Senin, 10 Mei 2021

KHUTBAH IDUL FITRI 2021 TAQWA & KEBAHAGIAAN BERSAMA KELUARGA


                                                                    *Khutbah I*

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ .

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا ِلإِتْمَامِ شَهْرِ رَمَضَانَ وَأَعَانَناَ عَلىَ الصِّيَامِ وَالْقِيَامِ وَجَعَلَنَا خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ للِنَّاسِ. نَحْمَدُهُ عَلَى تَوْفِيْقِهِ وَهِدَايَتِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُ الْمُبِيْنُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ خَاتَمُ النَّبِيِّيْنَ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ، وَأَحُسُّكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُوْنَ قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ شَهْرُ رَمَضانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّناتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضاً أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

 

اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ، لَا اِلٰهَ الَّا اللّٰهُ وَاَللهُ أَكْبَرُ ، اَللهُ أَكْبَرُ وَ ِللّٰهِ الْحَمْدُ

Ma’asyiral muslimin jama'ah shalat 'id rohimakumullah,

Bersyukur kepada Allah Swt. dengan mengucapkan : 

الحمد لله رب العالمين

Bershalawat kepada rosululloh Saw. dengan membacakan :

 اللهم صل علی سيدنا محمد وعلی اٰل سيدنا محمد

Marilah dalam kesempatan mengawali bulan Syawal 1442 H/2021 M ini, kita bersama-sama meningkatkan takwa kita kepada Allah dengan senantiasa melaksanakan segala perintahnya dan berusaha secara maksimal meninggalkan segala larangan-Nya. Dengan bekal takwa inilah, semoga kelak kita menjadi penghuni surga, amin ya rabbal ‘alamin.  

Rasa sedih pagi ini, sangat sangat terasa bagi kita dengan perginya bulan Ramadhan. Begitu pula rasa bahagia itu hadir karena Allah masih memberikan kita umur panjang sehingga mampu menyelesaikan ibadah selama Ramadhan hingga menjumpai malam lailatul qadar. 

karena dihari ini kita berbahagia dengan hari raya ‘idul Fitri, namun saudara-saudara kita yang ada di Palestin, sesungguhnya mereka hari ini tidak seberuntung kita dari segi kerukunan dan kedamaian. atau Bahkan sudara-saudara muslim disekitar kita pun barangkali tak seberuntung kita dalam merayakan hari ini, mungkin karena kondisi kesehatan, 

bencana atau bahkan kondisi keuangan. Maka dari mimbar yang yang mulia ini kami menghimbau mari kita berbagi kebahagiaan, saling menyantuni, saling 

membantu, disana-sini barangkali ada anak yatim atau fakir miskin yang masih menunggu uluran tangan kita. Mari kita datangi mereka, semoga kelak amalan seperti itu bisa menjadi perisai bagi kita dari panasnya Neraka.

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar, 

Suasana batin disetiap kali Syawal hadir adalah merupakan kegembiraan, kebersamaan, kekeluargaan dan kepedulian bagi kita. Empat hal itu menyatu menjadi pelajaran kehidupan sosial yang secara otomatis hadir saat Ramadhan meninggalkan kita semua. Sebab Idul Fitri ini menjadi identitas kemenangan dan kebahagiaan umat islam setelah berhasil lulus dari ujian pengekangan hawa nafsu.  Maka wajar sekali jika umat Islam merasa bergembira. tentunya juga dengan menjalin kebersamaan dalam suasana kefitrian atau kesucian diri dan kemudian berkumpul bersama keluarga. Di situlah lahir suasana taqwa dan  kekeluargaan yang sangat akrab. Berdasar pada pola semangat beridul fitri juga lahir jiwa kepedulian karena sebelumnya umat Islam diwajibkan menunaikan zakat fitrah—sebagai amalan kepedulian sosial.  Allah telah memberikan peringatan yang cukup tegas dalam Surat al-Hujurat ayat 10, sebagaimana berikut:

 إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Artinya: “Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat” (QS Al Hujurat: 10) 

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Jamaah Id yang berbahagia!

Target terakhir daripada bulan ramadhan adalah taqwa, dan ciri-cirinya dan balasannya telah Allah sebutkan sebahagian didalam al-qur'an.

Allah SWT berfirman dalam suroh Ali Imran ayat : 133-136

وَسَارِعُوْۤا اِلٰى مَغْفِرَةٍ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمٰوٰتُ  وَالْاَرْضُ ۙ  اُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِيْنَ 

"Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,"

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ ۗ  وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَ 

"(yaitu) orang-orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْۤا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْ ۗ  وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُ  ۗ  وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui"

اُولٰٓئِكَ جَزَآ ؤُهُمْ مَّغْفِرَةٌ مِّنْ رَّبِّهِمْ وَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  ۗ  وَنِعْمَ اَجْرُ الْعٰمِلِيْنَ 

"Balasan bagi mereka ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Dan (itulah) sebaik-baik pahala bagi orang-orang yang beramal."

Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar,

Jamaah Id yang saya hormati!

Oleh karena itu maka dengan taqwa itu dihari ini yang seharusnya hari gembira, bagi kita yang mendapatkan ampunan dari Allah Swt. Karena kita sudah fitrah kembali kepada kesucian, tentunya kesucian itu akan kita rayakan bersama dengan bersuanya sanak saudara,  anak-anak yang diperantauan biasanya akan melepas rindu buat ibu bapak dan keluarga tercinta. Namun, kita masih melihat dan menyaksikan berita bahwa covid 19, covid 20 dan covid 2021 ini telah merenggut bermacam kebahagiaan kita. Larangan mudik yang diberlakukan pemerintah adalah dalam rangka meminimalisir penyebaran virus dan melindungi rakyat, karena konon virus ini telah merenggut jutaan nayawa di berbagai belahan dunia. Maka jama'ah  sekalian, mari kita bersabar, mari kita ikhlas dengan keadaan ini, mari kita berdoa’ dan berlindung kepada Allah Swt. karena pada hakikatnya, musibah covid ini, kecil jika dibandingkan dengan musibah yang bisa menjauhkan kita dari Allah Swt, covid ini hanya bisa menjauhkan kita dari saudara-saudara kita, menjauhkan kita dari sesama manusia, tetapi virus maksiat jelas menjauhkan kita dari Allah Swt. Maka virus maksiat ini jauh lebih berbahaya  daripada virus corona.

Maka hari ini saya sampaikan musibah paling berbahaya  adalah virus maksiat. virus maksiat berupa kecanduan judi online, ketika anda begadang untuk menghabiskan chip-chip dan saldo judi di HP android anda, ketika anda tidak lagi perduli dengan kewajiban kepada anak dan istri, ketika anda tidak aktif puasa di ramadhan ini, ketika anda tidak disiplin shalat fardu lima waktu, ketika muda mudi bergaul bebas tanpa etika dan norma kesopanan, ketika wanita-wanita muslimah tidak menutup aurat, ketika anda masih bergumul dengan riba, ketika zina dan prostitusi masih merajalela, sementara miras dan narkoba masih dikonsumsi di mana-mana, dan berbagai macam maksiat yang merupakan virus paling berbahaya, lebih berbahaya dari covid-covidtan, karena virus maksiat menjauhkan kita dari sang pencipta, virus

maksiat akan menyebabkan celaka di dunia dan sengsara di akhirat. Ini yang 

seharusnya lebih diperhatikan semua pihak.

Allahuakbar 3x Walilla Ilhamd 

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang berbahagia.

Melalui khutbah ini walaupun tidak semuanya kita dapat bersua langsung dengan orang tua, kami mengajak kita semua untuk mengingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinta dan kasih sayang dari seorang ayah, orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam kegelapan jadi penuntun dikala kita tersalah, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau berterimakasih, akankah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum dibibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita.

Kita bisamenjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah,  mendapatkan pendidikan yang baik, mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat do'a dari ayah dan ibu kita. 

Oleh karena itu melalui kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap kita yang hadir di masjid yang muliavini, bahwa seluruh amal ibadah kita sholat kita, puasa kita, infakbkita, Shodaqoh kita, zakat kita,  bahkan haji dan umroh kita seluruhnya bisa berterima dihadapan Allah Swt adalah karena ridho dari orangtua kita, jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi kita, maka seluruh amal ibadah yang kita lakukan tidaklah akan sampai kehadirat Allah Swt. Maka bagi anak yang durhaka, yang selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita menyakiti hati mereka, beberapa kali kita mendobrak pintu, beberapa kali kita menggertak, bahkan kita menjadi musuh dalam hidup dan kehidupan mereka. Mintaklah ampun kepada Allah dan mohonlah ma'af dihadapan keduanya.

Seluruh Hadirin Wal Hadirot Sidang Jama’ah idil Fitri yang dirahmati dan dimuliakan oleh Allah Swt.

Kita kembali melihat dan mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Kepada kita  semuanya coba tatap wajah ayah dan ibu…maka yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum bahagia adalah satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan menatap wajah seorang ayah ibu kata Nabi adalah ibadah :

(النظر إلى الوالدين عبادة)

"Seorang anak yang menatap wajah ayah ibunya adalah ibadah".

Tapi mengapa kita selalu melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan sinis. kenapa?... mungkin hanya karena harta belaka tidak dibelikan kereta KLX, mungkin karena harta warisan, sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat semena-mena didepan ayah ibu kita. 

Demi Allah mengapa kita hari ini menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak bukan adalah karena do'a dan berkah mereka berdua.

Oleh karena itu benarlah kata nabi.. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya Allah jikalau tidak ada ridho dari kedua orang tuanya, maka dikesempatan yang singkat ini, saya sampaikan, yang masih mampu menatap wajah orang tuanya, tataplah wajahnya dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemarinya, ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur atau alam barzah. 

Mungkin hari ini anak yang sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih merasakan sedih teramat sangat rindu menatap wajah orang tuanya, dalam doa berkata “Ya Rob… hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya yang ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang terbatas, oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami pada ayah ibu kami kelak didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”. 

Allahou akbar 3 x Jama‟ah shalat „Idul-Fithri yang berbahagia, 

Sebelum mengakhiri khutbah ini, kami ingin memberikan nasihat kepada kaum 

wanita, sebagaimana Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pernah memberikan nasihat kepada para wanita. Hendaklah kaum wanita bertakwa kepada Allah Ta‟ala pada urusan wanita itu sendiri. 

Hendaklah kaum wanita menjaga aturan-aturan Allah, memelihara hak-hak para 

suami dan anak-anaknya.

Ingatlah! Wanita shalihah itu, ialah wanita yang taat dan menjaga apa yang harus

dijaganya, seorang wanita solehah tidak seharusnya berdandan dengan mengenakan pakaian tipis transparan, genit dan menggoda dalam tingkah laku dan penampilan, menampilkan video, foto dan aksi yang membangkitkan hasrat lawan jenis, walaupun melalui media online.

Ingatlah! Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda :

Ada dua kelompok penduduk neraka yang belum pernah aku lihat (lalu beliau pun 

menyebutkan) : 

1. Wanita berpakaian tetapi telanjang, 

2. Wanita yang berjalan dengan lenggak-lenggok, kepala mereka bagaikan leher unta meliuk-liuk. Mereka tidak masuk surga dan tidak mendapatkan aroma surga. (H.R. Muslim).

Allahou akbar 3 x Jama‟ah shalat „Idul-Fithri yang berbahagia, 

Yang terakhir, Wahai kaum muslimin dan muslimat! saya menganjurkan diri sendiri dan kita semua, agar memberi dan meminta ma’af, hilangkan benci dan permusuhan, mari kita 

menyatu di dalam agama Allah. Tidak ada yang berkurang dari diri kita dengan memberi ma’af, tidak pula akan pudar harga diri kita dengan meminta ma’af.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَذِكْرِ اْلحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.

 

                                                                 *Khutbah II* 

اَللهُ أَكْبَرُ 7×، اَلْحَمْدُ ِللهِ

 رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. فَيَاعِبَادَ اللهِ اِتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِيْ كِتَابِهِ اْلعَظِيْمِ "إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِيِّ, يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا". اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَأًصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِماَتِ, وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ, اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَا قَاضِيَ اْلحَاجَاتِ

Ya Alloh ya robb..Telah banyak nikmat yg telah engkau berikan kepada kami, tapi kami seringkali mengingkari dan tidak mensyukurinya, bahkan kami gunakan untuk perbuatan dosa dan maksiat. Maka di hari yang fitrah ini, sudah sepatutnya kami kembali kepadamu ya Allah.. memohon Ampun atas segala dosa-dosa yang pernah kami lakukan, baik dzhohir maupun batin.

Ya Allah.. selama ini kami sangat jarang bahkan tidak pernah samasekali bangun dimalam hari bersujud dan menangis kepadamu, bahkan dibulan ramadhan yang telah kami lalui barusan ini, kami sangat jarang membuka kalam suci Al-Qur'anmu..

Ya Allah.. kami semakin jauh darimu, karena kesibukan urusan duniawi kami..

Ya Allah.. Berilah hidayah & petunjukmu kepada kami, agar kami senantiasa ingat kepadamu, dan beribadah 

kepadamu.

Ya Rabb Ya Rahman Ya Rahim.. kami banyak salah & dosa kepada kedua orang tua kami, kepada Ayah & ibu kami, yg telah menjadikan kami hingga kami bisa sampai saat ini, tapi kami sering melupakan mereka ya robb..

Ya Allah.. Seandainya orang tua kami sudah tua, kakinya sudah tidak bisa lagi diangkat, tanganya sudah tidak bisa lagi mengendong kami seperti kami diwaktu kecil yang ditimang-timang, kami mohon kepadamu janganlah engkau cabut nyawa mereka sebelum engkau jadikan kami anak-anak yg sholeh dan sholehah, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum kami membahagiakan ayah & ibu kami, jangan engkau cabut nyawa mereka sebelum kami melihat kebahagiaan diwajah kedua orang tua kami Ya Allah.. 

Ya Rabb.. Mereka orang tua kami yang sudah meninggal janganlah engkau siksa akibat perbuatan salah yg mereka lakukan demi mencari nafkah untuk kami.

Jangan engkau adzab mereka didalam kubur mereka karena perbuatan yg kami dilakukan didunia ini, jangan engkau sampaikan kabar buruk yg kami lakukan didunia kepada kedua orang tua kami ya Allah.. Bahagiakan mereka dunia & akherat, Kabulkan semua hajat mereka.

Ya Allah.. Kedua orang tua kami yg masih hidup, sehatkan mereka ! Angkat penyakitnya Ya Allah.. Angkat penyakitnya Ya Rabb..

Ya Rabb.. kami mengaku banyak salah kepada suami kami, yang seharian penuh membanting tulang mencari nafkah untuk kami sebagai istri dan anak-anak dirumah, 

Kadang kami tidak tahu suami kami dicaci maki orang, dihina orang, jatuh, terluka, hanya demi mencari nafkah untuk kami & anak-anak dirumah tapi kadang-kadang 

kami tidak pandai mensyukuri atas apa yg suami kami dapatkan Ya Rabb.. Ampuni segala dosa yg kami lakukan kepada suami kami.

Ya Allah.. kami banyak salah kepada istri kami yg begitu setia dirumah, mengatur rumah tangga, mendidik anak-anak kami, kadang lupa makan, sakit tidak dirasakan.. Ya Allah.. istri kami begitu setia kepada kami, istri kami mengetahui segala kekurangan & aib kami, tapi dia begitu pandai menutupi aib kami dari orang lain, dia begitu setia menjalani hidup dengan kami selama ini..

Tapi kadang-kadang kami mengotori, menodai kesetiaannya, membuat hatinya sakit, bahkan kadang-kadang hampir tidak betah dirumah, Ya Rabb.. Ampuni segala dosa yg kami lakukan kepada istri kami.

Begitu juga Anak-anak kami ya robb, mungkin selama ini kami banyak salah dan kurang memperhatikan mereka dan kurang mendo'kan mereka, kami mohon kepadamu jadikan mereka anak-anak yg sholeh & sholehah, bimbing mereka untuk bisa membahagiakan kami sebagai orang tuanya, jadikan mereka pecinta ilmu, pecinta ulama, pecinta 

majelis, sukseskan mereka, bahagiakan mereka dunia & akherat. Jangan jadikan anak-anak kami fitnah bagi kami dunia & Akherat Ya Allah..

Allaaah... Ya Rahman.. Ya Rahim..

Wafatkan kami dalam keadaan sujud..

Wafatkan kami dalam keadaan taat..

Wafatkan kami dalam keadaan membaca Al-Qur'an. Merasakan ketenangan & kenikmatan zikir, ibadah kepadamu..

Merasakan kedamaian ketika mengangkat kedua tangan dan berdo'a memohon kepadamu

Ya Rabb.. Jangan jauhkan kami lagi darimu..

Ya Allah... Jadikan tetesan air mata ini, sebagai bukti kami takut kepadamu..

Jadikan tetesan air mata ini bukti kami ingin membahagiakan orang2 yg kami cintai.

Jadikan tetesan air mata ini penghapus dosa kami.

Jadikan tetesan air mata ini penghalang kami dari nerakamu Ya Allaah..

Jadikan tetesan air mata ini penghapus dosa orang2 tua kami..

Ya Rahman Ya Rahim.. Dimana ketaatan kami penuh cacat, maka kami memang tidak pantas untuk masuk kedalam surgamu, tapi sungguh kami tidak kuasa menahan siksa api nerakamu Ya Allah..

Lisan kami penuh dosa & bohong !! Kami mohon kepadamu ketika kami sakaratul maut, jangan engkau beratkan lisan ini untuk menyebut namamu yg suci, Jangan engkau beratkan lisan kami ini untuk mengucap syahadat :

لا اله الا الله

ketika ajal kami tiba.

Mudahkan lisan ini menyebut namamu yg suci ketika kami sakaratul maut Ya Allah.

Ringankan ya raaabb..

Ya Allah biha, ya Allah biha, ya Allah bi husnil khotimah.

 رَبَّنَا أَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهىَ عَنِ اْلفَحْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ وَادْعُوْهُ يَسْتَجِبْ لَكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ .

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hidup mulya atau mati syahid