*Khutbah
I*
اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ
أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ
عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ
الْحَمْدُ
.
اَلْحَمْدُ
ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا ِلإِتْمَامِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَأَعَانَناَ عَلىَ
الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَجَعَلَنَا خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ للِنَّاسِ.
نَحْمَدُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَهِدَايَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ
اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ. وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، أَمَّا
بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ
قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ شَهْرُ رَمَضانَ
الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ
مَرِيْضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ
بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
اَللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لَا اِلٰهَ الَّا اللّٰهُ وَاَللهُ
أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللّٰهِ الْحَمْدُ
Ma’asyiral muslimin jama'ah
shalat 'id rohimakumullah,
Bersyukur kepada Allah Swt.
dengan mengucapkan :
الحمد لله رب
العالمين
Bershalawat kepada rosululloh
Saw. dengan membacakan :
اللهم
صل علی سيدنا محمد وعلی اٰل سيدنا محمد
Marilah dalam kesempatan
mengawali bulan Syawal 1442 H/2021 M ini, kita bersama-sama meningkatkan takwa
kita kepada Allah ﷻ dengan senantiasa
melaksanakan segala perintahnya dan berusaha secara maksimal meninggalkan
segala larangan-Nya. Dengan bekal takwa inilah, semoga kelak kita menjadi
penghuni surga, amin ya rabbal ‘alamin.
Rasa sedih pagi ini, sangat
sangat terasa bagi kita dengan perginya bulan Ramadhan. Begitu pula rasa
bahagia itu hadir karena Allah masih memberikan kita umur panjang sehingga
mampu menyelesaikan ibadah selama Ramadhan hingga menjumpai malam lailatul
qadar.
karena dihari ini kita
berbahagia dengan hari raya ‘idul Fitri, namun saudara-saudara kita yang ada di
Palestin, sesungguhnya mereka hari ini tidak seberuntung kita dari segi
kerukunan dan kedamaian. atau Bahkan sudara-saudara muslim disekitar kita pun
barangkali tak seberuntung kita dalam merayakan hari ini, mungkin karena
kondisi kesehatan,
bencana atau bahkan kondisi
keuangan. Maka dari mimbar yang yang mulia ini kami menghimbau mari kita
berbagi kebahagiaan, saling menyantuni, saling
membantu, disana-sini
barangkali ada anak yatim atau fakir miskin yang masih menunggu uluran tangan
kita. Mari kita datangi mereka, semoga kelak amalan seperti itu bisa menjadi
perisai bagi kita dari panasnya Neraka.
Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar,
Suasana batin disetiap kali
Syawal hadir adalah merupakan kegembiraan, kebersamaan, kekeluargaan dan
kepedulian bagi kita. Empat hal itu menyatu menjadi pelajaran kehidupan sosial
yang secara otomatis hadir saat Ramadhan meninggalkan kita semua. Sebab Idul
Fitri ini menjadi identitas kemenangan dan kebahagiaan umat islam setelah
berhasil lulus dari ujian pengekangan hawa nafsu. Maka wajar sekali jika
umat Islam merasa bergembira. tentunya juga dengan menjalin kebersamaan dalam
suasana kefitrian atau kesucian diri dan kemudian berkumpul bersama keluarga.
Di situlah lahir suasana taqwa dan kekeluargaan yang sangat akrab.
Berdasar pada pola semangat beridul fitri juga lahir jiwa kepedulian karena
sebelumnya umat Islam diwajibkan menunaikan zakat fitrah—sebagai amalan
kepedulian sosial. Allah ﷻ telah memberikan
peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-Hujurat ayat 10, sebagaimana
berikut:
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
Artinya: “Orang-orang beriman
itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan)
antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat
rahmat” (QS Al Hujurat: 10)
Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar,
Jamaah Id yang berbahagia!
Target terakhir daripada bulan
ramadhan adalah taqwa, dan ciri-cirinya dan balasannya telah Allah sebutkan
sebahagian didalam al-qur'an.
Allah SWT berfirman dalam suroh
Ali Imran ayat : 133-136
وَسَارِعُوْۤا
اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ
وَالْاَرْضُ ۙ اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ
"Dan bersegeralah kamu
mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit
dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"
الَّذِيْنَ
يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ
وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ
"(yaitu) orang-orang yang
berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan
amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang
berbuat kebaikan."
وَالَّذِيْنَ
اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ
فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا
اللّٰهُ ۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ
"Dan (juga) orang-orang
yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera)
mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang
dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan
dosa itu, sedang mereka mengetahui"
اُولٰٓئِكَ
جَزَآ ؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ
خٰلِدِيْنَ فِيْهَا ۗ وَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَ
"Balasan bagi mereka ialah
ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya
sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi
orang-orang yang beramal."
Allahu Akbar Allahu Akbar
Allahu Akbar,
Jamaah Id yang saya hormati!
Oleh karena itu maka dengan
taqwa itu dihari ini yang seharusnya hari gembira, bagi kita yang mendapatkan
ampunan dari Allah Swt. Karena kita sudah fitrah kembali kepada kesucian,
tentunya kesucian itu akan kita rayakan bersama dengan bersuanya sanak saudara,
anak-anak yang diperantauan biasanya akan melepas rindu buat ibu bapak dan
keluarga tercinta. Namun, kita masih melihat dan menyaksikan berita bahwa covid
19, covid 20 dan covid 2021 ini telah merenggut bermacam kebahagiaan kita.
Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah adalah dalam rangka meminimalisir
penyebaran virus dan melindungi rakyat, karena konon virus ini telah merenggut
jutaan nayawa di berbagai belahan dunia. Maka jama'ah sekalian, mari kita
bersabar, mari kita ikhlas dengan keadaan ini, mari kita berdoa’ dan berlindung
kepada Allah Swt. karena pada hakikatnya, musibah covid ini, kecil jika
dibandingkan dengan musibah yang bisa menjauhkan kita dari Allah Swt, covid ini
hanya bisa menjauhkan kita dari saudara-saudara kita, menjauhkan kita dari
sesama manusia, tetapi virus maksiat jelas menjauhkan kita dari Allah Swt. Maka
virus maksiat ini jauh lebih berbahaya daripada virus corona.
Maka hari ini saya sampaikan
musibah paling berbahaya adalah virus maksiat. virus maksiat berupa
kecanduan judi online, ketika anda begadang untuk menghabiskan chip-chip dan
saldo judi di HP android anda, ketika anda tidak lagi perduli dengan kewajiban
kepada anak dan istri, ketika anda tidak aktif puasa di ramadhan ini, ketika
anda tidak disiplin shalat fardu lima waktu, ketika muda mudi bergaul bebas
tanpa etika dan norma kesopanan, ketika wanita-wanita muslimah tidak menutup
aurat, ketika anda masih bergumul dengan riba, ketika zina dan prostitusi masih
merajalela, sementara miras dan narkoba masih dikonsumsi di mana-mana, dan
berbagai macam maksiat yang merupakan virus paling berbahaya, lebih berbahaya
dari covid-covidtan, karena virus maksiat menjauhkan kita dari sang pencipta,
virus
maksiat akan menyebabkan celaka
di dunia dan sengsara di akhirat. Ini yang
seharusnya lebih diperhatikan
semua pihak.
Allahuakbar 3x Walilla
Ilhamd
Ma’asyirol Muslimin wal
Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang berbahagia.
Melalui khutbah ini walaupun
tidak semuanya kita dapat bersua langsung dengan orang tua, kami mengajak kita
semua untuk mengingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang
lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan
keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinta dan
kasih sayang dari seorang ayah, orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam
kegelapan jadi penuntun dikala kita tersalah, membina dan merawat kita, mulai
dalam kandungan sampai kita dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau
berterimakasih, akankah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat
senyum dibibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita.
Kita bisamenjadi anak yang
terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah, mendapatkan pendidikan yang
baik, mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan
adalah berkat do'a dari ayah dan ibu kita.
Oleh karena itu melalui
kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap kita yang hadir
di masjid yang muliavini, bahwa seluruh amal ibadah kita sholat kita, puasa
kita, infakbkita, Shodaqoh kita, zakat kita, bahkan haji dan umroh kita
seluruhnya bisa berterima dihadapan Allah Swt adalah karena ridho dari orangtua
kita, jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi kita, maka seluruh amal ibadah
yang kita lakukan tidaklah akan sampai kehadirat Allah Swt. Maka bagi anak yang
durhaka, yang selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari
yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu,
pada tahun yang lalu, kita menyakiti hati mereka, beberapa kali kita mendobrak
pintu, beberapa kali kita menggertak, bahkan kita menjadi musuh dalam hidup dan
kehidupan mereka. Mintaklah ampun kepada Allah dan mohonlah ma'af dihadapan
keduanya.
Seluruh Hadirin Wal Hadirot
Sidang Jama’ah idil Fitri yang dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Swt.
Kita kembali melihat dan
mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Kepada kita semuanya coba
tatap wajah ayah dan ibu…maka yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum
bahagia adalah satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan
menatap wajah seorang ayah ibu kata Nabi adalah ibadah :
(النظر
إلى الوالدين عبادة)
"Seorang anak yang menatap
wajah ayah ibunya adalah ibadah".
Tapi mengapa kita selalu
melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan sinis. kenapa?...
mungkin hanya karena harta belaka tidak dibelikan kereta KLX, mungkin karena
harta warisan, sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat
semena-mena didepan ayah ibu kita.
Demi Allah mengapa kita hari
ini menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak bukan adalah karena do'a dan
berkah mereka berdua.
Oleh karena itu benarlah kata
nabi.. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya Allah jikalau tidak
ada ridho dari kedua orang tuanya, maka dikesempatan yang singkat ini, saya
sampaikan, yang masih mampu menatap wajah orang tuanya, tataplah wajahnya
dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemarinya, ciumlah
tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam
kubur atau alam barzah.
Mungkin hari ini anak yang
sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih merasakan sedih
teramat sangat rindu menatap wajah orang tuanya, dalam doa berkata “Ya Rob…
hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya yang
ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang terbatas,
oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, masih ada
harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami pada ayah ibu kami kelak
didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”.
Allahou akbar 3 x Jama‟ah
shalat „Idul-Fithri yang berbahagia,
Sebelum mengakhiri khutbah ini,
kami ingin memberikan nasihat kepada kaum
wanita, sebagaimana Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam pernah memberikan nasihat kepada para wanita.
Hendaklah kaum wanita bertakwa kepada Allah Ta‟ala pada urusan wanita itu
sendiri.
Hendaklah kaum wanita menjaga
aturan-aturan Allah, memelihara hak-hak para
suami dan anak-anaknya.
Ingatlah! Wanita shalihah itu,
ialah wanita yang taat dan menjaga apa yang harus
dijaganya, seorang wanita
solehah tidak seharusnya berdandan dengan mengenakan pakaian tipis transparan,
genit dan menggoda dalam tingkah laku dan penampilan, menampilkan video, foto
dan aksi yang membangkitkan hasrat lawan jenis, walaupun melalui media online.
Ingatlah! Rasulullah
shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :
Ada dua kelompok penduduk
neraka yang belum pernah aku lihat (lalu beliau pun
menyebutkan) :
1. Wanita berpakaian tetapi
telanjang,
2. Wanita yang berjalan dengan
lenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan leher unta meliuk-liuk. Mereka tidak
masuk surga dan tidak mendapatkan aroma surga. (H.R. Muslim).
Allahou akbar 3 x Jama‟ah
shalat „Idul-Fithri yang berbahagia,
Yang terakhir, Wahai kaum
muslimin dan muslimat! saya menganjurkan diri sendiri dan kita semua, agar
memberi dan meminta ma’af, hilangkan benci dan permusuhan, mari kita
menyatu di dalam agama Allah.
Tidak ada yang berkurang dari diri kita dengan memberi ma’af, tidak pula akan
pudar harga diri kita dengan meminta ma’af.
بَارَكَ
اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَذِكْرِ اْلحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ
تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
*Khutbah II*
اَللهُ
أَكْبَرُ 7×، اَلْحَمْدُ ِللهِ
رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ.
فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ
"إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا
الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا".
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ
وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ
بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ
وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ
اْلحَاجَاتِ.
Ya Alloh ya robb..Telah banyak
nikmat yg telah engkau berikan kepada kami, tapi kami seringkali mengingkari
dan tidak mensyukurinya, bahkan kami gunakan untuk perbuatan dosa dan maksiat.
Maka di hari yang fitrah ini, sudah sepatutnya kami kembali kepadamu ya Allah..
memohon Ampun atas segala dosa-dosa yang pernah kami lakukan, baik dzhohir
maupun batin.
Ya Allah.. selama ini kami
sangat jarang bahkan tidak pernah samasekali bangun dimalam hari bersujud dan
menangis kepadamu, bahkan dibulan ramadhan yang telah kami lalui barusan ini,
kami sangat jarang membuka kalam suci Al-Qur'anmu..
Ya Allah.. kami semakin jauh
darimu, karena kesibukan urusan duniawi kami..
Ya Allah.. Berilah hidayah
& petunjukmu kepada kami, agar kami senantiasa ingat kepadamu, dan
beribadah
kepadamu.
Ya Rabb Ya Rahman Ya Rahim..
kami banyak salah & dosa kepada kedua orang tua kami, kepada Ayah & ibu
kami, yg telah menjadikan kami hingga kami bisa sampai saat ini, tapi kami
sering melupakan mereka ya robb..
Ya Allah.. Seandainya orang tua
kami sudah tua, kakinya sudah tidak bisa lagi diangkat, tanganya sudah tidak
bisa lagi mengendong kami seperti kami diwaktu kecil yang ditimang-timang, kami
mohon kepadamu janganlah engkau cabut nyawa mereka sebelum engkau jadikan kami
anak-anak yg sholeh dan sholehah, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum kami
membahagiakan ayah & ibu kami, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum
kami melihat kebahagiaan diwajah kedua orang tua kami Ya Allah..
Ya Rabb.. Mereka orang tua kami
yang sudah meninggal janganlah engkau siksa akibat perbuatan salah yg mereka
lakukan demi mencari nafkah untuk kami.
Jangan engkau adzab mereka
didalam kubur mereka karena perbuatan yg kami dilakukan didunia ini, jangan
engkau sampaikan kabar buruk yg kami lakukan didunia kepada kedua orang tua
kami ya Allah.. Bahagiakan mereka dunia & akherat, Kabulkan semua hajat
mereka.
Ya Allah.. Kedua orang tua kami
yg masih hidup, sehatkan mereka ! Angkat penyakitnya Ya Allah.. Angkat penyakitnya
Ya Rabb..
Ya Rabb.. kami mengaku banyak
salah kepada suami kami, yang seharian penuh membanting tulang mencari nafkah
untuk kami sebagai istri dan anak-anak dirumah,
Kadang kami tidak tahu suami
kami dicaci maki orang, dihina orang, jatuh, terluka, hanya demi mencari nafkah
untuk kami & anak-anak dirumah tapi kadang-kadang
kami tidak pandai mensyukuri
atas apa yg suami kami dapatkan Ya Rabb.. Ampuni segala dosa yg kami lakukan
kepada suami kami.
Ya Allah.. kami banyak salah
kepada istri kami yg begitu setia dirumah, mengatur rumah tangga, mendidik
anak-anak kami, kadang lupa makan, sakit tidak dirasakan.. Ya Allah.. istri
kami begitu setia kepada kami, istri kami mengetahui segala kekurangan &
aib kami, tapi dia begitu pandai menutupi aib kami dari orang lain, dia begitu
setia menjalani hidup dengan kami selama ini..
Tapi kadang-kadang kami
mengotori, menodai kesetiaannya, membuat hatinya sakit, bahkan kadang-kadang
hampir tidak betah dirumah, Ya Rabb.. Ampuni segala dosa yg kami lakukan kepada
istri kami.
Begitu juga Anak-anak kami ya
robb, mungkin selama ini kami banyak salah dan kurang memperhatikan mereka dan
kurang mendo'kan mereka, kami mohon kepadamu jadikan mereka anak-anak yg sholeh
& sholehah, bimbing mereka untuk bisa membahagiakan kami sebagai orang
tuanya, jadikan mereka pecinta ilmu, pecinta ulama, pecinta
majelis, sukseskan mereka,
bahagiakan mereka dunia & akherat. Jangan jadikan anak-anak kami fitnah
bagi kami dunia & Akherat Ya Allah..
Allaaah... Ya Rahman.. Ya
Rahim..
Wafatkan kami dalam keadaan
sujud..
Wafatkan kami dalam keadaan
taat..
Wafatkan kami dalam keadaan
membaca Al-Qur'an. Merasakan ketenangan & kenikmatan zikir, ibadah
kepadamu..
Merasakan kedamaian ketika
mengangkat kedua tangan dan berdo'a memohon kepadamu
Ya Rabb.. Jangan jauhkan kami
lagi darimu..
Ya Allah... Jadikan tetesan air
mata ini, sebagai bukti kami takut kepadamu..
Jadikan tetesan air mata ini
bukti kami ingin membahagiakan orang2 yg kami cintai.
Jadikan tetesan air mata ini
penghapus dosa kami.
Jadikan tetesan air mata ini
penghalang kami dari nerakamu Ya Allaah..
Jadikan tetesan air mata ini
penghapus dosa orang2 tua kami..
Ya Rahman Ya Rahim.. Dimana
ketaatan kami penuh cacat, maka kami memang tidak pantas untuk masuk kedalam
surgamu, tapi sungguh kami tidak kuasa menahan siksa api nerakamu Ya Allah..
Lisan kami penuh dosa &
bohong !! Kami mohon kepadamu ketika kami sakaratul maut, jangan engkau
beratkan lisan ini untuk menyebut namamu yg suci, Jangan engkau beratkan lisan
kami ini untuk mengucap syahadat :
لا اله الا
الله
ketika ajal kami tiba.
Mudahkan lisan ini menyebut
namamu yg suci ketika kami sakaratul maut Ya Allah.
Ringankan ya raaabb..
Ya Allah biha, ya Allah biha,
ya Allah bi husnil khotimah.
رَبَّنَا
أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّارِ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ
وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ
يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar