. 

Allahou akbar 3 x Jama‟ah shalat „Idul-Fithri yang berbahagia, 

Sebelum mengakhiri khutbah ini, kami ingin memberikan nasihat kepada kaum 

wanita, sebagaimana Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah memberikan nasihat kepada para wanita. Hendaklah kaum wanita bertakwa kepada Allah Ta‟ala pada urusan wanita itu sendiri. 

Hendaklah kaum wanita menjaga aturan-aturan Allah, memelihara hak-hak para 

suami dan anak-anaknya.

Ingatlah! Wanita shalihah itu, ialah wanita yang taat dan menjaga apa yang harus

dijaganya, seorang wanita solehah tidak seharusnya berdandan dengan mengenakan pakaian tipis transparan, genit dan menggoda dalam tingkah laku dan penampilan, menampilkan video, foto dan aksi yang membangkitkan hasrat lawan jenis, walaupun melalui media online.

Ingatlah! Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :

Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat (lalu beliau pun 

menyebutkan) : 

1. Wanita berpakaian tetapi telanjang, 

2. Wanita yang berjalan dengan lenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan leher unta meliuk-liuk. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan aroma surga. (H.R. Muslim).

Allahou akbar 3 x Jama‟ah shalat „Idul-Fithri yang berbahagia, 

Yang terakhir, Wahai kaum muslimin dan muslimat! saya menganjurkan diri sendiri dan kita semua, agar memberi dan meminta ma’af, hilangkan benci dan permusuhan, mari kita 

menyatu di dalam agama Allah. Tidak ada yang berkurang dari diri kita dengan memberi ma’af, tidak pula akan pudar harga diri kita dengan meminta ma’af.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَذِكْرِ اْلحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

 

                                                                 *Khutbah II* 

اَللهُ أَكْبَرُ 7×، اَلْحَمْدُ ِللهِ

 رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ "إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا". اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ

Ya Alloh ya robb..Telah banyak nikmat yg telah engkau berikan kepada kami, tapi kami seringkali mengingkari dan tidak mensyukurinya, bahkan kami gunakan untuk perbuatan dosa dan maksiat. Maka di hari yang fitrah ini, sudah sepatutnya kami kembali kepadamu ya Allah.. memohon Ampun atas segala dosa-dosa yang pernah kami lakukan, baik dzhohir maupun batin.

Ya Allah.. selama ini kami sangat jarang bahkan tidak pernah samasekali bangun dimalam hari bersujud dan menangis kepadamu, bahkan dibulan ramadhan yang telah kami lalui barusan ini, kami sangat jarang membuka kalam suci Al-Qur'anmu..

Ya Allah.. kami semakin jauh darimu, karena kesibukan urusan duniawi kami..

Ya Allah.. Berilah hidayah & petunjukmu kepada kami, agar kami senantiasa ingat kepadamu, dan beribadah 

kepadamu.

Ya Rabb Ya Rahman Ya Rahim.. kami banyak salah & dosa kepada kedua orang tua kami, kepada Ayah & ibu kami, yg telah menjadikan kami hingga kami bisa sampai saat ini, tapi kami sering melupakan mereka ya robb..

Ya Allah.. Seandainya orang tua kami sudah tua, kakinya sudah tidak bisa lagi diangkat, tanganya sudah tidak bisa lagi mengendong kami seperti kami diwaktu kecil yang ditimang-timang, kami mohon kepadamu janganlah engkau cabut nyawa mereka sebelum engkau jadikan kami anak-anak yg sholeh dan sholehah, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum kami membahagiakan ayah & ibu kami, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum kami melihat kebahagiaan diwajah kedua orang tua kami Ya Allah.. 

Ya Rabb.. Mereka orang tua kami yang sudah meninggal janganlah engkau siksa akibat perbuatan salah yg mereka lakukan demi mencari nafkah untuk kami.

Jangan engkau adzab mereka didalam kubur mereka karena perbuatan yg kami dilakukan didunia ini, jangan engkau sampaikan kabar buruk yg kami lakukan didunia kepada kedua orang tua kami ya Allah.. Bahagiakan mereka dunia & akherat, Kabulkan semua hajat mereka.

Ya Allah.. Kedua orang tua kami yg masih hidup, sehatkan mereka ! Angkat penyakitnya Ya Allah.. Angkat penyakitnya Ya Rabb..

Ya Rabb.. kami mengaku banyak salah kepada suami kami, yang seharian penuh membanting tulang mencari nafkah untuk kami sebagai istri dan anak-anak dirumah, 

Kadang kami tidak tahu suami kami dicaci maki orang, dihina orang, jatuh, terluka, hanya demi mencari nafkah untuk kami & anak-anak dirumah tapi kadang-kadang 

kami tidak pandai mensyukuri atas apa yg suami kami dapatkan Ya Rabb.. Ampuni segala dosa yg kami lakukan kepada suami kami.

Ya Allah.. kami banyak salah kepada istri kami yg begitu setia dirumah, mengatur rumah tangga, mendidik anak-anak kami, kadang lupa makan, sakit tidak dirasakan.. Ya Allah.. istri kami begitu setia kepada kami, istri kami mengetahui segala kekurangan & aib kami, tapi dia begitu pandai menutupi aib kami dari orang lain, dia begitu setia menjalani hidup dengan kami selama ini..

Tapi kadang-kadang kami mengotori, menodai kesetiaannya, membuat hatinya sakit, bahkan kadang-kadang hampir tidak betah dirumah, Ya Rabb.. Ampuni segala dosa yg kami lakukan kepada istri kami.

Begitu juga Anak-anak kami ya robb, mungkin selama ini kami banyak salah dan kurang memperhatikan mereka dan kurang mendo'kan mereka, kami mohon kepadamu jadikan mereka anak-anak yg sholeh & sholehah, bimbing mereka untuk bisa membahagiakan kami sebagai orang tuanya, jadikan mereka pecinta ilmu, pecinta ulama, pecinta 

majelis, sukseskan mereka, bahagiakan mereka dunia & akherat. Jangan jadikan anak-anak kami fitnah bagi kami dunia & Akherat Ya Allah..

Allaaah... Ya Rahman.. Ya Rahim..

Wafatkan kami dalam keadaan sujud..

Wafatkan kami dalam keadaan taat..

Wafatkan kami dalam keadaan membaca Al-Qur'an. Merasakan ketenangan & kenikmatan zikir, ibadah kepadamu..

Merasakan kedamaian ketika mengangkat kedua tangan dan berdo'a memohon kepadamu

Ya Rabb.. Jangan jauhkan kami lagi darimu..

Ya Allah... Jadikan tetesan air mata ini, sebagai bukti kami takut kepadamu..

Jadikan tetesan air mata ini bukti kami ingin membahagiakan orang2 yg kami cintai.

Jadikan tetesan air mata ini penghapus dosa kami.

Jadikan tetesan air mata ini penghalang kami dari nerakamu Ya Allaah..

Jadikan tetesan air mata ini penghapus dosa orang2 tua kami..

Ya Rahman Ya Rahim.. Dimana ketaatan kami penuh cacat, maka kami memang tidak pantas untuk masuk kedalam surgamu, tapi sungguh kami tidak kuasa menahan siksa api nerakamu Ya Allah..

Lisan kami penuh dosa & bohong !! Kami mohon kepadamu ketika kami sakaratul maut, jangan engkau beratkan lisan ini untuk menyebut namamu yg suci, Jangan engkau beratkan lisan kami ini untuk mengucap syahadat :

لا اله الا الله

ketika ajal kami tiba.

Mudahkan lisan ini menyebut namamu yg suci ketika kami sakaratul maut Ya Allah.

Ringankan ya raaabb..

Ya Allah biha, ya Allah biha, ya Allah bi husnil khotimah.

 رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ .

 


Minggu, 09 Mei 2021

KHUTBAH IDUL FITRI 2021 (ADA 4 KHUTBAH) REPOST


KHUTBAH I

اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ اَكْبَرْكُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْوَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ. اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اللهُ اَكْبَرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قال الله تعالى في القرأن الكريم , قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ , وَذَكَرَ ٱسْمَ رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ , بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا , وَٱلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ

Hadirin Jamaah Shalat Iedul Fitri yang di rahmati Allah
Ramadhan telah meninggalkan kita, ada rasa haru pada diri kita ketika ramadhan ini telah meniggalkan kita.
Dari semenjak terbenamnya matahari kemarin, muslimin dan muslimat di seluruh dunia menggemakan takbir membesarkan Allah SWT, sebagai bentuk pengakuan bahwa Sehebat apapun ibadah Ramadhan kita, seberapa hebat kita melaksanakan puasa, sebarapa banyak shalat-shalat yang kita kerjakan pada malam hari selama bulan ramadhan, semua tidak akan terlaksana dengan baik jika Allah tidak mengizinkan, sungguh bukan karena amal ibadah kita, bukan karena puasa kita, bukan karena shalat kita, kita akan masuk syurga, tetapi kita masuk syurga karena Ridho dan rahmat Allah SWT.

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Saat ini, kita berkumpul di sini melaksanakan Shalat Iedul fitri, di tempat yang penuh berkah, di pagi yang mulia ini. Namun, Mari kita sedikit menengok ke kanan dan kekiri kita, kedepan dan kebelakang kita di mana orang orang yang tekasih, yang tahun lalu masih berlebaran dengan kita, di mana ayah kita, di mana ibu kita, di mana saudara dan tetangga kita yang tahun lalu masih berlebaran dengan kita, tapi saat ini mereka semua telang di Panggil Oleh Allah SWT..
Mari kita doakan mereka semua agar selalu dalam Naungan Rahmat kasih sayang Allah SWT.
Kemudiaan mari kita mengingat tahun tahun lalu, di mana Ramadhan tahun lalu kita tidak bisa melaksanakan Shalat tarawih secara berjamaah, bahkan Shalat ied pun di sebagian tempat tidak bisa di laksanakan, bahkan saat ini, sebagaimana kita lihat di TV India dengan lonjakan kasus Covid19, sehingga mereka tidak bisa melaksanakan Ibadah secara Normal, di belahan bumi lain banyak saudara saudara kita yang saat ini masih dalam suasana perang, sehingga tidak bisa melaksanakan ibadah Shalat Ied.
Maka hadirin yang di rahmati Allah.. marilah kita bersyukur kepada Allah SWT.
Kita masih di beri panjang umur, kita masih di beri kesehatan, kita masih di kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di sini melaksanakan Shalat Iedul Fitri, semoga Dosa-Dosa kita di ampuni Allah SWT.

Hadirin Yang Di rahmati Allah
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas izin dan karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama,
maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:

اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ

“Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian

يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ

maka Allah pun berkata: ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’.

فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ

Sesorang kemudian berseru: ‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’.

فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ

Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Jama`ah Idul Fitri yang berbahagia
Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang.
Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab, 12 jam x 30 hari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal menjadi haram.
Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram.
Sementara dari aspek sosial, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar. Oleh karena itu, ada tiga pesan dan kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama.

Pesan pertama Ramadhan adalah Tahdzibun Nafsi (Pendidikan Nafsu)

 اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Sebagai mana kita ketahui Nafsu akan cenderung membawa kita kepada kehancuran, apabila kita tidak mampu untuk mengendalikannya.
Orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya selalu cenderung kepada perbuatan yang melampaui batas. Kejahatan seksual, perselingkuhan, pembunuhan dan sebagainya.
Hawa nafsu itu bagaikan api yang berkobar di dalam dada, apabila diperturutkan akan semakin menggila, bagaikan api yang disiram bensin, semakin disiram, semakin menyala dan sulit dikendalikan.
Tidak sedikit manusia yang buta mata hatinya dalam memperturutkan hawa nafsunya. Atas nama cinta mengikuti hawa nafsunya melakuan perzinaan.  Setan menghiasi kemaksiatan dengan keindahan. Orang dalam kondisi seperti ini tidak dapat menerima nasihat karena hanya nasehat setan yang menjadi pedoman hidupnya.
maka hadirin yang di rahmati Allah, pada hari ini orang yang di terima puasanya adalah orang yang sudah mampu mengendalikan hawa nafsu,
Pada bulan puasa kemarin kita di latih untuk menahan diri dari hal-hal yang di bolehkan, kita di larang makan pada siang hari, padahal makanan itu adalah hak milik kita, halal untuk kita. maka selesai Ramadhan kita harus bisa menahan untuk tidak memakan yang bukan milik kita,
Pada saat Ramadhan kita mampu menahan tidak berjima’ padahal kita punya istri yang sah, maka selesai ramdhan hasil yang di harapkan kita mampu menahan nafsu dari zina, baik zina Mata, tangan dan seluruh anggota badan
Pada saat Ramadhan kualitas ibadah kita meningkat, baik Shalat maupun Shalat Sunnat, kita terbiasa bangun malam hari untuk melaksanakan Sahur, maka selesai Ramadhan di harapkan kita sudah mampu dan terbiasa melakukan ibadah ibadah tersebut. Bukan malah menjadi kendor.

Inilah salah satu tujuan dari bulan Ramdhan, kita yang sampai saat ini di beri umur panjang, bisa melaksanakan ibadah Ramadhan satu bulan penuh, harus bisa membawa kebiasaan – kebiasaan baik itu setelah ramadhan

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Pesan kedua adalah pesan sosial Pesan sosial Ramadhan

ini terlukiskan dengan indah indah justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal.
Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah, tampak bagaimana tali silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi.
Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan.
Di antara hikma zakat adalah dapat mempererat Tali Persaudaraan dan melatih kerendahan hati,
Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan dari Allah SWT;

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Pesan ketiga adalah pesan jihad

yang dimaksud di sini, bukan jihad dalam pengertiannya yang sempit; yakni berperang di jalan Allah akan tetapi jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu

بَذْلُ مَاعِنْدَهُ وَمَا فِى وُسْعِهِ لِنَيْلِ مَا عِنْدَ رَبِّهِ مِنْ جَزِيْلِ ثَوَابِ وَالنَّجَاةِ مِنْ اَلِيْمِ عِقَابِهِ

“Mengecilkan arti segala sesuatu yang dimilikinya demi mendapatkan keridhaan Allah, mendapatkan pahala serta keselamatan dari Siksa-Nya.”
Pengertian jihad ini lebih komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan segala yang kita miliki, baik tenaga, harta benda, atapun jiwa kita untuk mencapai keridhaan dari Allah;
terutama jihad melawan hawa nafsu / jihad memerangi keinginan diri untuk bermaksiat.
Dengan demikian, jihad akan terus hidup di dalam jiwa ummat Islam baik dalam kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai. Jihad tetap dijalankan.
Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan bukanlah jihad mengangkat senjata. Bukan jihad dengan membawa Bom bunuh diri kemudian mendatangi tempat keramaian, apalagi tempat ibadah agama lain Akan tetapi jihad mengendalikan diri dan mendorong terciptanya sebuah masyarakat yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai agama dan ketaatan kepada Allah.
Karena Islam sebenarnya adalah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin), islam membawa kedamaian bukan hanya kepada sesama muslim tetapi juga kepada Ummat yang bergama lain, islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kedamaian.
Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan adalah upaya mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang aman, damai, sejahtera bukan hanya untuk muslim tapi juga seluruh warga Negara Indonesia tanpa membedakan Ras, Suku Agama dan Budaya.
baldatun
Jama`ah Sholat Idul Fitri rahimakumullah
Demikianlah Khutbah Tentang tiga pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk merealisasikan ketiga pesan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata.
Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang, yang bisa menjeremuskan kita kepada api Neraka dan juga bisa menjauhi hal-hal yang dapat merugikan orang lain
Marilah kita bersama-sama menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama baik tanpa membeda-bedakan status sosial dan agama,
Dan Terakhir Marilah kita bersama-sama menyandang semangat jihad untuk mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang aman, damai dan sejahtera

جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

KHUTBAH IDUL FITRI 2021

KHUTBAH II

 

الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ حَمْداً كَثِيْرًا كَماَ أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ إِرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَآئِقِ وَالبَشَرِ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ المحشر. أَمَّا بَعْدُ: فَيآأَيُّهاَالحاَضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ المُتَّقُوْنَ.
وَاعْلَمُوْآ أَنَّ الله َأَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّابِمَلَآئِكَةِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.
فَقاَلَ تعالى فِيْ كِتاَبِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ باِلله ِمِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيْ يَآأَيُّهاَالَّذِيْنَ آمَنُوْآ صَلُّوْآ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. فَأَجِيْبُوْآالله َاِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْآ وَسَلِّمُوْأ عَلَى مَنْ بِهِ هَدَاكُم

Hadirin yang di rahmati Allah SWT .
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita menundukkan hati kita berdoa kepada Allah SWT

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ، وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ الدَّعَوَاتِ. كَ. رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ

Segala puji bagimu ya Allah yang telah mengahantarkan Ramadhan bagi kami Ya Allah
Segala puji bagimu ya Allah yang telah mengahantarkan Bulan yang amat mulian ini bagi kami Ya Allah, dan kini kami sampailah di penghujungnya Ya Allah, sampailah kami di bulan Syawal Ya Allah, dan hari ini kami berdoa kepadamu Ya Allah
Terimalah seluruh amalan amalan ibadah Ramadhan kami, teimalah puasa kami, terimalah Shalat kami, terimalah tilawah Alquran kami, terimalah I’tikaf kami, terimalah sahur kami, terimalah doa-doa kami ya Allah, dan lindungilah kami dari Api Neraka, dan masukkan kami kedalam Syurga mu Ya Allah,
Tapi sungguh kami mengakui juga Ya Allah, betapa banyak orang yang sakit hati karena kami Ya Allah, betapa banyak orang yang tersinggung karena kami Ya Allah, betapa banyak orang yang tidak suka pada kami Ya Allah, kami takut mereka semua nanti akan menggugat kami di yaumil akhir Ya Allah.
Ibunda kami Ya Allah, ibunda kami semakin lama semakin tua Ya Allah, semakin lama semakin tak mampu berdiri Ya Allah, semakin lama semakin putih rambutnya Ya Allah, tapi sungguh Ya Allah, kami mengakui kami pernah menghardiknya Ya Allah, kami pernah membentaknya Ya Allah, kami pernah durhaka kepada ibunda kami Ya Allah, maka mudahkan kami untuk meminta Maaf kepadanya Ya Allah, mudahkan kami untuk bersimpuh di kakinya di hari ini Ya Allah
Jangan sampai engkau Ridho kepada kami, tetapi ibunda kami tidak ridho, lalu kemudian engkau tutup kerhidoanmu karena ketidakridhoan ibunda kami.
Ya Allah sungguh kami mengakui dosa kami kepada Ayah kami Ya Allah, sungguh kami pernah membuat ayah kami kecewa dengan kami Ya Allah, sungguh kami pernah melawan Ayah kami Ya Allah, sungguh kami pernah membuat Ayah kami tersinggung karena kami Ya Allah, maka di hari ini kami berdoa kepadamu Ya Allah, buka pintu hati Ayahhanda kami Ya Allah untuk menerima permohonan maaf kami Ya Allah, jangan sampai pintu maaf itu tertutup untukku Ya Allah, mudahkan kami untuk bersimpuh di kakinya untuk meminta Keridhoaanya Ya Allah
Ya Allah sungguh kami sadar Ya Allah pernah berbuat Dholim kepada Istri kami Ya Allah, kami pernah memukulnya, kami pernah menghardiknya, kami pernah melecehkannya, kami pernah mengatakan kata-kata yang tidak baik padanya Ya Allah, kami pernah menatapnya dengan tatapan yang tajam Ya Allah, kami pernah membuat istri kami menangis meneteskan Air mata, karena kesalahan kami sebagai suami Ya Allah,
kami sadar Ya Allah sebagai istri kami pernah membuat suami kecewa kepada kami Ya Allah, kami sebagai Istri tak mampu membuat suami kami ridho kepada kami Ya Allah, maka Ya Allah Ya rohman Ya Rohim, jadikan suami istri yang hari ini hadir di tempat ini bisa saling memaafkan satu sama lain Ya Allah.
Ya Allah Ampuni Dosa kami kepada Anak anak kami Ya Allah, kami pernah memukulnya Ya Allah, kami Pernah berkata kasar kepada Anak anak kami Ya Allah, sungguh tujuan kami baik Ya Allah, tapi kami tak tau caranya Ya Allah sehingga anak kami pun marah kepada kami Ya Allah, maka hari ini Ya Allah, jadikan kami saling menyayangi Ya Allah satu sama lain
Kakak dan adik kami Ya Allah, sungguh kami pernah berbuat salah kepada mereka Ya Allah,
Maka Ya Allah Buka Pintu hati mereka, untuk menerima maafku hari ini Ya Allah, saudara kami yang lain, tetangga kami, teman-teman kami, sungguh kami pernah membicarakan Aib mereka Ya Allah, sungguh kami pernah membicarakan aib dan keburukan keburukan mereka, menggosib mereka, mengghibah mereka, padahal siksanya berat nanti di yaumil Akhir Ya Allah,
Maka Ya Allah Ya rohman Ya rohim mudahkan kami saling memaafkan satu sama lain di hari yang fitri ini Ya Allah, agar engkau benar-benar ridho pada kami Ya Allah, Ampuni Dosa Kami Terimalah seluruh taubat kami
Allahumma Ya Allah, ampuni dosa kami, dosa ibu bapak kami, dosa keluarga kami, dosa kamu muslimin muslimat yang hadir pada pagi hari ini berikut orang tuanya, keluarganya, dan siapapun yang dekat, dan mereka cintai dan mencintai mereka
Ya Allah jadikan pagi hari ini pagi ampunan bagi kami dan mereka, jadikan pagi hari ini pagi di kabulkannya segala keperluan dan hajat kami dan mereka.
Ya Allah, selamatkan kami, selamatkan ibu bapak kami, keluarga kami, kaum muslimin dan muslimat yang hadir pada pagi hari ini berikut orang tuanya, anak-anaknya, keluarganya dan siapapun yang dekat dengan kami selamaktakan kami semua dari Virus Corona

اللَّهُمَّ سَلِّمْنَا وَسَلِّمْ إِنْدُوْنِسِيَا مِنْ فِيْرُوسْ قُرُوْناَ يَأالله
إِرْفَعْ يألله فِيْرُوسْ قُرُوْناَ مِنْ إِنْدُوْنِسِيَا
بِحَقِّ سَيِّدِنَا محمّد صلى الله عليه وسلم
و بِحَقِّ سَيِّدِنَا أبو بكر الصدق
و بِحَقِّ سَيِّدِنَا عمربن الخطاب
و بِحَقِّ سَيِّدِنَا عثمان بن عفان
و بِحَقِّ سَيِّدِنَا علي بن أبي طالب كرّم الله وجهه
اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ  مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العاَلمَيِنَ
عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

 

KHUTBAH IDUL FITRI SINGKAT TERSEDIH JUDUL PERJUANGAN IBU

Masyirol Muslimin Wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullahu Jami’an 

Alhamdulillah hari ini pun kita sudah sampai pada penghujung bulan suci Ramadhan yakni hari yang dinanti-nantikan oleh seluruh kaum muslimin dan muslimat diseluruh penjuru dunia. Hari bahagia penuh barokah, serta penuh dengan ampunan Allah Swt.  yakni Hari Raya ‘Idil Fitri.

Tak lupa kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allaaah Swt yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga kita dapat melewati tugas dari Allah Swt, berupa menjalankan perintahnya, sebulan penuh berpuasa dan menjaga keimanan kita dihadapan Allah Swt, untuk mengharapkan ridho dan keridhoaan Allah Azza Wajalla. 

Pada bulan suci ramadhan lapar dan haus kita lawan demi menjalankan perintah Allah Swt. Setiap anggota tubuh kita puasakan demi membuktikan pengabdian diri kita, sebagai hamba Allah yang muttaqin.

Allahuakbar 3x Wa Lilla Ilhamd

Dihari yang fitri ini, mari kita ungkapkan rasa syukur kita dihadapan Allah Swt, dengan membesarkan Asma Allah… dan merendah diri dihadapannya. Dalam shalat kita rendahkan dahi kita, kita letakkan diatas tanah seraya mengucapkan sembah sujud kita dihadapan Allah Rabbal ‘Alamin. Dengan mengucapkan yang maha tinggi (Subhanarobbiyal ‘Ala 3x) (maha suci Allah yang maha tinggi  3x). Kita alami kerendahan kelemahan dan kekecialn diri kita dihadapan Allah Swt dan kita sadari akan ketinggian, kekuasaan dan kebesaran Allahu Rabbal ‘Alamin. 

Dialah Allah, Allah yang sewaktu-waktu mengambil nyawa kita, memisahkan kita dari keluarga, harta, jabatan atau apapun yang kita cintai. Dialah Allah yang setiap saat melimpahkan kasih sayangnya kepada kita, melindungi kita, merawat kita dan menjaga kita. Tapi karena kesibukan manusia, karena cinta dan kesenangan manusia kepada dunia, atau karena kelelahan mempertahankan hidup, mengakibatkan kita lupa kepada Allah yang memberikan kehidupan dunia ini sebagai kenikmatan dari NYA.

Pada bulan suci Ramadhan Allah Swt, memberikan kita Ramadhan yang mulia agar Allah printahkan agar kita untuk senantiasa mentaati segala perintahnya,   untuk mengatasi segala godaan dan menundukkan segala biskan nafsu dan angkara murka, yang selalu membisikkan tipu dalam hati disaat perut kita dalam keadaan kosong sehingga tidak sedikit di antara kita, yang tipis imannya tergelincir dan jadilah bulan suci ramadhan bagi mereka seperti bulan biasa. 

 

Bahkan, terkadang… dalam sifat-sifat kemanusiaan kita, berubah menjadi sifat-sifat hawaniyah dihadapn Allah Swt. itulah perlunya adanya bulan suci Ramadhan untuk menjadikan diri kita di hadapan Allah swt kembali.. kepada fitroh kesucian kita dihadapan Allah Swt.

Allahuakbar3x Wa Lilla Ilhamd

Bahkan terkadang kita tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan, kita seperti harimau sudah siap memangsa orang lain, bila kita pedagang kita bangga bila meraut banyak keuntungan dengan menipu, memperdayakan dan menjatuhkan orang lain bila kita atasan kita bangga dan merasa puas tidak memberikan hak-hak  bawahan, mengambil hasil keringat mereka, menakut-nakuti mereka sampai mereka tidak berdaya, bahkan tidak sedikit pegawai, buruh yang mengorbankan iman demi sesuap nasi. Oleh karena itu benarlah firman Allah Swt:

(الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ)

Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dan sebagian lain adalah sama, mereka menyeru untuk membuat mungkar dan melarang berbuat ma’ruf, dan mereka menggenggam tangannya Nasullah Fa Nasiyahum mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupkan mereka Innal Munafikiin Humul Fasikun sesunggugnya orang-orang munfaik itu adalah orang-orang yang fasik.

Lupa kapada Allah adalah menyebabkan kita lupa kepada kemanusiaan kita bukankah allah dalam melihat kita, yang sudah gelap dengan maksiat, tangan-tangan yang berlumuran dengan dosa dan tubuh-tubuh yang kotor berlumuran dengan noda. Pada idil fitri ini setelah kita membesarkan asma allah setelah kita ruku’ dan sujud dihadapan Allah Swt setelah sebulan penuh kita puasa disiang hari dan tarawih dimalam hari, kita berharap Allah Swt mensucikan diri kita mengembalikan kita kepada kemanusiaan kita pada fitroh kesucian kita sebagai hamba Allah Swt. Qod Aflahaman Tazakka Sunggu beruntunglah orang yang membersihkan dirinya dengan beriman kepada Allah Swt.

Sesungguhnya seluruh ajaran Islam adalah mensucikan manusia yakni menampilkan kembali sifat kemanusiaannya, yakni kalimat tauhid syahadat mensucikan akidah manusia membersihakn diri manusia dari kemusyrikan dihadapan Allah Swt. Ibarat shalat mensucikan jiwa untuk senantiasa mengingat Allah Swt (Aqimis Shola Lidzikri, dirikanlah shalat, tegakkan lah shalat untuk mengingatku) dan shoum, puasa ramadhan mensucikan nurani manusia untuk mengendalikan hawa nafsu penuhkan segala perintah Allah Swt dan zakat yang telah kita keluarkan adalah mensucikan harta dan diri kita dengan memberikan sebagian kelebihan harta kita bagi orang yang memerlukan dan haji adalah mensucikan kehidupan kita mengarungi seluruh perjalanan hidup kita menuju  Allah Swt. 

Allahuakbar 3x Wa lilla Ilhamd

Oleh karena itu, mari kita meningkatkan ketaqwaan dan syukur kita kepada Allah Swt dengan penuh pengabdian dan ucapan Istighfar, takbir, tasbih dan tahmid kepada Allah Swt, Dengan segala Rahmat dan Karunia yang telah Allah berikan kepada kita. 

Allahuakbar 3x Walilla Ilhamd 

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang berbahagia.

Coba kita ingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinnnta dan kasih sayang dari seorang ayah, orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam kegelapan jadi penuntun dikala kita jatuh, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau berterimakasih, akankah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum dibibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita. Mohon maaf! Mengapa kita menjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah mengapa kita mendapatkan pendidikan yang baik, mengapa kita mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat doa dari ayah dan ibumu. 

Oleh karena itu melalui kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap iman kita yang hadir diksempatan yang barokah ini, seluruh amal ibadah kita sholat, puasa, infak, Shodaqoh, zakat bahkan haji dan umroh kita seluruhnya tertolak dihadapan Allah Swt, jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi seluruh amal ibadah kita dihadapan Allah Swt. Bagi anak yang durhaka yang hari ini selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita pernah menyakiti hati kedua orang tua kita, mungkin kita pernah memukul ayah dan ibu kita, bebrapa kali kita mendobrak pintu, beberapa kali kita menggertak ayah dan ibu kita, bahakn kita menjadi musuh dalam hidup dan kehidupan mereka. Istighfar… mohon ampun kepada Allah, jikalau hari ini masih ada anak yang hadir di majlis yang mulia ini, yang hadir di masjid yang barokah ini yang masih punya dosa kepada ayah ibunya, sesungguhnya sholatmu tidak akan diterima Allah, infak sodakoh di tolak oleh Allah, bahkan puasa haji mu sah! Tetapi tidak diterima seluruhnya dihadapan Allah Swt, jikalau masih ada dosa dan noda yang pernah kita titipkan lewat lisan kita kepada ayah ibu kita. 

Seluruh Hadirin Wal Hadirot Sidang Jama’ah idil Fitri yang dirohmati dan dimuliakan oleh Allah Swt .

Kita kembali melihat dan mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Semua tatap wajah ayah ibunya… yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum bahagia adalah satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan menatap wajah seorang ibu kata Nabi 

(النَّظَرُ إِلَى وَجْهِ الْوَالِدَينِ ٌ)

Siapa anak menatap wajah ayah ibunya adalah ibadah

Tapi mengapa kita selalu melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan sinis. Karena kenapa?... mungkin hanya harta belaka, mungkin karena harta warisan, sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat semena-mena didepan ayah ibu kita. 

Coba kita lihat kembali bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan kita kemuka bumi ini. Darah bercucuran, keringat tidak lagi terhenti, ibu menangis dihadapan Allah Swt, setiap lisan yang keluar dari bibirnya adalah untuk anaknya. Demi Allah mengapa kita hari ini kita menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak bukan adalah doa dari ayah ibu kita, setiap malam ibu kita berdoa “Ya Roob jadikan anakku anak yang soleh, ya Roob jadikan anakku adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya, ya roob jadikan anak-anak kami anak yang terbaik, jadikan nasibnya lebih baik ketmbang ayah dan ibunya”. 

Demi Allah!... Saati ini dikala kita sukses, dan kita sudah mendapatkan harta yang layak, setelah kita menjadi anak yang terbaik menrut ayah ibu kita, kemana semua anak-anaknya? terkadang setelah kita sukses kita lupa dengan ayah ibu kita, jikalau ayah dan ibu kita kaya anaknya jadi raja, tapi terkadang jikalau kita anak sudah sukses, terkadang orang tua kita kita jadikan sebagai buruh, bahkan kita jadikan orang tua kita sebagai pembantu. Istighfar… mohon ampun kepada Allah.

Tataplah wajah ayah ibumu kata nabi dengan tatapan kasih saying, maka siapa anak yang menatap wajah ayah ibunya dengan kasih sayang maka pahala yang terbesar baginya tidak lain dan tidak bukan adalah haji yang mabrur. Ma min waladin kata nabi 

(مَا مِنْ رَجُلٍ يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ وَالِدَيْهِ نَظَرَ رَحْمَةٍ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَجَّةً مَقْبُوْلَةً مَبْرُوْرَةً.)

siapa anak kata nabi yang datang menatap wajah ibunya dengan tatapan kasih sayang, maka Allah swt akan menuliskan baginya kataballahu lahu hajjan mabrura maka Allah akan menuliskan baginya satu pahala haji yang mabrur. 

Tapi mengapa kita selalu menyakiti hati ayah ibu kita. Istighfar… anak yang hari ini yang masih mampu menatap wajah ayah ibunya, tataplah wajah ibumu dengan kasih saying, berapa lama engkau akan menatap wajahnya senyuman indah yangk keluar dari bibirnya, senyuman indah yang keluar ikhlas kepada anak-anaknya, senyum ibu tidak ada politik didalamnya, tidak ada kamuflase di dalamnya, ikhlas kepada kita anak-anaknya. 

Coba kita lihat perjuangan ayah ibu, dikala kita sakit ibu tidak tidur dari pagi ketemu pagi dia gendong anaknya, ibu menangis dalam doanya berkata “ya Rooob sembuhkan sakitnya anakku, kalau perlu saya ibunya yang menggantikan sakitnya”. setelah ibu kita semkain hari semakin tua, kulitnya semakin habis semakin keripuut, ibu kita semakin hari semakin renta, butuh pengawan oleh anak-ankanya ibu kita jatuh sakit, kemana semua anak-anaknya kita hanya sibuk dengan urusan dunia, kita hanya sibuk dengan diri kita masing-masing. Istighfar mohon ampun kepada Allah.

Coba kita lihat ibu kita ibu yang ikhlas dan tulus merawat kita ibu yang tidak ada duanya yang tidak ada gantinya dihadapan Allah swt oleh itu datang sahabat bertanya kepada rosul:

 

 يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أَبُوكَ

 

“Ya Rosulullah Man Ahaqqannas Bihusni Sohabati Ya Rosulullah” Pada siapa saja aku harus berbuat baik dalam hidupku yaa Rosulullah, maka Rosulllah Saw Bersabda “Ummuka” ibumu, setelah itu siapa lagi ya Rosulullah Qola “Ummuka” setelah itu ibumu kata Nabi, setelah itu siapa lagi Yaa Rasulullah? Qola Tsumma “Ummuka” setelah itu ibumu Tsumma “Abuuka”  setelah itu ayahmu. Ibu, Ibu, ibu setelah itu ayahmu.  

Tapi mengapa kita selalu mengesampingkan ibu kita bahkan kita lebih menomor satukan istri kita ketimbang ibu kita, ibu yang siang malam cintanya tidak pernah pudar dihadapan Allah. 

Coba kita lihat jikalau ada anak yang punya banyak masalalah, sekalipun anak itu ahli dosa ahli pendosa, bahkan ahli maksiat anak itu narkoba sabu-sabu anak itu tidak ada baiknya pembunuh sekalipun tidak ada lagi masyarakat yang mau menerimanya bahkan istrinya sudah mengusirnya. 

 

Coba engkau kembali ke pangkuan ibumu 3x. Ibu akan menerima anaknya dengan lapang dada, apa yang akan keluar dari lisan ibu “Sabar Annaku, ibu akan tetap menyencintai dan menyayangimu nak” itu ucapan yang akan selalu keluar dari lisan ibu kita yang ikhlas yang tulus tidak pernah ada duanya 

Coba kita lihat kembali sewaktu ibu ayah kita berjuang menyekolahkan kita, ada yang 3 bersaudara ada yang berempat, berlima, bertuju bahkan ada yang sampai 10 bersaudara, coba kita ingat bagaimana perjuangan ibu, ibu siang dan malam mengumpulkan uang untuk anak-anaknya menyekolahkan kita gali lobang tutup lobang, ayah keluar siang, panas kepanasan hujan kehujanan, panas terik tidak pernah ia pedulikan hujan deras tidak pernah ia hiraukan, ayah banting tulang peras keringat untuk kita. Demi Allah setiap tetes air keringat ayahmu tidak bisa engkau bayar dengan dunia dan seluruh isinya. Ikhlasnya ayah ibu kita mengurus kita tidak akan mungkin kita gantikan dengan seluruh emas berlian yang ada dimuka bumi ini. Istighfar mohon ampun seluruh anak yang hadir di kesempatan yang penuh barokah ini 

Coba kita lihat perjuangan orang tua kita, coba kita lihat bagaimana perjuangan seorang ibu, ibu siap gali lobang tutup lobang, jikalau anaknya butuh pendidikan ibu datang pinjam kiri kanan ibu tidak menghiraukan malunya, dia datang kerumah sanak keluarganya familynya, pinjam uang untuk anak-anaknya. Bahkan coba kita lihat ibu kita yang ikhlas cintanya kepada kita Lamhatul Kholisoh tidak ada keraguannya didalamnya, tidak ada campur baur didalamnya ibu mengurus kita siang dan malam, menyekolahkan kita. ikhlasnya ibu mengumpulkan uang untuk kita. Setelah kita menjadi kaya raya, punya kuangan yang mapan, rezeki yang mapan kemana semua anaknya, ayah ibu rela tinggal di rumah gubuk, asalkan semua anaknya tinggal dirumah istana. Ikhlasnya ayah ibu kepada kita tidak ada duanya. 

Oleh itu tidak salah kata nabi.. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya Allah jikalau tidak ada ridho dari ibunya, tidak akan diterima puasamu tidak akan pernah diterima seluruh amal ibadahmu di hadapan Allah… jikalau belum ada ridho seorang ibu Ridhollah Fi Ridhol Walidain Wa Sukhtullah Fi Sukhtil Walidain ridonya allah terdapat diridho kedua orang tuamu dan murkanya Allah ada pada murkanya kedua orang tuamu. 

Oleh itu dikesempatan yang singkat ini dikhotbah idul fitri yang barokah ini semuanya yang hadir, yang masih mampu menatap wajah ibunya datang lah menatap wajah ibumu dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemari dari ayah ibunya ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur alam barzah. 

Mungkin hari ini anak yang sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih merasakan sedih teramat sangat rindu menatap wajah ibunya, dalam doa berkata “Ya Rob… hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya yang ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang terbatas, kami adalah makhluk yang tidak punya apa-apa aku lebih cinta ayah ibu kami ketimbang diri kami, oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami pada ayah ibu kami kelak didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”. 

 

Seorang anak yang paling bakhil dihadapan Allah dan Rosulnya, kata Nabi “Anak yang paling bakhil adalah anak yang tidak pernah mendoakan ayah ibunya” yang tidak mau merawat ayah ibunya. Jangan engkau mengatakan “AH!” Fala Taqullahuma UFFIN jangan engkau mengatakan AH. Didiklah anak-anakmu agar Insya Allah anak-anakmu menjadi anak yang Soleh. Karena terkadang banyak orang tua mengatakan mengapa anakku enggan menjadi anak yang Soleh. Mungkin kita sendiri orang tua belum menjadi anak yang soleh, jikalau anak-anak kita khendak menjadi anak yang Soleh kita lah orang tuanya yang terlebih dahulu yang harus menjadi orang tua yang soleh 

Seluruh Yang Hadir Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang Insya Allah Dirahmati Dan Dimuliakan Oleh Allah. Allahu Akbar 3x Walilla Ilhamd.

Dikesempatan yang penuh barokah ini, kembali, kita ketuk hati iman kita dihadapan Allah Swt, ulurkan tangan kita kepada saudara-saudara kita. Mungkin bukan hanya kepada kedua orang tua kita, mungkin kepada saudara kita sendiri, handai taulan, famili kita, mungkin kita pernah memutus tali silaturrahmi dihadapan Allah Swt. Dikesempatan yang barokah ini kita sama-sama berdiri dihatapan Allah Swt, saling mengulurkan tangan agar setiap salah dan dosa kita dihadapan Allah Swt seluruhnya, terhapuskan dihdapan Allah Swt. Siapa saudara dan saudara lainnya saling menglurukan tangan dihadapan Allah Swt saling memaafkan dengan dosa dan kesalahannya sebelum kedua belah tangannya berpisah maka Allah telah mengugurkan dosa-dosa diantara keduanya. Sebab Allah Swt merohmati dan meridhoi kita dan menjadikan kita yang semua hadir dikesempatan yang barokah ini adalah saudara terbaik “Ikhwan Fillah” saudara terbaik dihadapan Allah Swt. Dan menjadi anak-anak yang soleh solehat anak yang berbakti dihadapan Allah Swt “Ambirkum abaakum , tadbirukum abnaakum” berbaktilah kepada Ayah ibumu, maka Insya Allah anak-anakmu akan berbakti kepadamu”. Siapa anak hari ini durhaka kepada ayah ibunya mohon maaf jangan salahkan jika esok lusa anak kita durhaka kepada kita, siapa menantu hari ini yang tidak baik dengan mertuanya, mohon maaf jangan salahkan jikalau esok lusa kita punya menantu, menantu kita tidak baik kepada kita. Karena Allah itu maha Adil Man Dzolama Dzulima siapa yang mendzholimi pasti akan terdzholimi dan Allah maha adil setiap manusia Allah Swt akan minta pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt.

 وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا

اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا

Wa Kulla Insanin setiap manusia kata Allah Alzamnahu Toirahu Fi Unuqih kami akan gantungkan kitab mereka dileher mereka masing-masing wa nukhriju lahu yaumal qiyamah kitaban Yalqohu mansyura pada hari kiamat kitab mereka dalam keadaan terbuka.  Kemudian Allah berfirman kepada mereka Iqro’ Kitabak baca kitab kalian kata Allah Kafa Binafsikal yauma ‘Alaika Hasiba cukuplah kalian sebagai penghisab, sebagai penghitung atas amal ibadah kalian di dunia ini. Semoga Allah Swt meridhoi kita dan mengampunkan dosa-dosa kita bil khusus dosa kepada kedua orang tua kita dan dosa ayah ibu kita yang sudah mendahului kita. Yang masih hidup orang tuanya berdoalah dihadapan Allah semoga allah memanjangkan umur keduanya agar kita bisa menjadi anak yang berbakti kepada keduanya dan yang sudah tidak ada orang tuanya masih ada harapan bagi kita untuk mendoakan ayah ibu kita minimal lima kali sehari semalam Allahummaghfirlii Waliwaalidaiya Warhamhuma Kama Robbayanii Soghiro ya Rob ampunilah dosa-dosa kami dan dosa ayah ibu kami dan ampunilah keduanya, kasihilah keduanya sebagaimana keduanya mengasihi kami semenjak kecil.

 

Semoga apa yang khotib sampaikan dikesempatan yang penuh barokah ini mengetuk hati setiap iman kita, untuk senantiasa beramal soleh beramal baik mengerjakan kebaikan amal ma’ruf nahi mungkar dan Insya Allah semoga allah swt memanjangkan umur kita menjadi umur yang panjang dan baroakah dan manfaat dan Insya Allah kita bertemu dengan ‘idul fitri tahun depan


Khutbah Idhul Fitri : BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

بسم الله الرحّمان الرّحيم 

الله اكبر( 9  ولله الحمد

 

اَلحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىَ انْزَلَ شَهْرَ رَمَضاَنَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

 

اَشْهَدُ اَنْ  لاَ الَهَ الاَّ اللهُ

وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَلَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ: أَمَّابَعْدُ

 

 

فَيَا اَيُّهَ المُحَضِرُوْنَ : اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْن

 

قَالَ الله تَعَلَي فِي الكِابِ الكَارِمِ:

 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

 

صَدَّقَ اللهُ الْعَظِمَ وَ صَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِمَ

 

Jamah ‘idul fitri yang dimuliakan Allah,

Puji syukur mari kita panjatkan kehadiran Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita dengan diturunkannya Alqur’an kepada kita sebagai petunjuk dan pembeda antara yang hak dan batil

 

Salam dan sholawat mari kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad berserta keluarga sahabat dan para pengikutnya.

Allah swt berfirman:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya

dengan baik” (Al AnKabut:8).

Oleh karena itu judul kutbah yang akan saya bawakan pada pagi hari ini adalah:

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Dalam kitab suci Alqur’an sering kita temui Allah meyebut eksistensi dirinya dengan kata “kami”, yang dalam bahasa kita berarti Dia bersama yang lainnya.

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Menurut para mufasir Allah menggunakan istilah “kami” dalam Alqur’an tersebut karena ia hendak  memuliakan atau mengangkat derajat makhluk-Nya yang ia manfaatkan sebagai perantara, sebagai misal pemakaian kata tersebut adalah dalam penciptaan manusia. 

Siapa yang Ia muliakan dalam hal ini? Tentu  yang menjadi perantara lahirnya manusia yaitu Ayah dan Ibu kita.  Maka dari itu Allah berfirman dalam surat Al An kabut ayat 8:

 

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

 

“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya dengan baik” (Al AnKabut:8).

Allahu Akbar 3x  Walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimakumallahi

Dengan perantara kedua orang tua itulah Allah menurunkan rahmatNya atau kasih sayang-Nya kepada kita.  Sembilan bulan Ibu mengandung kita, penuh dengan kasih sayang dan do’a, meskipun kita masih dalam kandungan, ia bela  demi keselamatan kita dengan segenap harta dan tenaga,  penuh dengan kepayahan untuk kelahiran kita.   Inilah sebenarnya rahmat Allah yang dicurahkan kepada kita melalui ibu dan bapak kita, maka dari itu pada ayat lain  Allah memperingatkan kita dengan firman-Nya:

 

 وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

 

“Dan Kami perintahkan manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, di mana ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.  Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. (Luqman: 14).

Allahu Akbar 3x  Walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Jerit tangis kelahiran kita disambut penuh suka cita oleh orang tua kita,  Ibu begitu sayang kepada kita, kita  disuapinya  karena kita belum bisa makan sendiri, ia bersihkan kotoran kita karena kita belum bisa bersuci sendiri, ia selimuti kita agar kita tidak kedinginan bahkan kita selalu dalam dekapannya ketika badan kita panas karena sakit, iapun ikut merintih sedih ketika kita merintih kesakitan.

Namun ketika kita senyum tertawa seluruh bumi dan seisinya seakan juga ikut tertawa, begitulah sambutan kepada seorang hamba yang masih suci.

Siti Aisyah r.a pernah ditamui seorang wanita yang kelaparan dengan membawa dua anaknya,  yang satu dalam gendongan ibunya.  Aisyah hanya memiliki 3 (tiga) biji kurma kemudian ia berikan kurma tersebut kepada mereka, oleh sang ibu  kurma itu dibagi kepada dua anaknya dan satu adalah bagian ibu itu sendiri

Tidak hendak ibu itu memakan kurma bagiannya. 

Setelah anak-anaknya menghabiskan kurma, anak-anak itu melihat ibunya, tidak tahan melihat anaknya yang masih menginginkan makanan, maka kurma bagiannya dibagikan kepada kedua anaknya.  Si Ibu memilih tidak makan kurma sama sekali.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Maka dari itu ketika Nabi ditanya oleh seorang lelaki:”Siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab:”Ibumu!”,” Lalu siapa?” Rasulullah menjawab:” Ibumu!”," Lalu siapa ?” Rasulullah menjawab :” Ibumu!” Sekali lagi orang itu bertanya :”Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab :”Bapakmu?” (HR Bukhori dan Muslim).

 

Demikian Rasul mengajarkan kita untuk lebih memuliakan Ibu kita.  Artinya begitu besar peran seorang ibu sebagai perantara turunnya rahmat Allah swt kepada kita, bahkan dalam sebuah teori menyebutkan bahwa peradaban manusia itu diawali oleh peran wanita sebagai seorang ibu pada waktu itu.  Teori tersebut mengungkapkan bahwa:

Ketika peradaban pertanian belum terbentuk, laki-laki berperan sebagai pencari makanan dengan melakukan perburuan, sedang wanita berdiam digoa-goa untuk merawat anaknya.  Suatu saat anak menangis kelaparan sedang laki-laki tidak berada di tempat.  Kebingungan seorang ibu terpecahkan setelah ia melihat adanya bekas umbi-umbian yang berserakan  di sekitar gua itu tumbuh kembali, kemudian diambilah umbi-umbian itu untuk menutupi rasa lapar anaknya. Dari situ kemudian timbul pemikiran bagi ibu itu untuk menanam umbi-umbi tersebut di sekitar goa.  Maka sejak itu terbentuklah peradaban pertanian.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Maka dari itu ketika  ada seorang hamba yang durhaka kepada kedua orang tuanya  Allah SWT ikut murka, Rasul bersabda:

 

فَمَنْ اَرْضَي وَالِدَيْهِ فَقَدْ اَرْضَي خَالِقَهُ وَمَنْ اَسْخَطْ وَالِدَيْه فَقَد اَسْخَطْ خَالِقَهُ

 

“Maka barang siapa meridhakan dua orang tuanya,maka sungguh dia telah meridhakan  Penciptanya, dan barang siapa memurkakan dua orang tuanya, maka dia sungguh telah memurkakan Penciptanya” (Tambihul Ghofilin).     

Bahkan rasul bersabda durhaka terhadap orang tua itu merupakan salah satu dari 3 dosa besar.  Bersabda Rasulullah SAW

اَلاَ أُنْبِئُكُمْ بِأَكْبَرِ الكَبَائِرِ

“Apakah kalian mau kuberitahukan mengenai dosa yang paling besar?”

Para sahabat menjawab:”Benar wahai Rasulullah”: Beliau lalu Rasul bersabda:

ألاِشْرَاكُ بِااللهِ وَ عُقُوقُ الوَالِدَيْنِ   وَ قَوْلُ الزُّوْرِ

“Mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua dan ucapan (sumpah) palsu.”(HR Bukhori)

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Setiap orang tua menghendaki anaknya menjadi orang yang sholeh, namun banyak sekali anak manusia yang tidak menyadari kehendak orang tua tersebut:

-          Bagi mereka yang masih dalam bimbingannya ibu dan ayah mereka menginginkan anaknya menjadi anak yang pandai di sekolah, rajin ibadah tekun belajar agama.

-          Bagi mereka yang telah berumah tangga ibu dan ayah mengharapkan menjadi pemimpin dalam kebajikkan dalam rumah tangga dan masyarakatnya.

Pendek kata Ayah dan ibu menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh.

 

Allahu Akbar 3x  walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Namun sekarang banyak sekali anak manusia yang menyayat-nyayat hati kedua orang tua mereka baik ketika orang tua mereka masih hidup di dunia maupun pada saat keduanya telah berada di alam kubur.

Banyak di kalang anak muda yang  membiasakan  meminum-minuman keras, merokok sebagai  latihan untuk menghirup narkoba, selalu berjingkrak ria tidak pernah berpikir masa depan, padahal kebahagian orang tua itu berada pada kedewasaan mereka.  Mari kita perhatikan Firman Allah SWT berikut;

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (Al Hysr:18)

Allahu Akbar 3x  walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Demikian pula bagi kalangan kaum dewasa yang telah berumah tangga.   Banyak di antara mereka yang pandai berteori membolak balikan logika,  mencampur adukkan antara yang hak dan yang batil, demi meraih harta, kedudukan dan gengsi di hadapan manusia.

Berdagang penuh dengan tipuan,  memanfaatkan uang negara untuk mencapai kedudukan, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai kepuasan yang sesaat.  Apakah mereka tidak menyaadari bahwa’

Sesuap makanan yang haram masuk kedalam badan menyebabkan do’a tidak diterima selama 40 hari. Mereka mestinya berpikir berapa banyak barang yang mereka kuasai yang menyebabkan batalnya do’a; 

Bila do’a kita selalu tertolak maka orang tua yang berada di alam sana tidak pernah siram siram kesejukan,  padahal hanya itulah yang diharapkan oleh mereka.  Ini berarti bahwa kita secara tidak langsung telah mendurhakai kedua orang kita sendiri.

Inilah tanda bagi mereka yang semakin tinggi jabatan, memanfaatkan jabatannya itu untuk selingkuh, dusta dan korup.  Na’udzubilahimin dzalik.

Ini menggambarkan bahwa  semakin tambahah usia semakain tambah pula kebodohannya.    Allah SWT tidak mengampuni orang yang demikian kecuali bertobat.   Mari kita perhatikan Firman Allah SWT berikut:

 

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا

Sesungguhnya orang yang beriman kemudian mereka kafir kemudian beriman kemudian kafir dan bertambah kekafirannya, sekali-kali Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan memberi petunjuk kepada mereka. "(An Nisa: 137)

Allahu Akbar 3x walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

 

Allah SWT masih sayang kepada kita Ia selalu menghendaki agar hambanya dapat menikmati seluruh rahmat-Nya di akhirat kelak.  Setiap  tahun kita diseru untuk berpuasa di bulan romadhan, dengan tujuan agar kita mampu mengendalikan napsu yang mudah terpancing berbuat kebejatan, dengan cara mengekang dengan paksa untuk tidak makan dan minum,  tidak berkata kotor, tidak mendengar yang tidak baik, dan menjauhkan lintasan pikiran dari hal-hal yang jorok.

Pemaksaan semua itu bagaikan pembakaran jiwa, agar  kuman-kuman pembawa penyakit kebejatan moral yang melekat pada diri kita musnah terbakar.  Oleh karena itu selain mengandung makna “pengendalian” shoum atau puasa juga mengandung makna  “pembakaran.”  Semoga puasa kita pada hari-hari kemarin diterima di sisi Allah swt.

Allahu Akbar 3x walillahilhamd

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Hari ini kita bersimpuh dihadapan Allah.  Hari ini tidak ada kaum muslim yang menjerit kelaparan, hari ini para malaikat menyambut gembira kehadiran di pintu depan rumah kita ,di jalan-jalan, di gang-gang dan di pintu2 masjid sambil memohon ampunan untuk kita,  sementara kita bertakbir mengaggungkan nama Allah.

Allahu Akbar 3x  Wa lillahilhamd.

Seharusnya kita sadar sepenuhnya bahwa hari ini adalah awal dari dari perjalanan kita untuk mengarahkan langkah  ke jalan yang lurus, bertekad untuk tidak mengulangi kebengkokan yang telah kita buat pada hari-hari kemarin. 

Ke depan,

Mari kita makmurkan masjid kita ini dengan sholat berjamaan.   Seharusnya kita merasa malu mengapa masjid yang megah ini hanya kita ramaikan di bulan puasa saja di hari2 lain kita tinggalkan sepi.

Ke depan

Mari kita tunaikan zakat dan perbanyak sedekah untuk menggangkat saudara-saudara kita yang fakir dan miskin,

Seharusnya kita merasa malu mengapa tidak menyegerakan sedekah dan menunaikan ibadah haji, padahal  Allah telah memberikan rezeki yang melimpah kepada.

Rasul bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang berpikir untuk menyambut kematian.

Untuk menyambut kematian yang sudah pasti itu bekal apa yang sudah kita persiapkan?   Mungkin besuk kita akan meninggal.

Oleh karena itu mulai hari ini mari kita tinggalkan,

kebodohan, kekenyolan, kemubadziran dan kepura-puraan yang menyesatkan. 

Mari kita pelihara perolehan yang kita dapat di bulan puasa kemarin untuk meningkatkan kwalitas hidup kita, sehingga kita termasuk golongan orang yang cerdas di hadapan Allah swt.  Amiin.

Semoga kita masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan yang akan datang.  Amiin.

 

بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ اَنِ الْعَظِمَ

وَنَفَعَنِئ وَ أِيَكُم بِا لاَيَاتِ وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ

وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ الَّحِمِيْنَ

 

Kutbah II

Allahu Akabar 7 x

 

الحَمْدُ لِلَّهِ الّذِى أمَرَنَا بِالإتِّخَادِ وَلإعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ ألمَتيْنِ

 أ شْهَدُ انْ لآإلٰهَ ألاّ ألله واشْهَدُ انَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ ورَسُولُهُ

اللهمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَ عَلَى آلِهِ و اصْحَبِهِ أجْمَعِيْنَ

أمَا بَعْدُ:

فَيَا عِبَادَاللهِ آتّقُو الله مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ سَا رِعُ إلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ العَالَمِيْنَ   : واَعْلَمُوا انّ الله سُبْحٰهُ وَتَعالَى أمَرَكُمْ بِامْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ و ثَنَّى بِمَلآ ءِكَتِهِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسسِهِ, فَقَالَ تَعَالَى فِى القُرْآنِ العَاظيْمِ :

 

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

  

أللهمّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدٍ المُرْسَلِيْنَ , وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَقَرَبَتِهِ وَأزْواَجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ اجْمَعِيْنَ.  وارْضَاللهُمَّ عَلَى اَرْبَعَةِ الخُلَفَاءِ الرَّاسِدِيْنَ

سَيِّدِنَا اَبِى بَكْرٍ و عُمَرَ و َ عُشْمَانَ و عَلِىِّ,  و عَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ والّتَابِعِيْنَ

وتَابِعِ التَّابِعِيْنَ,  وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ إلى يَوْمِ الدِّينَ,  و عَلَيْنَا يَا اَرْحَمَ رَاحِمِيْنَ

 

YA ALLAH

PAGI INI HAMBAMU YANG HINA INI BERSIMPUH DI HADAPANMU, MEMOHON SECERCAH AMPUNANMU

KARENA TELAH LAMA HAMBAMU INI MENINGGALKANMU,

MENINGALKAN ORANG TUA,

MENGHINDAR DARI APA YANG DIIDAMKAN MEREKA.

YA ALLAH

DENGAN PENUH KESEDIHAN DAN PENYESALAN YANG MENDALAM   AMPUNILAH  KAMI DAN  AMPUNILAH KEDUANYA,

HAPUSKANLAH SEGALA KESALAHANNYA ,

SAMPAIKAN SALAM KAMI KEPADA MEREKA..

YA ROB,

MOHONKAN MAAF KEPADA MEREKA ,

ATAS KEDURHAKAAN KAMI YANG TELAH KAMI PERBUAT TERHADAP MEREKA  :

 

KETIKA KAMI MASIH REMAJA

SERING KAMI MENGHINDAR APABILA DISURUH

KETIKA KAMI TELAH BERUMAH TANGGA

JARANG MENJENGUK MEREKA

DAN KETIKA SANAK FAMILI

MENGABARKAN  MEREKA SAKIT

KAMI TIDAK BERADA DI SISINYA.

    YA ROB.. MAAFKANLAH HAMBAMU INI,

SEBAGAI  SEORANG ANAK YANG DURHAKA PADA      KEDUANYA,

BAHKAN KETIKA MEREKA MENGHEMBUSKAN

NAFAS YANG TERAKHIR

KAMI TIDAK BERADA DI SISI MEREKA

KALAU TOH BERADA DI SISI MEREKA

KAMI TIDAK MAMPU BERBUAT APA-APA

HILANG SEGALA DAYA

MATA HANYA MENATAP SEDIH.

LIDAH INI KELU TIDAK MAMPU MENGELUARKAN SEPATAH KATA

KAMI HANYA TERDUDUK DIAM DI SISI MEREKA

KETIKA ENGKAU CABUT NYAWA MEREKA

KAMI HANYA MENANGIS TERSEDU DI SAMPING JASAD MEREKA

YA  ALLAH  AMPUNILAH HAMBAMU YANG PENUH DOSA INI !

KAMI TERINGAT SEGALA KEDURHAKAAN  YANG KAMI PERBUAT  KEPADA MEREKA,

PADA HAL KETIKA MEREKA MURKA, ENGKAU TAHU DAN TENTUNYA ENGKAU IKUT MURKA ...

YA  ROB

AMPUNILAH KAMI,

JADIKANLAH PUASA KAMI KEMARIN SEBAGAI PENEBUS SEBAGIAN DOSA KAMI,

YA ROB,

HANYA KEPADAMULAH TEMPAT KAMI MENUMPAHKAN

SEGALA PENYESALAN.

SEKALI LAGI APUNILAH ORANG TUA KAMI,

KASIH SAYAMGILAH MEREKA SEBAGAIMANA MEREKA MENUMPAHKAN KASIH SAYANGNYA KEPADA KAMI PADA SAAT KAMI MASIH KECIL

 

YA ROB..

DENGARKAN RINTIHAN HAMBAMU DI PAGI INI,

HAMBA YANG TELAH MENUNAIKAN KEWAJIBAN PUASA YANG ENGKAU TENTUKAN…

YA. ROB

JAGALAH DIRI KAMI DAN KELUARGA KAMI..

HINDARKAN LAH KAMI DARI API NERAKAMU

 

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

 

WASHOLALLAHU NGALA SAIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA ALIHI WA ASHABIHI AJMAIN

WAL HAMDULILLAHI RABBIL ‘ALAMIN.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

 

KHUTBAH IDUL FITRI

اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ.

لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.

اَلُحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَي وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَي الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفىَ بِاللهِ شَهِيْداً أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ .اَلَلّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمُ وَبَارِكْ عَلىَ نَبِيِّنَا مُحَّمَدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلاَهُ  وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانِ اِلىَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ . فَيَاعِبَادَاللهِ اِتَّقِ اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah

Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT:

وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ


Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Rasulullah SAW bersabda:

زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر

Hiasilah hari rayamu dengan takbir.”

Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.

Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada perintah-Nya.

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Jamaah Idul Fitri rahimakumullah 

Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:

اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ

Artinya: “Apabila mereka berpuasa di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka Allah pun berkata: ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Sesorang kemudian berseru: ‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”

اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ

Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia

 

Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab 12 jam x 30 hari mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram.

Tapi setelah semua cobaan yg kita lewati pernahka kita memperhatikan aspek social Ramadhan, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar.

Setelah berpuasa dan beribadah selama sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan niat ikhlas hanya memcari ridho Allah SWT, dan kita telah mensempurnakan dengan mengeluarkan zakat fitrah, dosa-dosa kitapun diampuni.

Namun seperti kita ketahui, dosa yang diampuni itu, hanyalah dosa yang berhubungan langsung dengan Allah. Sementara masih ada dosa lain yang berkaitan dengan sesama kita, antar kita, dimana ampunan Allah bergantung pada pema’afan masing-masing kita yang bersangkutan. Oleh karenanya untuk menyempurnakan kesucian ini, setelah shalat Idul Fitri kita sama-sama meminta maaf dan memaafkan segala kesalahan orang lain.

Dengan demikian pada lebaran kali ini, diharapkan semua macam dosa apapun musnah dan kita kembali sebagaimana fitrah, suci tanpa secuil dosa bagaikan seorang bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibu kandungnya.

Tidakkah kita tak ingin menjadi pailit/ bangkrut kelak di hari kemudian ……? Seperti digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya :

Artinya : “Tahukah kalian semua, siapakah orang yang bangkrut itu ? Tanya Rasulullah kepada para sahabatnya – merekapun menjawab : orang yang bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda yang tersisa.” Kemudian Rasulullah menyampaikan sabdanya : “Orang yang benar-benar pailit/bangrut diantara umatku ialah orang yang di hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat; tapi (sementara itu) datanglah orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si A dan B serta yang lainnya. Jika ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah di dzaliminya) dan ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakkanlah ia ke api neraka.” Naudzubillah …… ! (HR. Muslim dari Abu Hurairah)

Ternyata mulut, tangan, kaki, perut dan anggota tubuh kita yang biasa kita gunakan untuk beribadah, bersujud, berdzikir, berpuasa, memberikan zakat, dapat membuat kita pailit/bangkerut kelak. Tidak hanya menghabiskan modal pahala yang kita tumpuk sepanjang umur kita tapi bahkan dapat menarik kepada kita kerugian orang lain. Ini semua tentunya gara-gara kita terlalu meremehkan dosa dan kesalahan terhadap sesama. Oleh karenanya, apabila kita memuliakan Allah SWT maka termasuk yang dimuliakan Allah ialah manusia jadi kita sama-sama menghormati satu sama lain.

JAMA’AH IDUL FITRI YANG BERBAHAGIA

Akhirnya, marilah kita ucapkan permohonan maaf kepada diri kita sendiri, sebelum kita meminta maaf kepada orang- tua , keluarga dan guru-guru kita, juga sahabat-sahabat kita :

1.    Selamat Idul Fitri, wahai MATA Maafkanlah aku, selama ini kau hanya Kugunakan melihat kilau kekurangan orang lain serta dosa orang lain tetapi, aku butakan matamu bila melihat kekurangku dan dosaku.

2.    Selamat Idul Fitri, wahai TELINGA Maafkanlah aku, selama ini kau hanya Kusumpali rongsokan-rongsokan kata-kata yang kotor dan gossip-gosip yang mencelah orang lain dan engkau kumekarkan bila untuk membisikan keburukan dan menghina serta meremekan menghina orang lain.

3.    Selamat Idul Fitri, wahai MULUT Maafkanlah aku, selama ini Kau hanya kujejali dan kubuat memuntahkan kotoran-kotoran hanya bisa membicarakan orang lain, menghina, melecehkan dan mencemooh orang lain dan yang mana saya belum tentu bisa atau bahkan saya lebih hina dari orang yang aku hina dan aku remehkan.

4.    Selamat Idul Fitri, wahai TANGAN Maafkanlah aku, selama ini kau hanya kugunakan untuk memegang botol minuman, stik dan kartu judi, tetapi aku putuskan tangan bila untuk mengangkat tangan untuk beribadah kepadaMu dan

5.    Selamat Idul Fitri, wahai KAKI Maafkanlah aku, selama ini kau hanya kuajak untuk menontong orgen, main berliar dan malas untuk melangkahkan kaki kedalam masjid.

Jika Ramdhan diumpakan sebagai bulan pendidikan, maka Idul Fitri ibarat hari perpisahan, dimana perpisahan kita terjemahkan pada dua sikap,

Pertama, kita sedih, sebab kita akan berpisah dengan bulan yang banyak memberikan pelajaran kepada kita, dan kita sedih sebab belum tentu tahun depan kita bisa berjumpa dengan bulan yang mulia ini, waktu terus berputar maju dan usia terus surut kebelakang sementara maut terus mengintai disetiap persimpangan kehidupan ini,

Kedua, dengan ildul fitri ini kita bahagia, sebab kita akan memasuki lembaran baru, sebab Idul Fitri secara harfiah bearti kembali kepada kesucian, yang merupakan sifat dan kodrat manusia yang senantiasa mempunyai kecenderungan kepada kebenaran dan ketauhidan.

Hari raya Idul Fitri bukan bearti harus disikapi dengan serba baru, pakaian baru, sepatu baru, dan makanan yang enak-enak, jika dilihat dari segi bahasanya, Idul Fitri terdiri dari dua kata yaitu ‘id dan Fitri, dan masing-masing kata ini memiliki makna tersendiri:

Pertama, Kata ‘id ada yang mengatakan bahwa  ‘id berasal dari kata ‘aada. Ya’uuduyang berati kembali, namun ada juga yang menerjemahkan ‘id ini sebagai hari raya atau hari berbuka.

Kedua, Fitri, dimana kata “Fitri” sama dengan “Fitrah”, yang bearti suci dan bersih. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Idul Fitri artinya kembali kepada Fitrah atauKesucian, karena telah ditempa dengan ibadah sebulan penuh di bulan Ramdhan, dan karena itulah ia mendapatkan ampunan dan magfirah dari Allah SWT. Shalat ‘id (Idul Fitri) hukumnya sunnah mu’akadah, kecuali mazhab abu Hanifah yang mengatakan fardu kifayah.

Firman Allah SWT.

Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang”, (Al-‘Ala : 14 – 15)

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahilhamdu

Dibulan Ramadhan kita merasakan lapar dan haus, disini Allah mengajarkan kepada kita agar kita merasakan bagaimana penderitaan yang dirasakan oleh orang-orang miskin, sebab untuk merasakan penderitaan orang miskin tidak bisa dengan medengar ceramah saja, tidak bisa hanya dengan membaca berita dikoran, melihat televisi, mendengar radio dan tidak bisa dengan diadakan seminar belaka, untuk tahu bagaimana penderitaan orang miskin, kita harus merasakan lansung bagaimana rasanya lapar dan haus.

Hari ini kita melihat anak-anak dan adik-adik kita turun kejalan memakai pakaian serba baru, mulai dari sepatu, sandal, celana, baju, kopian dan jilbab, semuanya serba baru, mereka begitu bahagia dengan menunjukkan kepada teman-temannya, semua bilang punya aku yang paling bagus, punya aku yang paling mahal, ada yang dibelikan oleh ayah dua stel, tiga stel, empat bahkan ada yang sampai lima, tapi diantara mereka yang bahagia itu terlihat wajah murung dibalik tawa yang dipaksakan, mereka adalah anak-anak yang sudah kehilangan ayah dan ibu, ada yang ayah sudah tiada, ada yang ibu sudah mendahulinya bahkan ada yang keduanya sudah tiada, ada yang hidup hanya menompang dengan nenek yang sudah tua renta, ada yang hidup dengan ibu yang sudah menjanda, ada keluarga yang kaya tapi tidak pernah bertanya apa kemauannya, ada keluarga yang berpendidikan tinggi tapi tidak pernah peduli dengan deritanya, padahal Ramadhan telah mendidik kita untuk merasakan penderitaan orang miskin, disaat teman-temannya sibuk memilih dan mengoleksi baju lebaran, iya hanya bisa menundukkan kepala sambil menahan butiran air mata akan jatuh dipipinya, air sedih, air mata bingung kepada siapa harus mengadu, air mata rindu dengan sosok kasih sayang seorang ibu dan ayah, disaat teman-temannya dengan bangga memperlihatkan baju lebaran yang sudah disiapkan, dia hanya berlari sekuat tenaga, agar tidak ada yang tahu bahwa iya menahan rasa sedih yang teramat dalam, dari jauh iya menatap kawan-kawannya yang bahagia dengan baju-baju barunya, dibalik dinding rumah yang usang, iya mengusap air mata sambil berkata “Ibu… Dimanakan ibu kini, aku rindu pelukan hangat dan kasih sayang ibu, ayah… mengapa ayah tega meninggalkan aku yang belum siap menerima kenyataan ini”, dengan tersedu-sedu iya berusaha untuk tabah, sebab iya sadar tidak ada tempat mengadu.

Hadirin jamaah shalat ‘Id yang berbahagia,

mengapa kita malah menutup mata untuk tidak mau peduli kepada mereka yang sudah tidak punya ayah dan ibu, padahal mereka adalah tanggung jawab kita semuanya, Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an Surat Al-Ma’un:

Tahukan kamu (Orang) yang mendustakan agama itu?

 Yaitu orang-orang yang menghardik anak yatim

dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin

maka celakah orang-orang yang shalat

 (Yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya

yang berbuat riya

dan enggan memberikan bantuan

Hari ini seharusnya semua kita bergembira, seharusnya tidak ada diantara kita yang meneteskan air mata karena hidup sebatang kara, semoga kita bukan tergolong kepada orang-orang yang mendustakan agama itu, dalam kesempatan ini, mari kita satukan niat tulus, ikhlas dalam sanubari kita, kita hilangkan rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong, dan rasa bangga dengan apa yang kita miliki. hari ini kita ganti semua itu dengan rasa kasih sayang, rasa persaudaraan dengan saling memaafkan, dan saling merangkul satu sama lain, mari kita berdoa kepada Allah, agar kita menjadi pribadi yang bertaqwa.

Fa’tabiruu ya ulil absoor, la’allakum tuplihuun

KHUTBAH KEDUA IDUL FITRI

 اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ

 اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ سُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ

وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ .أَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ إِتَّقِ اللهِ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.فَقَالَ اللهُ تَعَالىَ فيِ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم بِسْمِ اللهِ   الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. . وَالْعَصْرِ .إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ .إِلاَّ الَّذِيْن َ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْ بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. أَلَلَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْراَهِيْمِ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمِ  . وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى آلِ  إِبْرَاهِيْمِ فيِ الْعَالَمِيْن َإِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ 

اَلَلَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ . إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَياَقَضِيَ الْحَاجَاتِ .

Wahai Allah Yang Maha Agung,

Ampunilah seluruh dosa kami

Tutupi dan hapuskan segala aib dan kesalahan kami

Dan berikan kepada kami kesanggupan untuk mengubah dan memperbaiki diri menjadi lebih baik

Kurniakanlah kepada kami akhlak yang mulia

Peribadi yang indah dan terpelihara

Ya Allah,

Kurniakanlah kepada kami ketenangan hati,

kedamaian hati,

kebeningan dan kebersihan hati,

ketenteraman jiwa

kesegaran berfikir dan ingatan yang tajam

Usir dan buanglah segala kegelisihan, kekhawatiran, ketakutan, kecemasan dan kesedihan dalam hati dan jiwa kami.

Jadikan hati kami tenteram, tenang, dan damai dengan mengingat-Mu

Berharap dan bergantung hanya kepada-Mu

Wahai Pemilik dan Penguasa Segala Hati,

Kurniakanlah kepada kami hati yang bening dan bersih

Hati yang suci, tulus dan ikhlas. amen.

“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu. Dengan rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku. Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan dan memudahkan urusanku. Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang tiada dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku. Dengan rahmat-Mu Engkau sucikan amalku. Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan kedewasaanku. Dengan rahmat-Mu Engkau kembalikan sesuatu yang hilang dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku dari segala keburukan.”

“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”Allah, menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”

Ibu, ayah hari ini ku sangat merindukanmu entah kenapa kuslalu ingat dengan mu
Ibu, ayah berilah aku penawar rindu pada batin ku inikarna rasa rindu sudah tak tertahan lagi
Ibu,ayah kapan kah engkakau hadir dalam mimpiku?pertanyaan yang tak kanpernah terjawabsampai kapan pun
Ibu,ayah aku selalu mendoakan mu setiap nafas dan sholat ku semoga allah dapat mempertemukan kita di akhirat nanti aku berharap kita dapat berkumpul disurga bersama-sama lagi sebagai mana kita bisa berkumpul dirumahkapan dan dimana pun aku akan sayang dan cinta kepada mu

Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.

Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar
atas kesayangan yang Mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka Sebagaimana mereka memeliharaku.

Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab runtuhnya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka
dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda.

Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkahlah aku memberi syafa’at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.

Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih Di antara semua pengasih.

Ya Allah,..Duhai zat yang mendetakkan jantung ini,.
Duhai zat yang selalu memberikan makan kepada hamba-hambanya,
Duhai yang memberikan air yang sejuk di kala kami dahaga,
Duhai yang mengaruniakan kantuk di kala kami lelah,
Duhai yang selalu menjaga dan mengurus diri ini di kala kami tertidur, Hanya Engkaulah Yang Maha Agung.. hanya Engkaulah Yang Maha Kuasa..

Ya Allah, betapapun kami menghianatiMu setiap waktu tapi tiada suatu saat pun terputus Engkau memberi nikmat kepada kami,.
Ya Allah jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala kebusukan kami.
Penghapus bagi seluruh dosa-dosa kami, hari dimana Engkau singkapkan tabir dari hati kami, hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya ilahiyahMu di qolbu ini.

Ya Afuw ya ghafur..
ampuni kami… Engkau Yang maha mengerti tentang kami..
tubuh kami kotor penuh dosa, hidup kami berseliMut aib.. kini kami berada di hadapanMu… Ampuni yaa Allah sebusuk apapun masa lalu yang pernah kami lalui .. Ampuni sebanyak apapun dosa-dosa yang meluMuri tubuh ini.. Hapuskan yaa Allah sekelam apapun masa lalu kami..
Ya Allah.. Duhai zat Yang maha Pengampun .. kami datang padaMu…

Ya Allah, kami ingin hidup kami berubah, gantikan segala kebusukan kami menjadi kesucian dalam pandanganMu. gantikan segala kegelapan dengan cahayaMu.. gantikan segala kedzaliman kami menjadi hidayah taufikMu.. gantikan Ya Allah… Ampuni dan selamatkan kami, ibu bapak kami yaa Allah, anak-anak kami, dari segala bala hidup ini..

Ya Allah, kami ingin merasakan indahnya hidup dekat denganMu,
Kami ingin hari-hari yang tersisa ini menjadi hari-hari yang selalu akrab bersamaMu, kami lelah jauh dariMu ya Allah , kami tidak ingin terpuruk dan terhina karena tenggelam dalam kesesatan.
Berikan kepada kami keMudahan, untuk mengenalMu Ya Allah,.
Berikan kepada kami jalan untuk mendekat kepadaMu,.
Jadikan kami orang-orang yang selalu merasakan kehangatan dan kasih sayangMu.

Ya Allah jadikan sujud kami menjadi sujud yang penuh nikmat KepadaMu,.
Jadikan shedaqah kami menjadi jalan yang membuat kami akrab denganMu,.
Jadikan amal-amal kami sebagai amal-amal yang tulus hanya karenaMu,.
Ya Allah jangan biarkan kesibukkan dunia membutakan hati kami,…
Jangan biarkan pangkat dan jabatan, menjeruMuskan kami,…
Jangan biarkan hawa nafsu membuat kami terperosok dalam maksiat,..

Ampuni Ya Allah..kami para suami yang telah mendzalimi istri-istri kami.. juga ampuni para istri yang kurang dapat melayani keluarganya. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga dan anak-anak kami Ya Allah..
Utuhkan kami di dunia.. utuhkan kami di surgaMu
Ya Allah.. Selamatkan anak-anak kami, Muliakan akhlaknya .. kuatkan imannya.., berilah mereka yang lebih baik daripada yang kami dapatkan, jadikan mereka hamba-hamba yang Kau banggakan di singgasanaMu yg tinggi itu.

Duhai Allah yang maha Agung
Karuniakanlah kepada kami keindahan Akhlak,
Kelembutan hati, kesejukan qalbu
Pancarkan dari diri kami, keindahan agamaMu ya Allah
Pancarkan dari pribadi diri kami, keagungan agamaMu ya Allah
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi cahaya bagi ummatMu,
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi penyejuk bagi ummatMu,
menjadi penggelora semangat bagi hamba-hambaMu..

Ya Allah cegahlah kami dari segala godaan yang menggelincirkan
Lindungilah kami dari tipu daya setan yang menyesatkan
Lindungi kami dari segala sifat Munafiq, ya Allah
Lindungi kami dari segala keMusyrikan
dan lindungi kami dari perbuatan apa pun yang akan menjadi contoh buruk bagi ummatMu

Ya Allah Engkau adalah tujuan kami
Engkau adalah tumpuan harapan kami
Engkau adalah dambaan hati kami
Karuniakan kami kesempatan memperbaiki diri, Ya Allah
Ya Allah jadikanlah kami para pemimpin yang dapat menjadi
contoh kebaikan dan kemuliaan bagi sebanyak-banyaknya umatMu..

Ya Allah, berikan ketaqwaan kepada jiwa-jiwa kami dan sucikanlah kami.
Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya.
Engkau Pencipta dan Pelindungnya
Ya Allah, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan dg cahaya rububiyahMu
ya Allah.. Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran terhadap sesama hamba yang beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian

Ya Allah, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai yang mengamankan semua yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagiMu melancarkan segala yang susah
Engkau Maha Tahu dan melihatnya

Ya Allah, wahai zat yang Maha Mendengar, sayangilah kami, Berkahi sisa uMur kami ini,
Jadikan uMur yang tersisa ini membawa maslahat bagi orang tua kami, bagi keluarga kami, dan bagi sebanyak-banyakNya umat Mu di bumi ini,

Ya Allah hanya engkaulah Tempat kembali kami.. hanya engkaulah Yang Maha Tahu sisa uMur kami.. berikan kesempatan bagi kami Ya Allah… mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga kami, masyarakat kami, bangsa kami, dan utamanya bagi agamaMu yang lurus..

Ya Allah, limpahkanlah Hidayah dan TaufikMu yaa Allah… jadikan kami hamba-hamba yg shalih hingga akhir hayat kami.. Jadikan akhir hayatnya khusnul khatimah.. Lapangkan kubur kami kelak, Jadikan kami ahli surgaMu..

Ya Allah berilah kami rasa takut pada-Mu hingga kami menjauh dari maksiat Ya Allah, berilah kami nikmat taat pada-Mu yang mengantarkan kami menuju surga-Mu Tanamkanlah dalam qalbu kami keyakinan yang meringankan kami menghadapi ujian dunia Jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami kenikmatan hidup yang Engkau. berikan di dunia, dan jadikanlah sebagai pusaka yang kami wariskan bagi generasi penerus. Ya Allah, arahkanlah perlawanan kami atas orang yang menzalimi kami. Tolonglah kami dalam menghadapi orang yang memusuhi kami. Janganlah Engkau biarkan kami terkena musibat dalam urusan agama kami. Janganlah Engkau biarkan kami sibuk dengan urusan dunia. Janganlah Engkau biarkan kami merasa cukup dengan ilmu yang ada. Dan janganlah Engkau berikan kekuasaan kepada orang-orang yang tidak menyayangi kami.
Ya Allah berilah kami rasa takut pada-Mu hingga kami menjauh dari maksiat Ya Allah, Ya Allah hanya dengan takut pada-Mu kami akan dapat menghidar dari perbuatan maksiat, maka tanankanlah dalam qalbu kami rasa takut hanya pada-Mu.
Ya Allah, berilah kami nikmat taat pada-Mu yang mengantarkan kami menuju surga-Mu.
Ya Allah, telah Engkau sediakan surga bagi orang-orang yang Engkau cintai, berilah kami nikmat ibadah dan taat yang mengantarkan kami mendapat cinta-Mu hingga Engkau masukan kami dengan rahmatMu kedalam surga. Tanamkanlah dalam qalbu kami keyakinan yang meringankan kami menghadapi ujian dunia.
Ya Allah kami menyadari bahwa kehidupan dunia tidak pernah lepas dari ujian, baik ujian yang pahit ataupun yang manis.
Ya Allah tanamkanlah kedalam qalbu kami keyakinan bahwa Engkau senantiasa melihat semua perilaku kami dan Engkau Maha adil dalam menghitung semua amal perbuatan kami.
Ya Allah, jadikanlah semua ujian yang kami hadapi jalan menuju kemuliaan disisi-Mu. Jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami kenikmatan hidup yang Engkau berikan di dunia, dan jadikanlah sebagai pusaka yang kami wariskan bagi generasi penerus.
Ya Allah bimbinglah kami dalam menggunakan pendengaran, penglihatan dan kekuatan untuk beralam shaleh. Janganlah Engkau biarkan kami menyalahgunakan nikmat yang besar ini.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma ia berkata:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِيْنِ
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yg berpuasa dari perbuatan yg sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan utk orang2 miskin.”

Ya Allah… Dengan sepenuh perasaan dan pengharapan, dalam segala kelemahan dan kerendahan, kami menengadah kepada-Mu, kalau selama ini lebih banyak lalai kami dari ingat kami, lebih banyak keluh kami dari syukur kami, lebih banyak marah kami dari sabar kami, tunjukilah kami jalan yang lurus, yang apabila kami berpijak diatasnya, tiadalah kami akan tersesat buat selamanya.

Ya Allah… Dengan penuh kesadaran dan penyesalan, kami mengakui bahwa kami hanyalah hamba-hamba-Mu yang dipenuhi oleh debu-debu dan dosa-dosa, jangan engkau hitung dosa ya Allah, jangan engkau hitung salah dan tindak-tanduk kami, ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dosa para guru-guru dan pendidik-pendidik kami, dosa seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah mendahului kami.

Ya Allah… Jangan engkau jadikan kami sebagai umat yang pecah berkeping-keping, peliharalah keutuhan dan kepersatuan kami, jadikan kami umat yang saling merangkul bukan saling memukul, jadikan kami umat yang saling mengasihi bukan saling membenci, karuniakan kami pemimpin dan keluarga yang takut kepada-Mu dan sayang kepada kami, berikan mereka kekuatan dzohir dan bathin, agar mereka dapat membawa dan membimbing kami, menapak dan menuju hari esok yang lebih pasti, selamatkan kami dan selamatkan generasi penerus kami.

رَبَّنَا آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفيِ الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار ِ .عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِذِي الْقُرْبيَ وَيَنْهَي عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُ اللهُ أَكْبَر

 

Hidup mulya atau mati syahid