KHUTBAH I
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا
هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ
اَكْبَرْكُلَّماَ تَرَاكَمَ سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ
وَاَزْهَرْوَكُلَّمَا اَطْعَمَ قَانِعُ اْلمُعْتَرْ. اللهُ اَكْبَرْ اللهُ
اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ
وَ للهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ
اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ
لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ
اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ
الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اللهُ اَكْبَرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قال
الله تعالى في القرأن الكريم , قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ , وَذَكَرَ ٱسْمَ
رَبِّهِۦ فَصَلَّىٰ , بَلْ تُؤْثِرُونَ ٱلْحَيَوٰةَ ٱلدُّنْيَا , وَٱلْءَاخِرَةُ
خَيْرٌ وَأَبْقَىٰٓ
Hadirin Jamaah Shalat Iedul Fitri
yang di rahmati Allah
Ramadhan telah meninggalkan kita, ada rasa haru pada diri kita ketika ramadhan
ini telah meniggalkan kita.
Dari semenjak terbenamnya matahari kemarin, muslimin dan muslimat di seluruh
dunia menggemakan takbir membesarkan Allah SWT, sebagai bentuk pengakuan bahwa
Sehebat apapun ibadah Ramadhan kita, seberapa hebat kita melaksanakan puasa,
sebarapa banyak shalat-shalat yang kita kerjakan pada malam hari selama bulan
ramadhan, semua tidak akan terlaksana dengan baik jika Allah tidak mengizinkan,
sungguh bukan karena amal ibadah kita, bukan karena puasa kita, bukan karena
shalat kita, kita akan masuk syurga, tetapi kita masuk syurga karena Ridho dan
rahmat Allah SWT.
” اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Saat ini, kita berkumpul di sini
melaksanakan Shalat Iedul fitri, di tempat yang penuh berkah, di pagi yang
mulia ini. Namun, Mari kita sedikit menengok ke kanan dan kekiri kita, kedepan
dan kebelakang kita di mana orang orang yang tekasih, yang tahun lalu masih
berlebaran dengan kita, di mana ayah kita, di mana ibu kita, di mana saudara
dan tetangga kita yang tahun lalu masih berlebaran dengan kita, tapi saat ini
mereka semua telang di Panggil Oleh Allah SWT..
Mari kita doakan mereka semua agar selalu dalam Naungan Rahmat kasih sayang
Allah SWT.
Kemudiaan mari kita mengingat tahun tahun lalu, di mana Ramadhan tahun lalu
kita tidak bisa melaksanakan Shalat tarawih secara berjamaah, bahkan Shalat ied
pun di sebagian tempat tidak bisa di laksanakan, bahkan saat ini, sebagaimana
kita lihat di TV India dengan lonjakan kasus Covid19, sehingga mereka tidak
bisa melaksanakan Ibadah secara Normal, di belahan bumi lain banyak saudara
saudara kita yang saat ini masih dalam suasana perang, sehingga tidak bisa
melaksanakan ibadah Shalat Ied.
Maka hadirin yang di rahmati Allah.. marilah kita bersyukur kepada Allah SWT.
Kita masih di beri panjang umur, kita masih di beri kesehatan, kita masih di
kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di sini melaksanakan Shalat Iedul Fitri,
semoga Dosa-Dosa kita di ampuni Allah SWT.
Hadirin Yang Di rahmati Allah
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas izin dan
karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama,
maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan
sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan
maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا
صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ
“Apabila mereka berpuasa di bulan
Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian
يَقُوْلُ
اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ
غَفَرْتُ لَهُمْ
maka Allah pun berkata: ‘Wahai
Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal kebajian dan meminta balasannya
sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’.
فَيُنَادِى
مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ
سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ
Sesorang kemudian berseru: ‘Wahai
ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan kalian
telah diganti dengan kebaikan’.
فَيَقُوْلُ
اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى فَقُوْمُوْا
مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai
hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah
sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.
” اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama`ah Idul Fitri yang berbahagia
Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan
hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal dalam
mengarungi kehidupan yang akan datang.
Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab, 12 jam x 30 hari
mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal
menjadi haram.
Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan
Ramadhan menjadi haram.
Sementara dari aspek sosial, semua orang pernah merasa kenyang tapi tidak
semuanya pernah merasakan lapar. Oleh karena itu, ada tiga pesan dan kesan
Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama.
Pesan pertama
Ramadhan adalah Tahdzibun Nafsi (Pendidikan Nafsu)
اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Sebagai mana kita ketahui Nafsu akan
cenderung membawa kita kepada kehancuran, apabila kita tidak mampu untuk
mengendalikannya.
Orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya selalu cenderung kepada
perbuatan yang melampaui batas. Kejahatan seksual, perselingkuhan, pembunuhan
dan sebagainya.
Hawa nafsu itu bagaikan api yang berkobar di dalam dada, apabila diperturutkan
akan semakin menggila, bagaikan api yang disiram bensin, semakin disiram,
semakin menyala dan sulit dikendalikan.
Tidak sedikit manusia yang buta mata hatinya dalam memperturutkan hawa
nafsunya. Atas nama cinta mengikuti hawa nafsunya melakuan perzinaan.
Setan menghiasi kemaksiatan dengan keindahan. Orang dalam kondisi seperti ini
tidak dapat menerima nasihat karena hanya nasehat setan yang menjadi pedoman
hidupnya.
maka hadirin yang di rahmati Allah, pada hari ini orang yang di terima puasanya
adalah orang yang sudah mampu mengendalikan hawa nafsu,
Pada bulan puasa kemarin kita di latih untuk menahan diri dari hal-hal yang di
bolehkan, kita di larang makan pada siang hari, padahal makanan itu adalah hak
milik kita, halal untuk kita. maka selesai Ramadhan kita harus bisa menahan
untuk tidak memakan yang bukan milik kita,
Pada saat Ramadhan kita mampu menahan tidak berjima’ padahal kita punya istri
yang sah, maka selesai ramdhan hasil yang di harapkan kita mampu menahan nafsu
dari zina, baik zina Mata, tangan dan seluruh anggota badan
Pada saat Ramadhan kualitas ibadah kita meningkat, baik Shalat maupun Shalat
Sunnat, kita terbiasa bangun malam hari untuk melaksanakan Sahur, maka selesai
Ramadhan di harapkan kita sudah mampu dan terbiasa melakukan ibadah ibadah
tersebut. Bukan malah menjadi kendor.
Inilah salah satu tujuan dari bulan
Ramdhan, kita yang sampai saat ini di beri umur panjang, bisa melaksanakan
ibadah Ramadhan satu bulan penuh, harus bisa membawa kebiasaan – kebiasaan baik
itu setelah ramadhan
” اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Pesan kedua adalah
pesan sosial Pesan sosial Ramadhan
ini terlukiskan dengan indah indah
justru pada detik-detik akhir Ramadhan dan gerbang menuju bulan Syawwal.
Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat fithrah, tampak bagaimana tali
silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi.
Semangat zakat fitrah ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun)
antara orang-orang kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang
hidupnya berkecukupan dan orang-orang yang hidup kesehariannya serba
kekurangan.
Di antara hikma zakat adalah dapat mempererat Tali Persaudaraan dan melatih
kerendahan hati,
Dalam kesempatan ini orang yang menerima zakat akan merasa terbantu beban
hidupnya sedangkan yang memberi zakat mendapatkan jaminan dari Allah SWT;
خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ
عَلَيْهِمْ ۖ إِنَّ صَلَاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ ۗ وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Ambillah zakat dari sebagian harta
mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah
untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
” اللهُ
اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama’ah sholat Idul Fitri
rahimakumullah
Pesan ketiga adalah
pesan jihad
yang dimaksud di sini, bukan jihad
dalam pengertiannya yang sempit; yakni berperang di jalan Allah akan tetapi
jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu
بَذْلُ
مَاعِنْدَهُ وَمَا فِى وُسْعِهِ لِنَيْلِ مَا عِنْدَ رَبِّهِ مِنْ جَزِيْلِ
ثَوَابِ وَالنَّجَاةِ مِنْ اَلِيْمِ عِقَابِهِ
“Mengecilkan arti segala sesuatu yang
dimilikinya demi mendapatkan keridhaan Allah, mendapatkan pahala serta
keselamatan dari Siksa-Nya.”
Pengertian jihad ini lebih komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan
segala yang kita miliki, baik tenaga, harta benda, atapun jiwa kita untuk
mencapai keridhaan dari Allah;
terutama jihad melawan hawa nafsu / jihad memerangi keinginan diri untuk
bermaksiat.
Dengan demikian, jihad akan terus hidup di dalam jiwa ummat Islam baik dalam
kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai. Jihad tetap dijalankan.
Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan bukanlah
jihad mengangkat senjata. Bukan jihad dengan membawa Bom bunuh diri kemudian
mendatangi tempat keramaian, apalagi tempat ibadah agama lain Akan tetapi jihad
mengendalikan diri dan mendorong terciptanya sebuah masyarakat yang
bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai agama
dan ketaatan kepada Allah.
Karena Islam sebenarnya adalah rahmat bagi alam semesta (rahmatan lil alamin),
islam membawa kedamaian bukan hanya kepada sesama muslim tetapi juga kepada
Ummat yang bergama lain, islam adalah agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, keadilan, kedamaian.
Dalam konteks masyarakat Indonesia saat ini, jihad yang kita butuhkan adalah
upaya mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang
aman, damai, sejahtera bukan hanya untuk muslim tapi juga seluruh warga Negara
Indonesia tanpa membedakan Ras, Suku Agama dan Budaya.
baldatun
Jama`ah Sholat Idul Fitri rahimakumullah
Demikianlah Khutbah Tentang tiga pesan yang disampaikan oleh Ramadhan. Oleh
sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul tanggung jawab untuk
merealisasikan ketiga pesan ini ke dalam bingkai kehidupan nyata.
Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk tidak
terpancing pada hal-hal yang terlarang, yang bisa menjeremuskan kita kepada api
Neraka dan juga bisa menjauhi hal-hal yang dapat merugikan orang lain
Marilah kita bersama-sama menjalin hubungan silaturrahim serta kerjasama baik
tanpa membeda-bedakan status sosial dan agama,
Dan Terakhir Marilah kita bersama-sama menyandang semangat jihad untuk
mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai Negara yang aman,
damai dan sejahtera
جَعَلَنَا
اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ
وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ
قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
KHUTBAH IDUL FITRI
2021
KHUTBAH II
الله
أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر – الله أكبر
كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً
لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ
جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لاَ إِلَهَ إِلاّاَلله ُوَلاَ نَعْبُدُ
إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ المُشْرِكُوْنَ
وَلَوْكَرِهَ الكاَفِرُوْنَ وَلَوْكَرِهَ المُناَفِقُوْنَ. الحَمْدُ لِلّهِ
حَمْداً كَثِيْرًا كَماَ أَمَرَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ الله ُوَحْدَهُ
لاَشَرِيْكَ لَهُ إِرْغاَماً لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَرَ. وَأَشْهَدُ أَنَّ
سَيِّدَناَ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُ الخَلَآئِقِ وَالبَشَرِ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَباَرِكْ عَلىَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحاَبِهِ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ المحشر. أَمَّا بَعْدُ:
فَيآأَيُّهاَالحاَضِرُوْنَ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
المُتَّقُوْنَ.
وَاعْلَمُوْآ
أَنَّ الله َأَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَنَّابِمَلَآئِكَةِ
المُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.
فَقاَلَ
تعالى فِيْ كِتاَبِهِ الكَرِيْمِ أَعُوْذُ باِلله ِمِنَ الشَّيْطاَنِ الرَّجِيْمِ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَحِيْمِ. إِنَّ اللهَ وَمَلَآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيْ يَآأَيُّهاَالَّذِيْنَ آمَنُوْآ صَلُّوْآ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا. فَأَجِيْبُوْآالله َاِلَى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْآ وَسَلِّمُوْأ
عَلَى مَنْ بِهِ هَدَاكُم
Hadirin yang di rahmati Allah SWT .
Pada kesempatan yang berbahagia ini, marilah kita menundukkan hati kita berdoa
kepada Allah SWT
أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ
وَالخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ وَالنَّاصِرِ الحَقَّ بِالحَقِّ وَالهَادِي اِلَى
صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ. صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهَ حَقَّ
قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ
اَللهم
صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً
تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْآفَاتِ، وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا
جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ، وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ،
وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ، وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى
الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
رَبَّنَا
ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَاإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ
مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ
اللَّهُمَّ
اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِناَتِ وَالمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ
الأَحْيآءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعُ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ
الدَّعَوَاتِ. كَ. رَبَّناَ اغْفِرْ لَناَ وَلِإِخْوَانِناَ الَّذِيْنَ
سَبَقُوْناَ بِالإِيمْاَنِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِناَ غِلاًّ لِلَّذِيْنَ
آمَنُوْا رَبَّناَ اِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيْمٌ
Segala puji bagimu ya Allah yang
telah mengahantarkan Ramadhan bagi kami Ya Allah
Segala puji bagimu ya Allah yang telah mengahantarkan Bulan yang amat mulian
ini bagi kami Ya Allah, dan kini kami sampailah di penghujungnya Ya Allah,
sampailah kami di bulan Syawal Ya Allah, dan hari ini kami berdoa kepadamu Ya
Allah
Terimalah seluruh amalan amalan ibadah Ramadhan kami, teimalah puasa kami,
terimalah Shalat kami, terimalah tilawah Alquran kami, terimalah I’tikaf kami,
terimalah sahur kami, terimalah doa-doa kami ya Allah, dan lindungilah kami
dari Api Neraka, dan masukkan kami kedalam Syurga mu Ya Allah,
Tapi sungguh kami mengakui juga Ya Allah, betapa banyak orang yang sakit hati
karena kami Ya Allah, betapa banyak orang yang tersinggung karena kami Ya
Allah, betapa banyak orang yang tidak suka pada kami Ya Allah, kami takut
mereka semua nanti akan menggugat kami di yaumil akhir Ya Allah.
Ibunda kami Ya Allah, ibunda kami semakin lama semakin tua Ya Allah, semakin
lama semakin tak mampu berdiri Ya Allah, semakin lama semakin putih rambutnya
Ya Allah, tapi sungguh Ya Allah, kami mengakui kami pernah menghardiknya Ya
Allah, kami pernah membentaknya Ya Allah, kami pernah durhaka kepada ibunda
kami Ya Allah, maka mudahkan kami untuk meminta Maaf kepadanya Ya Allah,
mudahkan kami untuk bersimpuh di kakinya di hari ini Ya Allah
Jangan sampai engkau Ridho kepada kami, tetapi ibunda kami tidak ridho, lalu
kemudian engkau tutup kerhidoanmu karena ketidakridhoan ibunda kami.
Ya Allah sungguh kami mengakui dosa kami kepada Ayah kami Ya Allah, sungguh
kami pernah membuat ayah kami kecewa dengan kami Ya Allah, sungguh kami pernah
melawan Ayah kami Ya Allah, sungguh kami pernah membuat Ayah kami tersinggung
karena kami Ya Allah, maka di hari ini kami berdoa kepadamu Ya Allah, buka
pintu hati Ayahhanda kami Ya Allah untuk menerima permohonan maaf kami Ya Allah,
jangan sampai pintu maaf itu tertutup untukku Ya Allah, mudahkan kami untuk
bersimpuh di kakinya untuk meminta Keridhoaanya Ya Allah
Ya Allah sungguh kami sadar Ya Allah pernah berbuat Dholim kepada Istri kami Ya
Allah, kami pernah memukulnya, kami pernah menghardiknya, kami pernah
melecehkannya, kami pernah mengatakan kata-kata yang tidak baik padanya Ya
Allah, kami pernah menatapnya dengan tatapan yang tajam Ya Allah, kami pernah
membuat istri kami menangis meneteskan Air mata, karena kesalahan kami sebagai
suami Ya Allah,
kami sadar Ya Allah sebagai istri kami pernah membuat suami kecewa kepada kami
Ya Allah, kami sebagai Istri tak mampu membuat suami kami ridho kepada kami Ya
Allah, maka Ya Allah Ya rohman Ya Rohim, jadikan suami istri yang hari ini hadir
di tempat ini bisa saling memaafkan satu sama lain Ya Allah.
Ya Allah Ampuni Dosa kami kepada Anak anak kami Ya Allah, kami pernah
memukulnya Ya Allah, kami Pernah berkata kasar kepada Anak anak kami Ya Allah,
sungguh tujuan kami baik Ya Allah, tapi kami tak tau caranya Ya Allah sehingga
anak kami pun marah kepada kami Ya Allah, maka hari ini Ya Allah, jadikan kami
saling menyayangi Ya Allah satu sama lain
Kakak dan adik kami Ya Allah, sungguh kami pernah berbuat salah kepada mereka
Ya Allah,
Maka Ya Allah Buka Pintu hati mereka, untuk menerima maafku hari ini Ya Allah,
saudara kami yang lain, tetangga kami, teman-teman kami, sungguh kami pernah
membicarakan Aib mereka Ya Allah, sungguh kami pernah membicarakan aib dan
keburukan keburukan mereka, menggosib mereka, mengghibah mereka, padahal
siksanya berat nanti di yaumil Akhir Ya Allah,
Maka Ya Allah Ya rohman Ya rohim mudahkan kami saling memaafkan satu sama lain
di hari yang fitri ini Ya Allah, agar engkau benar-benar ridho pada kami Ya
Allah, Ampuni Dosa Kami Terimalah seluruh taubat kami
Allahumma Ya Allah, ampuni dosa kami, dosa ibu bapak kami, dosa keluarga kami,
dosa kamu muslimin muslimat yang hadir pada pagi hari ini berikut orang tuanya,
keluarganya, dan siapapun yang dekat, dan mereka cintai dan mencintai mereka
Ya Allah jadikan pagi hari ini pagi ampunan bagi kami dan mereka, jadikan pagi
hari ini pagi di kabulkannya segala keperluan dan hajat kami dan mereka.
Ya Allah, selamatkan kami, selamatkan ibu bapak kami, keluarga kami, kaum
muslimin dan muslimat yang hadir pada pagi hari ini berikut orang tuanya,
anak-anaknya, keluarganya dan siapapun yang dekat dengan kami selamaktakan kami
semua dari Virus Corona
اللَّهُمَّ
سَلِّمْنَا وَسَلِّمْ إِنْدُوْنِسِيَا مِنْ فِيْرُوسْ قُرُوْناَ يَأالله
إِرْفَعْ
يألله فِيْرُوسْ قُرُوْناَ مِنْ إِنْدُوْنِسِيَا
بِحَقِّ
سَيِّدِنَا محمّد صلى الله عليه وسلم
و
بِحَقِّ سَيِّدِنَا أبو بكر الصدق
و
بِحَقِّ سَيِّدِنَا عمربن الخطاب
و
بِحَقِّ سَيِّدِنَا عثمان بن عفان
و
بِحَقِّ سَيِّدِنَا علي بن أبي طالب كرّم الله وجهه
اللهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ
اْلفِتْنَةِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا
اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا
رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ
حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار وَالحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ العاَلمَيِنَ
عِبَادَاللهِ
! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ
وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ
نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
KHUTBAH IDUL FITRI SINGKAT TERSEDIH JUDUL PERJUANGAN IBU
Masyirol Muslimin Wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Rahimakumullahu Jami’an
Alhamdulillah hari ini pun kita sudah sampai pada penghujung bulan suci Ramadhan yakni hari yang dinanti-nantikan oleh seluruh kaum muslimin dan muslimat diseluruh penjuru dunia. Hari bahagia penuh barokah, serta penuh dengan ampunan Allah Swt. yakni Hari Raya ‘Idil Fitri.
Tak lupa kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allaaah Swt yang telah memberikan kekuatan lahir dan batin, sehingga kita dapat melewati tugas dari Allah Swt, berupa menjalankan perintahnya, sebulan penuh berpuasa dan menjaga keimanan kita dihadapan Allah Swt, untuk mengharapkan ridho dan keridhoaan Allah Azza Wajalla.
Pada bulan suci ramadhan lapar dan haus kita lawan demi menjalankan perintah Allah Swt. Setiap anggota tubuh kita puasakan demi membuktikan pengabdian diri kita, sebagai hamba Allah yang muttaqin.
Allahuakbar 3x Wa Lilla Ilhamd
Dihari yang fitri ini, mari kita ungkapkan rasa syukur kita dihadapan Allah Swt, dengan membesarkan Asma Allah… dan merendah diri dihadapannya. Dalam shalat kita rendahkan dahi kita, kita letakkan diatas tanah seraya mengucapkan sembah sujud kita dihadapan Allah Rabbal ‘Alamin. Dengan mengucapkan yang maha tinggi (Subhanarobbiyal ‘Ala 3x) (maha suci Allah yang maha tinggi 3x). Kita alami kerendahan kelemahan dan kekecialn diri kita dihadapan Allah Swt dan kita sadari akan ketinggian, kekuasaan dan kebesaran Allahu Rabbal ‘Alamin.
Dialah Allah, Allah yang sewaktu-waktu mengambil nyawa kita, memisahkan kita dari keluarga, harta, jabatan atau apapun yang kita cintai. Dialah Allah yang setiap saat melimpahkan kasih sayangnya kepada kita, melindungi kita, merawat kita dan menjaga kita. Tapi karena kesibukan manusia, karena cinta dan kesenangan manusia kepada dunia, atau karena kelelahan mempertahankan hidup, mengakibatkan kita lupa kepada Allah yang memberikan kehidupan dunia ini sebagai kenikmatan dari NYA.
Pada bulan suci
Ramadhan Allah Swt, memberikan kita Ramadhan yang mulia agar Allah printahkan
agar kita untuk senantiasa mentaati segala perintahnya, untuk
mengatasi segala godaan dan menundukkan segala biskan nafsu dan angkara murka,
yang selalu membisikkan tipu dalam hati disaat perut kita dalam keadaan kosong
sehingga tidak sedikit di antara kita, yang tipis imannya tergelincir dan
jadilah bulan suci ramadhan bagi mereka seperti bulan biasa.
Bahkan, terkadang… dalam sifat-sifat kemanusiaan kita, berubah menjadi sifat-sifat hawaniyah dihadapn Allah Swt. itulah perlunya adanya bulan suci Ramadhan untuk menjadikan diri kita di hadapan Allah swt kembali.. kepada fitroh kesucian kita dihadapan Allah Swt.
Allahuakbar3x Wa Lilla Ilhamd
Bahkan terkadang kita tidak lagi memiliki rasa kemanusiaan, kita seperti harimau sudah siap memangsa orang lain, bila kita pedagang kita bangga bila meraut banyak keuntungan dengan menipu, memperdayakan dan menjatuhkan orang lain bila kita atasan kita bangga dan merasa puas tidak memberikan hak-hak bawahan, mengambil hasil keringat mereka, menakut-nakuti mereka sampai mereka tidak berdaya, bahkan tidak sedikit pegawai, buruh yang mengorbankan iman demi sesuap nasi. Oleh karena itu benarlah firman Allah Swt:
(الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ)
Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan sebagian dan sebagian lain adalah sama, mereka menyeru untuk membuat mungkar dan melarang berbuat ma’ruf, dan mereka menggenggam tangannya Nasullah Fa Nasiyahum mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupkan mereka Innal Munafikiin Humul Fasikun sesunggugnya orang-orang munfaik itu adalah orang-orang yang fasik.
Lupa kapada Allah adalah menyebabkan kita lupa kepada kemanusiaan kita bukankah allah dalam melihat kita, yang sudah gelap dengan maksiat, tangan-tangan yang berlumuran dengan dosa dan tubuh-tubuh yang kotor berlumuran dengan noda. Pada idil fitri ini setelah kita membesarkan asma allah setelah kita ruku’ dan sujud dihadapan Allah Swt setelah sebulan penuh kita puasa disiang hari dan tarawih dimalam hari, kita berharap Allah Swt mensucikan diri kita mengembalikan kita kepada kemanusiaan kita pada fitroh kesucian kita sebagai hamba Allah Swt. Qod Aflahaman Tazakka Sunggu beruntunglah orang yang membersihkan dirinya dengan beriman kepada Allah Swt.
Sesungguhnya seluruh ajaran Islam adalah mensucikan manusia yakni menampilkan kembali sifat kemanusiaannya, yakni kalimat tauhid syahadat mensucikan akidah manusia membersihakn diri manusia dari kemusyrikan dihadapan Allah Swt. Ibarat shalat mensucikan jiwa untuk senantiasa mengingat Allah Swt (Aqimis Shola Lidzikri, dirikanlah shalat, tegakkan lah shalat untuk mengingatku) dan shoum, puasa ramadhan mensucikan nurani manusia untuk mengendalikan hawa nafsu penuhkan segala perintah Allah Swt dan zakat yang telah kita keluarkan adalah mensucikan harta dan diri kita dengan memberikan sebagian kelebihan harta kita bagi orang yang memerlukan dan haji adalah mensucikan kehidupan kita mengarungi seluruh perjalanan hidup kita menuju Allah Swt.
Allahuakbar 3x Wa lilla Ilhamd
Oleh karena itu, mari kita meningkatkan ketaqwaan dan syukur kita kepada Allah Swt dengan penuh pengabdian dan ucapan Istighfar, takbir, tasbih dan tahmid kepada Allah Swt, Dengan segala Rahmat dan Karunia yang telah Allah berikan kepada kita.
Allahuakbar 3x
Walilla Ilhamd
Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang berbahagia.
Coba kita ingat kembali dan kita amati bersama mungkin pada tahun yang lalu ataupun pada bulan ramadhan yang lalu, kita masih berkumpul bersama dengan keluarga, masih berada dalam pelukan sang ibu dan masih merasakan cinnnta dan kasih sayang dari seorang ayah, orang tua yang seraya menjadi cahaya dalam kegelapan jadi penuntun dikala kita jatuh, membina dan merawat kita, mulai dalam kandungan sampai kita dewasa akankah kita menjadi anak yang tidak tau berterimakasih, akankah kita menjadi anak yang durhaka yang tidak mau melihat senyum dibibir mereka, yang berkorban membina dan merawat kita. Mohon maaf! Mengapa kita menjadi anak yang terbaik, menjadi anak yang soleh dan solehah mengapa kita mendapatkan pendidikan yang baik, mengapa kita mendapatkan rezeki yang barokah. Demikian itu tidak lain dan tidak bukan adalah berkat doa dari ayah dan ibumu.
Oleh karena itu melalui kesempatan yang penuh barokah ini Khotib mengetuk hati setiap iman kita yang hadir diksempatan yang barokah ini, seluruh amal ibadah kita sholat, puasa, infak, Shodaqoh, zakat bahkan haji dan umroh kita seluruhnya tertolak dihadapan Allah Swt, jikalau ayah dan ibu kita belum meridhoi seluruh amal ibadah kita dihadapan Allah Swt. Bagi anak yang durhaka yang hari ini selalu menyakiti hati kedua orang tuanya, mungkin beberapa hari yang lalu, mungkin beberapa bulan yang lalu, mungkin beberapa saat yang lalu, pada tahun yang lalu, kita pernah menyakiti hati kedua orang tua kita, mungkin kita pernah memukul ayah dan ibu kita, bebrapa kali kita mendobrak pintu, beberapa kali kita menggertak ayah dan ibu kita, bahakn kita menjadi musuh dalam hidup dan kehidupan mereka. Istighfar… mohon ampun kepada Allah, jikalau hari ini masih ada anak yang hadir di majlis yang mulia ini, yang hadir di masjid yang barokah ini yang masih punya dosa kepada ayah ibunya, sesungguhnya sholatmu tidak akan diterima Allah, infak sodakoh di tolak oleh Allah, bahkan puasa haji mu sah! Tetapi tidak diterima seluruhnya dihadapan Allah Swt, jikalau masih ada dosa dan noda yang pernah kita titipkan lewat lisan kita kepada ayah ibu kita.
Seluruh Hadirin Wal
Hadirot Sidang Jama’ah idil Fitri yang dirohmati dan dimuliakan oleh Allah Swt
.
Kita kembali melihat dan mengenang seluruh perjuangan ayah ibu kita. Semua tatap wajah ayah ibunya… yang masih mampu melihat ayah ibunya tersenyum bahagia adalah satu nikmat yang tak terhingga dihadapan Allah Swt, bahkan menatap wajah seorang ibu kata Nabi
(النَّظَرُ إِلَى وَجْهِ الْوَالِدَينِ ٌ)
Siapa anak menatap wajah ayah ibunya adalah ibadah
Tapi mengapa kita selalu melihat dan memandang wajah ayah ibu kita dalam tatapan sinis. Karena kenapa?... mungkin hanya harta belaka, mungkin karena harta warisan, sehingga kita menentang orang tua kita, sehingga kita berbuat semena-mena didepan ayah ibu kita.
Coba kita lihat kembali bagaimana perjuangan seorang ibu melahirkan kita kemuka bumi ini. Darah bercucuran, keringat tidak lagi terhenti, ibu menangis dihadapan Allah Swt, setiap lisan yang keluar dari bibirnya adalah untuk anaknya. Demi Allah mengapa kita hari ini kita menjadi anak yang sukses, tidak lain dan tidak bukan adalah doa dari ayah ibu kita, setiap malam ibu kita berdoa “Ya Roob jadikan anakku anak yang soleh, ya Roob jadikan anakku adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya, ya roob jadikan anak-anak kami anak yang terbaik, jadikan nasibnya lebih baik ketmbang ayah dan ibunya”.
Demi Allah!... Saati ini dikala kita sukses, dan kita sudah mendapatkan harta yang layak, setelah kita menjadi anak yang terbaik menrut ayah ibu kita, kemana semua anak-anaknya? terkadang setelah kita sukses kita lupa dengan ayah ibu kita, jikalau ayah dan ibu kita kaya anaknya jadi raja, tapi terkadang jikalau kita anak sudah sukses, terkadang orang tua kita kita jadikan sebagai buruh, bahkan kita jadikan orang tua kita sebagai pembantu. Istighfar… mohon ampun kepada Allah.
Tataplah wajah ayah ibumu kata nabi dengan tatapan kasih saying, maka siapa anak yang menatap wajah ayah ibunya dengan kasih sayang maka pahala yang terbesar baginya tidak lain dan tidak bukan adalah haji yang mabrur. Ma min waladin kata nabi
(مَا مِنْ رَجُلٍ يَنْظُرُ إِلَى وَجْهِ
وَالِدَيْهِ نَظَرَ رَحْمَةٍ كَتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا حَجَّةً مَقْبُوْلَةً
مَبْرُوْرَةً.)
siapa anak kata nabi yang datang menatap wajah ibunya dengan tatapan kasih sayang, maka Allah swt akan menuliskan baginya kataballahu lahu hajjan mabrura maka Allah akan menuliskan baginya satu pahala haji yang mabrur.
Tapi mengapa kita selalu menyakiti hati ayah ibu kita. Istighfar… anak yang hari ini yang masih mampu menatap wajah ayah ibunya, tataplah wajah ibumu dengan kasih saying, berapa lama engkau akan menatap wajahnya senyuman indah yangk keluar dari bibirnya, senyuman indah yang keluar ikhlas kepada anak-anaknya, senyum ibu tidak ada politik didalamnya, tidak ada kamuflase di dalamnya, ikhlas kepada kita anak-anaknya.
Coba kita lihat perjuangan ayah ibu, dikala kita sakit ibu tidak tidur dari pagi ketemu pagi dia gendong anaknya, ibu menangis dalam doanya berkata “ya Rooob sembuhkan sakitnya anakku, kalau perlu saya ibunya yang menggantikan sakitnya”. setelah ibu kita semkain hari semakin tua, kulitnya semakin habis semakin keripuut, ibu kita semakin hari semakin renta, butuh pengawan oleh anak-ankanya ibu kita jatuh sakit, kemana semua anak-anaknya kita hanya sibuk dengan urusan dunia, kita hanya sibuk dengan diri kita masing-masing. Istighfar mohon ampun kepada Allah.
Coba kita lihat ibu
kita ibu yang ikhlas dan tulus merawat kita ibu yang tidak ada duanya yang
tidak ada gantinya dihadapan Allah swt oleh itu datang sahabat bertanya kepada
rosul:
يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ
أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي قَالَ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ
أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ أُمُّكَ قَالَ ثُمَّ مَنْ قَالَ ثُمَّ
أَبُوكَ
“Ya Rosulullah Man Ahaqqannas Bihusni Sohabati Ya Rosulullah” Pada siapa saja aku harus berbuat baik dalam hidupku yaa Rosulullah, maka Rosulllah Saw Bersabda “Ummuka” ibumu, setelah itu siapa lagi ya Rosulullah Qola “Ummuka” setelah itu ibumu kata Nabi, setelah itu siapa lagi Yaa Rasulullah? Qola Tsumma “Ummuka” setelah itu ibumu Tsumma “Abuuka” setelah itu ayahmu. Ibu, Ibu, ibu setelah itu ayahmu.
Tapi mengapa kita selalu mengesampingkan ibu kita bahkan kita lebih menomor satukan istri kita ketimbang ibu kita, ibu yang siang malam cintanya tidak pernah pudar dihadapan Allah.
Coba kita lihat
jikalau ada anak yang punya banyak masalalah, sekalipun anak itu ahli dosa ahli
pendosa, bahkan ahli maksiat anak itu narkoba sabu-sabu anak itu tidak ada
baiknya pembunuh sekalipun tidak ada lagi masyarakat yang mau menerimanya
bahkan istrinya sudah mengusirnya.
Coba engkau kembali ke pangkuan ibumu 3x. Ibu akan menerima anaknya dengan lapang dada, apa yang akan keluar dari lisan ibu “Sabar Annaku, ibu akan tetap menyencintai dan menyayangimu nak” itu ucapan yang akan selalu keluar dari lisan ibu kita yang ikhlas yang tulus tidak pernah ada duanya
Coba kita lihat kembali sewaktu ibu ayah kita berjuang menyekolahkan kita, ada yang 3 bersaudara ada yang berempat, berlima, bertuju bahkan ada yang sampai 10 bersaudara, coba kita ingat bagaimana perjuangan ibu, ibu siang dan malam mengumpulkan uang untuk anak-anaknya menyekolahkan kita gali lobang tutup lobang, ayah keluar siang, panas kepanasan hujan kehujanan, panas terik tidak pernah ia pedulikan hujan deras tidak pernah ia hiraukan, ayah banting tulang peras keringat untuk kita. Demi Allah setiap tetes air keringat ayahmu tidak bisa engkau bayar dengan dunia dan seluruh isinya. Ikhlasnya ayah ibu kita mengurus kita tidak akan mungkin kita gantikan dengan seluruh emas berlian yang ada dimuka bumi ini. Istighfar mohon ampun seluruh anak yang hadir di kesempatan yang penuh barokah ini
Coba kita lihat perjuangan orang tua kita, coba kita lihat bagaimana perjuangan seorang ibu, ibu siap gali lobang tutup lobang, jikalau anaknya butuh pendidikan ibu datang pinjam kiri kanan ibu tidak menghiraukan malunya, dia datang kerumah sanak keluarganya familynya, pinjam uang untuk anak-anaknya. Bahkan coba kita lihat ibu kita yang ikhlas cintanya kepada kita Lamhatul Kholisoh tidak ada keraguannya didalamnya, tidak ada campur baur didalamnya ibu mengurus kita siang dan malam, menyekolahkan kita. ikhlasnya ibu mengumpulkan uang untuk kita. Setelah kita menjadi kaya raya, punya kuangan yang mapan, rezeki yang mapan kemana semua anaknya, ayah ibu rela tinggal di rumah gubuk, asalkan semua anaknya tinggal dirumah istana. Ikhlasnya ayah ibu kepada kita tidak ada duanya.
Oleh itu tidak salah kata nabi.. seorang anak tidak akan pernah mendapatkan Ridhonya Allah jikalau tidak ada ridho dari ibunya, tidak akan diterima puasamu tidak akan pernah diterima seluruh amal ibadahmu di hadapan Allah… jikalau belum ada ridho seorang ibu Ridhollah Fi Ridhol Walidain Wa Sukhtullah Fi Sukhtil Walidain ridonya allah terdapat diridho kedua orang tuamu dan murkanya Allah ada pada murkanya kedua orang tuamu.
Oleh itu dikesempatan yang singkat ini dikhotbah idul fitri yang barokah ini semuanya yang hadir, yang masih mampu menatap wajah ibunya datang lah menatap wajah ibumu dengan tatapan kasih sayang, yang masih mampu mencium jari jemari dari ayah ibunya ciumlah tangannya sebelum keduanya tertimbun tanah, sebelum keduanya masuk ke alam kubur alam barzah.
Mungkin hari ini
anak yang sudah tidak bisa menatap wajah ayah ibunya, hari ini masih merasakan
sedih teramat sangat rindu menatap wajah ibunya, dalam doa berkata “Ya Rob…
hari ini kami rindu menatap wajah ayah ibu kami kami rindu menatap wajahnya
yang ikhlas kepada kami anak-anaknya tapi ya roob kami adalah makhluk yang
terbatas, kami adalah makhluk yang tidak punya apa-apa aku lebih cinta ayah ibu
kami ketimbang diri kami, oleh karena itu ya rob masih ada harapan kami kepada
engkau ya Rob, masih ada harapan kami kepada engkau ya Rob, pertemukan kami
pada ayah ibu kami kelak didalam Surga MU bersma Rosulmu Muhammad Saw”.
Seorang anak yang paling bakhil dihadapan Allah dan Rosulnya, kata Nabi “Anak yang paling bakhil adalah anak yang tidak pernah mendoakan ayah ibunya” yang tidak mau merawat ayah ibunya. Jangan engkau mengatakan “AH!” Fala Taqullahuma UFFIN jangan engkau mengatakan AH. Didiklah anak-anakmu agar Insya Allah anak-anakmu menjadi anak yang Soleh. Karena terkadang banyak orang tua mengatakan mengapa anakku enggan menjadi anak yang Soleh. Mungkin kita sendiri orang tua belum menjadi anak yang soleh, jikalau anak-anak kita khendak menjadi anak yang Soleh kita lah orang tuanya yang terlebih dahulu yang harus menjadi orang tua yang soleh
Seluruh Yang Hadir Sidang Jama’ah Idil Fitri Yang Insya Allah Dirahmati Dan Dimuliakan Oleh Allah. Allahu Akbar 3x Walilla Ilhamd.
Dikesempatan yang
penuh barokah ini, kembali, kita ketuk hati iman kita dihadapan Allah Swt,
ulurkan tangan kita kepada saudara-saudara kita. Mungkin bukan hanya kepada
kedua orang tua kita, mungkin kepada saudara kita sendiri, handai taulan,
famili kita, mungkin kita pernah memutus tali silaturrahmi dihadapan Allah Swt.
Dikesempatan yang barokah ini kita sama-sama berdiri dihatapan Allah Swt,
saling mengulurkan tangan agar setiap salah dan dosa kita dihadapan Allah Swt
seluruhnya, terhapuskan dihdapan Allah Swt. Siapa saudara dan saudara lainnya
saling menglurukan tangan dihadapan Allah Swt saling memaafkan dengan dosa dan
kesalahannya sebelum kedua belah tangannya berpisah maka Allah telah
mengugurkan dosa-dosa diantara keduanya. Sebab Allah Swt merohmati dan meridhoi
kita dan menjadikan kita yang semua hadir dikesempatan yang barokah ini adalah
saudara terbaik “Ikhwan Fillah” saudara terbaik dihadapan Allah Swt. Dan
menjadi anak-anak yang soleh solehat anak yang berbakti dihadapan Allah Swt
“Ambirkum abaakum , tadbirukum abnaakum” berbaktilah kepada Ayah ibumu, maka
Insya Allah anak-anakmu akan berbakti kepadamu”. Siapa anak hari ini durhaka
kepada ayah ibunya mohon maaf jangan salahkan jika esok lusa anak kita durhaka
kepada kita, siapa menantu hari ini yang tidak baik dengan mertuanya, mohon
maaf jangan salahkan jikalau esok lusa kita punya menantu, menantu kita tidak
baik kepada kita. Karena Allah itu maha Adil Man Dzolama Dzulima siapa yang
mendzholimi pasti akan terdzholimi dan Allah maha adil setiap manusia Allah Swt
akan minta pertanggung jawaban dihadapan Allah Swt.
وَكُلَّ إِنسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي
عُنُقِهِ ۖ وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنشُورًا
اقْرَأْ كِتَابَكَ كَفَىٰ بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ
حَسِيبًا
Wa Kulla Insanin
setiap manusia kata Allah Alzamnahu Toirahu Fi Unuqih kami akan gantungkan
kitab mereka dileher mereka masing-masing wa nukhriju lahu yaumal qiyamah
kitaban Yalqohu mansyura pada hari kiamat kitab mereka dalam keadaan
terbuka. Kemudian Allah berfirman kepada mereka Iqro’ Kitabak baca kitab
kalian kata Allah Kafa Binafsikal yauma ‘Alaika Hasiba cukuplah kalian sebagai
penghisab, sebagai penghitung atas amal ibadah kalian di dunia ini. Semoga
Allah Swt meridhoi kita dan mengampunkan dosa-dosa kita bil khusus dosa kepada
kedua orang tua kita dan dosa ayah ibu kita yang sudah mendahului kita. Yang
masih hidup orang tuanya berdoalah dihadapan Allah semoga allah memanjangkan
umur keduanya agar kita bisa menjadi anak yang berbakti kepada keduanya dan
yang sudah tidak ada orang tuanya masih ada harapan bagi kita untuk mendoakan
ayah ibu kita minimal lima kali sehari semalam Allahummaghfirlii Waliwaalidaiya
Warhamhuma Kama Robbayanii Soghiro ya Rob ampunilah dosa-dosa kami dan dosa
ayah ibu kami dan ampunilah keduanya, kasihilah keduanya sebagaimana keduanya
mengasihi kami semenjak kecil.
Semoga apa yang khotib sampaikan dikesempatan yang penuh barokah ini mengetuk hati setiap iman kita, untuk senantiasa beramal soleh beramal baik mengerjakan kebaikan amal ma’ruf nahi mungkar dan Insya Allah semoga allah swt memanjangkan umur kita menjadi umur yang panjang dan baroakah dan manfaat dan Insya Allah kita bertemu dengan ‘idul fitri tahun depan
Khutbah Idhul Fitri : BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
بسم الله الرحّمان الرّحيم
الله اكبر( 9x ) ولله الحمد
اَلحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىَ انْزَلَ شَهْرَ رَمَضاَنَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى
وَالْفُرْقَانِ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ الاَّ
اللهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَلَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ
وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ: أَمَّابَعْدُ
فَيَا اَيُّهَ المُحَضِرُوْنَ : اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْن
قَالَ الله تَعَلَي فِي الكِابِ الكَارِمِ:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا
صَدَّقَ اللهُ الْعَظِمَ وَ صَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِمَ
Jamah ‘idul
fitri yang dimuliakan Allah,
Puji syukur
mari kita panjatkan kehadiran Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat kepada
kita dengan diturunkannya Alqur’an kepada kita sebagai petunjuk dan pembeda
antara yang hak dan batil
Salam dan sholawat mari kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad berserta keluarga sahabat dan para pengikutnya.
Allah swt
berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا
“Dan
kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya
dengan
baik” (Al AnKabut:8).
Oleh karena
itu judul kutbah yang akan saya bawakan pada pagi hari ini adalah:
BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah
‘Id rahimaukumallahi
Dalam kitab
suci Alqur’an sering kita temui Allah meyebut eksistensi dirinya dengan kata
“kami”, yang dalam bahasa kita berarti Dia bersama yang lainnya.
Jamaah
‘Id rahimaukumallahi
Menurut
para mufasir Allah menggunakan istilah “kami” dalam Alqur’an tersebut karena ia
hendak memuliakan atau mengangkat derajat makhluk-Nya yang ia manfaatkan
sebagai perantara, sebagai misal pemakaian kata tersebut adalah dalam
penciptaan manusia.
Siapa yang
Ia muliakan dalam hal ini? Tentu yang menjadi perantara lahirnya manusia
yaitu Ayah dan Ibu kita. Maka dari itu Allah berfirman dalam
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ
بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا
“Dan kami
wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya dengan baik”
(Al AnKabut:8).
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimakumallahi
Dengan
perantara kedua orang tua itulah Allah menurunkan rahmatNya atau kasih
sayang-Nya kepada kita. Sembilan bulan Ibu mengandung kita, penuh dengan
kasih sayang dan do’a, meskipun kita masih dalam kandungan, ia bela demi
keselamatan kita dengan segenap harta dan tenaga, penuh dengan kepayahan
untuk kelahiran kita. Inilah sebenarnya rahmat Allah yang
dicurahkan kepada kita melalui ibu dan bapak kita, maka dari itu pada ayat
lain Allah memperingatkan kita dengan firman-Nya:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا
عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ
الْمَصِيرُ
“Dan Kami
perintahkan manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, di mana ibunya
telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya
dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu.
(Luqman: 14).
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah
‘Id rahimaukumallahi
Jerit
tangis kelahiran kita disambut penuh suka cita oleh orang tua kita, Ibu
begitu sayang kepada kita, kita disuapinya karena kita belum bisa
makan sendiri, ia bersihkan kotoran kita karena kita belum bisa bersuci
sendiri, ia selimuti kita agar kita tidak kedinginan bahkan kita selalu dalam
dekapannya ketika badan kita panas karena sakit, iapun ikut merintih sedih
ketika kita merintih kesakitan.
Namun
ketika kita senyum tertawa seluruh bumi dan seisinya seakan juga ikut tertawa,
begitulah sambutan kepada seorang hamba yang masih suci.
Siti Aisyah
r.a pernah ditamui seorang wanita yang kelaparan dengan membawa dua
anaknya, yang satu dalam gendongan ibunya. Aisyah hanya memiliki 3
(tiga) biji kurma kemudian ia berikan kurma tersebut kepada mereka, oleh sang
ibu kurma itu dibagi kepada dua anaknya dan satu adalah bagian ibu itu
sendiri
Tidak
hendak ibu itu memakan kurma bagiannya.
Setelah
anak-anaknya menghabiskan kurma, anak-anak itu melihat ibunya, tidak tahan
melihat anaknya yang masih menginginkan makanan, maka kurma bagiannya dibagikan
kepada kedua anaknya. Si Ibu memilih tidak makan kurma sama sekali.
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah
‘Id rahimaukumallahi
Maka dari
itu ketika Nabi ditanya oleh seorang lelaki:”Siapakah yang paling berhak aku
pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab:”Ibumu!”,” Lalu
siapa?” Rasulullah menjawab:” Ibumu!”," Lalu
siapa ?” Rasulullah menjawab :” Ibumu!” Sekali lagi
orang itu bertanya :”Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab :”Bapakmu?” (HR
Bukhori dan Muslim).
Demikian
Rasul mengajarkan kita untuk lebih memuliakan Ibu kita. Artinya begitu
besar peran seorang ibu sebagai perantara turunnya rahmat Allah swt kepada
kita, bahkan dalam sebuah teori menyebutkan bahwa peradaban manusia itu diawali
oleh peran wanita sebagai seorang ibu pada waktu itu. Teori tersebut
mengungkapkan bahwa:
Ketika
peradaban pertanian belum terbentuk, laki-laki berperan sebagai pencari makanan
dengan melakukan perburuan, sedang wanita berdiam digoa-goa untuk merawat
anaknya. Suatu saat anak menangis kelaparan sedang laki-laki tidak berada
di tempat. Kebingungan seorang ibu terpecahkan setelah ia melihat adanya
bekas umbi-umbian yang berserakan di sekitar gua itu tumbuh kembali,
kemudian diambilah umbi-umbian itu untuk menutupi rasa lapar anaknya. Dari situ
kemudian timbul pemikiran bagi ibu itu untuk menanam umbi-umbi tersebut di
sekitar goa. Maka sejak itu terbentuklah peradaban pertanian.
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id
rahimaukumallahi
Maka dari
itu ketika ada seorang hamba yang durhaka kepada kedua orang tuanya
Allah SWT ikut murka, Rasul bersabda:
فَمَنْ اَرْضَي وَالِدَيْهِ فَقَدْ اَرْضَي خَالِقَهُ وَمَنْ
اَسْخَطْ وَالِدَيْه فَقَد اَسْخَطْ خَالِقَهُ
“Maka
barang siapa meridhakan dua orang tuanya,maka sungguh dia telah
meridhakan Penciptanya, dan barang siapa memurkakan dua orang tuanya,
maka dia sungguh telah memurkakan Penciptanya” (Tambihul Ghofilin).
Bahkan
rasul bersabda durhaka terhadap orang tua itu merupakan salah satu dari 3 dosa
besar. Bersabda Rasulullah SAW
اَلاَ أُنْبِئُكُمْ بِأَكْبَرِ الكَبَائِرِ
“Apakah
kalian mau kuberitahukan mengenai dosa yang paling besar?”
ألاِشْرَاكُ بِااللهِ وَ عُقُوقُ الوَالِدَيْنِ وَ
قَوْلُ الزُّوْرِ
“Mempersekutukan
Allah dan durhaka kepada kedua orang tua dan ucapan (sumpah) palsu.”(HR Bukhori)
Allahu
Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id
rahimaukumallahi
Setiap
orang tua menghendaki anaknya menjadi orang yang sholeh, namun banyak sekali
anak manusia yang tidak menyadari kehendak orang tua tersebut:
- Bagi mereka yang masih dalam bimbingannya ibu dan ayah mereka
menginginkan anaknya menjadi anak yang pandai di sekolah, rajin ibadah tekun
belajar agama.
- Bagi mereka yang telah berumah tangga ibu dan ayah mengharapkan
menjadi pemimpin dalam kebajikkan dalam rumah tangga dan masyarakatnya.
Pendek kata
Ayah dan ibu menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh.
Allahu
Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah ‘Id
rahimaukumallahi
Namun
sekarang banyak sekali anak manusia yang menyayat-nyayat hati kedua orang tua
mereka baik ketika orang tua mereka masih hidup di dunia maupun pada saat
keduanya telah berada di alam kubur.
Banyak di
kalang anak muda yang membiasakan meminum-minuman keras, merokok
sebagai latihan untuk menghirup narkoba, selalu berjingkrak ria tidak
pernah berpikir masa depan, padahal kebahagian orang tua itu berada pada kedewasaan
mereka. Mari kita perhatikan Firman Allah SWT berikut;
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ
إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
“Hai orang
yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan
apa yang diperbuatnya untuk hari esok (Al Hysr:18)
Allahu
Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah ‘Id
rahimaukumallahi
Demikian
pula bagi kalangan kaum dewasa yang telah berumah tangga. Banyak di
antara mereka yang pandai berteori membolak balikan logika, mencampur
adukkan antara yang hak dan yang batil, demi meraih harta, kedudukan dan gengsi
di hadapan manusia.
Berdagang
penuh dengan tipuan, memanfaatkan uang negara untuk mencapai kedudukan,
dan menghalalkan segala cara untuk mencapai kepuasan yang sesaat. Apakah
mereka tidak menyaadari bahwa’
Sesuap
makanan yang haram masuk kedalam badan menyebabkan do’a tidak diterima selama
40 hari. Mereka mestinya berpikir berapa banyak barang yang mereka kuasai yang
menyebabkan batalnya do’a;
Bila do’a
kita selalu tertolak maka orang tua yang berada di alam sana tidak pernah siram
siram kesejukan, padahal hanya itulah yang diharapkan oleh mereka.
Ini berarti bahwa kita secara tidak langsung telah mendurhakai kedua orang kita
sendiri.
Inilah
tanda bagi mereka yang semakin tinggi jabatan, memanfaatkan jabatannya itu
untuk selingkuh, dusta dan korup. Na’udzubilahimin dzalik.
Ini
menggambarkan bahwa semakin tambahah usia semakain tambah pula
kebodohannya. Allah SWT tidak mengampuni orang yang demikian
kecuali bertobat. Mari kita perhatikan Firman Allah SWT berikut:
إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا ثُمَّ
كَفَرُوا ثُمَّ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ
اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا
Sesungguhnya
orang yang beriman kemudian mereka kafir kemudian beriman kemudian kafir dan
bertambah kekafirannya, sekali-kali Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan
memberi petunjuk kepada mereka. "(An Nisa: 137)
Allahu
Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah ‘Id
rahimaukumallahi
Allah SWT
masih sayang kepada kita Ia selalu menghendaki agar hambanya dapat menikmati
seluruh rahmat-Nya di akhirat kelak. Setiap tahun kita diseru untuk
berpuasa di bulan romadhan, dengan tujuan agar kita mampu mengendalikan napsu
yang mudah terpancing berbuat kebejatan, dengan cara mengekang dengan paksa
untuk tidak makan dan minum, tidak berkata kotor, tidak mendengar yang
tidak baik, dan menjauhkan lintasan pikiran dari hal-hal yang jorok.
Pemaksaan
semua itu bagaikan pembakaran jiwa, agar kuman-kuman pembawa penyakit
kebejatan moral yang melekat pada diri kita musnah terbakar. Oleh karena
itu selain mengandung makna “pengendalian” shoum atau puasa juga mengandung
makna “pembakaran.” Semoga puasa kita pada hari-hari kemarin
diterima di sisi Allah swt.
Allahu
Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah ‘Id
rahimaukumallahi
Hari ini
kita bersimpuh dihadapan Allah. Hari ini tidak ada kaum muslim yang
menjerit kelaparan, hari ini para malaikat menyambut gembira kehadiran di pintu
depan rumah kita ,di jalan-jalan, di gang-gang dan di pintu2 masjid sambil
memohon ampunan untuk kita, sementara kita bertakbir mengaggungkan nama
Allah.
Allahu
Akbar 3x Wa lillahilhamd.
Seharusnya
kita sadar sepenuhnya bahwa hari ini adalah awal dari dari perjalanan kita
untuk mengarahkan langkah ke jalan yang lurus, bertekad untuk tidak
mengulangi kebengkokan yang telah kita buat pada hari-hari kemarin.
Ke depan,
Mari kita
makmurkan masjid kita ini dengan sholat berjamaan. Seharusnya kita
merasa malu mengapa masjid yang megah ini hanya kita ramaikan di bulan puasa
saja di hari2 lain kita tinggalkan sepi.
Ke depan
Mari kita
tunaikan zakat dan perbanyak sedekah untuk menggangkat saudara-saudara kita
yang fakir dan miskin,
Seharusnya
kita merasa malu mengapa tidak menyegerakan sedekah dan menunaikan ibadah haji,
padahal Allah telah memberikan rezeki yang melimpah kepada.
Rasul
bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang berpikir untuk menyambut
kematian.
Untuk
menyambut kematian yang sudah pasti itu bekal apa yang sudah kita
persiapkan? Mungkin besuk kita akan meninggal.
Oleh karena
itu mulai hari ini mari kita tinggalkan,
kebodohan,
kekenyolan, kemubadziran dan kepura-puraan yang menyesatkan.
Mari kita
pelihara perolehan yang kita dapat di bulan puasa kemarin untuk meningkatkan
kwalitas hidup kita, sehingga kita termasuk golongan orang yang cerdas di
hadapan Allah swt. Amiin.
Semoga kita
masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan yang akan datang.
Amiin.
بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ اَنِ الْعَظِمَ
وَنَفَعَنِئ وَ أِيَكُم بِا لاَيَاتِ وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ
وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ
الَّحِمِيْنَ
Kutbah II
Allahu
Akabar 7 x
الحَمْدُ لِلَّهِ الّذِى أمَرَنَا بِالإتِّخَادِ وَلإعْتِصَامِ
بِحَبْلِ اللهِ ألمَتيْنِ
أ
شْهَدُ انْ لآإلٰهَ ألاّ ألله واشْهَدُ انَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ ورَسُولُهُ
اللهمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَ عَلَى آلِهِ و
اصْحَبِهِ أجْمَعِيْنَ
أمَا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَاللهِ آتّقُو الله مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ سَا رِعُ إلَى
مَغْفِرَةِ رَبِّ العَالَمِيْنَ : واَعْلَمُوا انّ الله سُبْحٰهُ
وَتَعالَى أمَرَكُمْ بِامْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ و ثَنَّى بِمَلآ ءِكَتِهِ
المُسَبِّحَةِ بِقُدْسسِهِ, فَقَالَ تَعَالَى فِى القُرْآنِ العَاظيْمِ :
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
أللهمّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدٍ المُرْسَلِيْنَ ,
وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَقَرَبَتِهِ وَأزْواَجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ
اجْمَعِيْنَ. وارْضَاللهُمَّ عَلَى اَرْبَعَةِ الخُلَفَاءِ الرَّاسِدِيْنَ
سَيِّدِنَا اَبِى بَكْرٍ و عُمَرَ و َ عُشْمَانَ و عَلِىِّ, و
عَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ والّتَابِعِيْنَ
وتَابِعِ التَّابِعِيْنَ, وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ إلى
يَوْمِ الدِّينَ, و عَلَيْنَا يَا اَرْحَمَ رَاحِمِيْنَ
YA ALLAH
PAGI INI
HAMBAMU YANG HINA INI BERSIMPUH DI HADAPANMU, MEMOHON SECERCAH AMPUNANMU
KARENA
TELAH LAMA HAMBAMU INI MENINGGALKANMU,
MENINGALKAN
ORANG TUA,
MENGHINDAR
DARI APA YANG DIIDAMKAN MEREKA.
YA ALLAH
DENGAN
PENUH KESEDIHAN DAN PENYESALAN YANG MENDALAM AMPUNILAH KAMI
DAN AMPUNILAH KEDUANYA,
HAPUSKANLAH
SEGALA KESALAHANNYA ,
SAMPAIKAN
SALAM KAMI KEPADA MEREKA..
YA ROB,
MOHONKAN
MAAF KEPADA MEREKA ,
ATAS
KEDURHAKAAN KAMI YANG TELAH KAMI PERBUAT TERHADAP MEREKA :
KETIKA KAMI
MASIH REMAJA
SERING KAMI
MENGHINDAR APABILA DISURUH
KETIKA KAMI
TELAH BERUMAH TANGGA
JARANG
MENJENGUK MEREKA
DAN KETIKA
SANAK FAMILI
MENGABARKAN
MEREKA SAKIT
KAMI TIDAK
BERADA DI SISINYA.
YA ROB.. MAAFKANLAH HAMBAMU INI,
SEBAGAI
SEORANG ANAK YANG DURHAKA PADA KEDUANYA,
BAHKAN
KETIKA MEREKA MENGHEMBUSKAN
NAFAS YANG
TERAKHIR
KAMI TIDAK
BERADA DI SISI MEREKA
KALAU TOH
BERADA DI SISI MEREKA
KAMI TIDAK
MAMPU BERBUAT APA-APA
HILANG
SEGALA DAYA
MATA HANYA
MENATAP SEDIH.
LIDAH INI
KELU TIDAK MAMPU MENGELUARKAN SEPATAH KATA
KAMI HANYA
TERDUDUK DIAM DI SISI MEREKA
KETIKA
ENGKAU CABUT NYAWA MEREKA
KAMI HANYA
MENANGIS TERSEDU DI SAMPING JASAD MEREKA
YA
ALLAH AMPUNILAH HAMBAMU YANG PENUH DOSA INI !
KAMI
TERINGAT SEGALA KEDURHAKAAN YANG KAMI PERBUAT KEPADA MEREKA,
PADA HAL
KETIKA MEREKA MURKA, ENGKAU TAHU DAN TENTUNYA ENGKAU IKUT MURKA ...
YA ROB
AMPUNILAH
KAMI,
JADIKANLAH
PUASA KAMI KEMARIN SEBAGAI PENEBUS SEBAGIAN DOSA KAMI,
YA ROB,
HANYA
KEPADAMULAH TEMPAT KAMI MENUMPAHKAN
SEGALA
PENYESALAN.
SEKALI LAGI
APUNILAH ORANG TUA KAMI,
KASIH
SAYAMGILAH MEREKA SEBAGAIMANA MEREKA MENUMPAHKAN KASIH SAYANGNYA KEPADA KAMI
PADA SAAT KAMI MASIH KECIL
YA ROB..
DENGARKAN
RINTIHAN HAMBAMU DI PAGI INI,
HAMBA YANG
TELAH MENUNAIKAN KEWAJIBAN PUASA YANG ENGKAU TENTUKAN…
YA. ROB
JAGALAH
DIRI KAMI DAN KELUARGA KAMI..
HINDARKAN
LAH KAMI DARI API NERAKAMU
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا
بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ
الْوَهَّابُ
رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
WASHOLALLAHU
NGALA SAIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA ALIHI WA ASHABIHI AJMAIN
WAL
HAMDULILLAHI RABBIL ‘ALAMIN.
Wassalamu’alaikum
warahmatullahi wabarakaatuh.
KHUTBAH IDUL FITRI
اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ
.اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ
أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ.
لاَإِلَهَ إِلاَّ
اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ.
اَلُحَمْدُ للهِ
الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَي وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَي
الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفىَ بِاللهِ شَهِيْداً أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ
اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ .وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ .اَلَلّهمَّ صَلِّ وَسَلِّمُ وَبَارِكْ عَلىَ
نَبِيِّنَا مُحَّمَدٍ وَعَلىَ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ وَلاَهُ وَمَنْ
تَبِعَهُ بِإِحْسَانِ اِلىَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ . فَيَاعِبَادَاللهِ
اِتَّقِ اللهَ حَقَّ تُقاَتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
اَللهُ أَكْبَرُ
.اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
Jama’ah sholat Idul Fitri rahimakumullah
Sejak tadi malam telah berkumandang alunan suara takbir, tasbih,
tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas
kemenangan besar yang kita peroleh setelah menjalankan ibadah puasa Ramadhan
selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman Allah SWT:
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ
وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah SAW bersabda:
زَيِّنُوْا اَعْيَادَكُمْ
بِالتَّكْبِيْر
“Hiasilah hari rayamu dengan
takbir.”
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk hati sebagai pengakuan atas
kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain Allah semuanya kecil semata.
Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk mensucikan Tuhan dan segenap yang
berhubungan dengan-Nya.
Tidak lupa puji syukur juga kita tujukan untuk Rahman dan
Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh hambanya. Sementara
tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa Dia lah Dzat yang
maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan patuh kepada
perintah-Nya.
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ
اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fitri
rahimakumullah
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa dan atas
karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya bersama, maka sudah
sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira, merayakan sebuah
momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan maghfiroh-Nya
sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ
وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ
يَطْلُبُ اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا
اُمَّةَ مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ
حَسَنَاتٍ فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ
لِى فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Artinya: “Apabila mereka berpuasa
di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka
Allah pun berkata: ‘Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal
kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka’. Sesorang kemudian berseru:
‘Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh keburukan
kalian telah diganti dengan kebaikan’. Kemudian Allah pun berkata: ‘Wahai
hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka bangunlah
sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اللهُ اَكْبَرْ (3×) وَ للهِ
اْلحَمْدُ
Jama`ah Idul Fithri yang
berbahagia
Seiring dengan berlalunya Bulan suci Ramadhan. Banyak pelajaran
hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat kita petik untuk menjadi bekal
dalam mengarungi kehidupan yang akan datang. Jika bisa diibaratkan, Ramadhan
adalah sebuah madrasah. Sebab 12 jam x 30 hari mulai terbitnya fajar hingga
terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal menjadi haram. Makan dan minum
yang semula halal bagi manusia di sepanjang hari, maka di bulan Ramadhan
menjadi haram.
Tapi setelah semua cobaan yg kita lewati pernahka kita
memperhatikan aspek social Ramadhan, semua orang pernah merasa kenyang tapi
tidak semuanya pernah merasakan lapar.
Setelah berpuasa dan
beribadah selama sebulan penuh di bulan Ramadhan dengan niat ikhlas hanya
memcari ridho Allah SWT, dan kita telah mensempurnakan dengan mengeluarkan
zakat fitrah, dosa-dosa kitapun diampuni.
Namun seperti kita ketahui, dosa yang diampuni itu, hanyalah
dosa yang berhubungan langsung dengan Allah. Sementara masih ada dosa lain yang
berkaitan dengan sesama kita, antar kita, dimana ampunan Allah bergantung pada
pema’afan masing-masing kita yang bersangkutan. Oleh karenanya untuk
menyempurnakan kesucian ini, setelah shalat Idul Fitri kita sama-sama meminta
maaf dan memaafkan segala kesalahan orang lain.
Dengan demikian pada lebaran kali ini, diharapkan semua macam
dosa apapun musnah dan kita kembali sebagaimana fitrah, suci tanpa secuil dosa
bagaikan seorang bayi yang baru dilahirkan dari rahim ibu kandungnya.
Tidakkah kita tak ingin menjadi pailit/ bangkrut kelak di hari
kemudian ……? Seperti digambarkan oleh Rasulullah SAW dalam hadistnya :
Artinya : “Tahukah kalian semua, siapakah orang yang bangkrut
itu ? Tanya Rasulullah kepada para sahabatnya – merekapun menjawab : orang yang
bangkrut menurut kita adalah mereka yang tidak memiliki uang dan harta benda
yang tersisa.” Kemudian Rasulullah menyampaikan sabdanya : “Orang yang
benar-benar pailit/bangrut diantara umatku ialah orang yang di hari kiamat
dengan membawa pahala shalat, puasa dan zakat; tapi (sementara itu) datanglah
orang-orang yang menuntutnya, karena ketika (di dunia) ia mencaci ini, menuduh
itu, memakan harta si ini, melukai si itu, dan memukul si ini. Maka di
berikanlah pahala-pahala kebaikannya kepada si A dan B serta yang lainnya. Jika
ternyata pahala-pahala kebaikannya habis sebelum dipenuhi apa yang menjadi
tanggungannya, maka diambillah dosa-dosa mereka (yang pernah di dzaliminya) dan
ditimpakan kepadanya. Kemudian dicampakkanlah ia ke api neraka.” Naudzubillah
…… ! (HR. Muslim dari Abu Hurairah)
Ternyata mulut, tangan, kaki, perut dan anggota tubuh kita yang
biasa kita gunakan untuk beribadah, bersujud, berdzikir, berpuasa, memberikan
zakat, dapat membuat kita pailit/bangkerut kelak. Tidak hanya menghabiskan
modal pahala yang kita tumpuk sepanjang umur kita tapi bahkan dapat menarik
kepada kita kerugian orang lain. Ini semua tentunya gara-gara kita terlalu
meremehkan dosa dan kesalahan terhadap sesama. Oleh karenanya, apabila kita
memuliakan Allah SWT maka termasuk yang dimuliakan Allah ialah manusia jadi
kita sama-sama menghormati satu sama lain.
JAMA’AH IDUL FITRI YANG
BERBAHAGIA
Akhirnya, marilah kita ucapkan permohonan maaf kepada diri kita
sendiri, sebelum kita meminta maaf kepada orang- tua , keluarga dan guru-guru
kita, juga sahabat-sahabat kita :
1.
Selamat Idul Fitri, wahai MATA Maafkanlah
aku, selama ini kau hanya Kugunakan melihat kilau kekurangan orang lain serta
dosa orang lain tetapi, aku butakan matamu bila melihat kekurangku dan dosaku.
2.
Selamat Idul Fitri, wahai TELINGA Maafkanlah
aku, selama ini kau hanya Kusumpali rongsokan-rongsokan kata-kata yang kotor
dan gossip-gosip yang mencelah orang lain dan engkau kumekarkan bila untuk
membisikan keburukan dan menghina serta meremekan menghina orang lain.
3.
Selamat Idul Fitri, wahai MULUT Maafkanlah aku,
selama ini Kau hanya kujejali dan kubuat memuntahkan kotoran-kotoran hanya bisa
membicarakan orang lain, menghina, melecehkan dan mencemooh orang lain dan yang
mana saya belum tentu bisa atau bahkan saya lebih hina dari orang yang aku hina
dan aku remehkan.
4.
Selamat Idul Fitri, wahai TANGAN Maafkanlah
aku, selama ini kau hanya kugunakan untuk memegang botol minuman, stik dan
kartu judi, tetapi aku putuskan tangan bila untuk mengangkat tangan untuk
beribadah kepadaMu dan
5.
Selamat Idul Fitri, wahai KAKI Maafkanlah
aku, selama ini kau hanya kuajak untuk menontong orgen, main berliar dan malas
untuk melangkahkan kaki kedalam masjid.
Jika Ramdhan diumpakan sebagai bulan pendidikan, maka Idul Fitri
ibarat hari perpisahan, dimana perpisahan kita terjemahkan pada dua sikap,
Pertama, kita sedih, sebab kita
akan berpisah dengan bulan yang banyak memberikan pelajaran kepada kita, dan
kita sedih sebab belum tentu tahun depan kita bisa berjumpa dengan bulan yang
mulia ini, waktu terus berputar maju dan usia terus surut kebelakang sementara
maut terus mengintai disetiap persimpangan kehidupan ini,
Kedua, dengan ildul fitri
ini kita bahagia, sebab kita akan memasuki lembaran baru, sebab Idul Fitri
secara harfiah bearti kembali kepada kesucian, yang merupakan sifat dan kodrat
manusia yang senantiasa mempunyai kecenderungan kepada kebenaran dan
ketauhidan.
Hari raya Idul Fitri bukan bearti harus disikapi dengan serba
baru, pakaian baru, sepatu baru, dan makanan yang enak-enak, jika dilihat dari
segi bahasanya, Idul Fitri terdiri dari dua kata yaitu ‘id dan Fitri,
dan masing-masing kata ini memiliki makna tersendiri:
Pertama, Kata ‘id ada
yang mengatakan bahwa ‘id berasal dari kata ‘aada.
Ya’uuduyang berati kembali, namun ada juga yang menerjemahkan ‘id ini
sebagai hari raya atau hari berbuka.
Kedua, Fitri, dimana kata “Fitri” sama
dengan “Fitrah”,
yang bearti suci dan bersih. Jadi dapat kita simpulkan bahwa Idul
Fitri artinya kembali kepada Fitrah atauKesucian, karena
telah ditempa dengan ibadah sebulan penuh di bulan Ramdhan, dan karena itulah
ia mendapatkan ampunan dan magfirah dari Allah SWT. Shalat ‘id (Idul
Fitri) hukumnya sunnah mu’akadah, kecuali mazhab abu Hanifah yang mengatakan
fardu kifayah.
Firman Allah SWT.
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia
sembahyang”, (Al-‘Ala : 14 – 15)
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillahilhamdu
Dibulan Ramadhan kita merasakan lapar dan haus, disini Allah
mengajarkan kepada kita agar kita merasakan bagaimana penderitaan yang
dirasakan oleh orang-orang miskin, sebab untuk merasakan penderitaan orang
miskin tidak bisa dengan medengar ceramah saja, tidak bisa hanya dengan membaca
berita dikoran, melihat televisi, mendengar radio dan tidak bisa dengan
diadakan seminar belaka, untuk tahu bagaimana penderitaan orang miskin, kita
harus merasakan lansung bagaimana rasanya lapar dan haus.
Hari ini kita melihat anak-anak dan adik-adik kita turun kejalan
memakai pakaian serba baru, mulai dari sepatu, sandal, celana, baju, kopian dan
jilbab, semuanya serba baru, mereka begitu bahagia dengan menunjukkan kepada
teman-temannya, semua bilang punya aku yang paling bagus, punya aku yang paling
mahal, ada yang dibelikan oleh ayah dua stel, tiga stel, empat bahkan ada yang
sampai lima, tapi diantara mereka yang bahagia itu terlihat wajah murung
dibalik tawa yang dipaksakan, mereka adalah anak-anak yang sudah kehilangan
ayah dan ibu, ada yang ayah sudah tiada, ada yang ibu sudah mendahulinya bahkan
ada yang keduanya sudah tiada, ada yang hidup hanya menompang dengan nenek yang
sudah tua renta, ada yang hidup dengan ibu yang sudah menjanda, ada keluarga
yang kaya tapi tidak pernah bertanya apa kemauannya, ada keluarga yang
berpendidikan tinggi tapi tidak pernah peduli dengan deritanya, padahal
Ramadhan telah mendidik kita untuk merasakan penderitaan orang miskin, disaat
teman-temannya sibuk memilih dan mengoleksi baju lebaran, iya hanya bisa menundukkan
kepala sambil menahan butiran air mata akan jatuh dipipinya, air sedih, air
mata bingung kepada siapa harus mengadu, air mata rindu dengan sosok kasih
sayang seorang ibu dan ayah, disaat teman-temannya dengan bangga memperlihatkan
baju lebaran yang sudah disiapkan, dia hanya berlari sekuat tenaga, agar tidak
ada yang tahu bahwa iya menahan rasa sedih yang teramat dalam, dari jauh iya
menatap kawan-kawannya yang bahagia dengan baju-baju barunya, dibalik dinding
rumah yang usang, iya mengusap air mata sambil berkata “Ibu… Dimanakan ibu
kini, aku rindu pelukan hangat dan kasih sayang ibu, ayah… mengapa ayah tega
meninggalkan aku yang belum siap menerima kenyataan ini”, dengan tersedu-sedu
iya berusaha untuk tabah, sebab iya sadar tidak ada tempat mengadu.
Hadirin jamaah shalat ‘Id yang berbahagia,
mengapa kita malah menutup mata untuk tidak mau peduli kepada
mereka yang sudah tidak punya ayah dan ibu, padahal mereka adalah tanggung
jawab kita semuanya, Allah telah mengingatkan kita dalam Al-Qur’an Surat
Al-Ma’un:
Tahukan kamu (Orang) yang
mendustakan agama itu?
Yaitu orang-orang
yang menghardik anak yatim
dan tidak menganjurkan
memberi makan orang miskin
maka celakah orang-orang
yang shalat
(Yaitu) orang-orang
yang lalai dari shalatnya
yang berbuat riya
dan enggan memberikan
bantuan
Hari ini seharusnya semua kita bergembira, seharusnya tidak ada
diantara kita yang meneteskan air mata karena hidup sebatang kara, semoga kita
bukan tergolong kepada orang-orang yang mendustakan agama itu, dalam kesempatan
ini, mari kita satukan niat tulus, ikhlas dalam sanubari kita, kita hilangkan
rasa benci, rasa dengki, rasa iri hati, rasa dendam, rasa sombong, dan rasa
bangga dengan apa yang kita miliki. hari ini kita ganti semua itu dengan rasa
kasih sayang, rasa persaudaraan dengan saling memaafkan, dan saling merangkul
satu sama lain, mari kita berdoa kepada Allah, agar kita menjadi pribadi yang
bertaqwa.
Fa’tabiruu ya ulil absoor,
la’allakum tuplihuun
KHUTBAH KEDUA IDUL FITRI
اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ.
اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. .اَللهُ
أَكْبَرُ. اَللهُ أَكْبَرُ .اَللهُ أَكْبَرُ. لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ
أَكْبَرُ اَللهُ أَكْبَرُ وَللهِ الْحَمْدُ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ .نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ
مِنْ سُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا
هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهَ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ
بَعْدَهُ .أَلَّلهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمُ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ
وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَ اللهِ إِتَّقِ اللهِ
حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.فَقَالَ اللهُ
تَعَالىَ فيِ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْم
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. . وَالْعَصْرِ .إِنَّ الْإِنْسَانَ
لَفِي خُسْرٍ .إِلاَّ الَّذِيْن َ آمَنُوْا وَعَمِلُوْا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْ
بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ. أَلَلَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ
آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىَ إِبْراَهِيْمِ وَعَلىَ آلِ
إِبْرَاهِيْمِ . وَبَارِكْ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
بَارَكْتَ عَلىَ إِبْرَاهِيْمِ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمِ فيِ الْعَالَمِيْن
َإِنَّكَ حَمِيْدٌ مَّجِيْدٌ
اَلَلَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ .
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ فَياَقَضِيَ الْحَاجَاتِ .
Wahai Allah Yang Maha Agung,
Ampunilah seluruh dosa kami
Tutupi dan hapuskan segala aib dan kesalahan kami
Dan berikan kepada kami kesanggupan untuk mengubah dan
memperbaiki diri menjadi lebih baik
Kurniakanlah kepada kami akhlak yang mulia
Peribadi yang indah dan terpelihara
Ya Allah,
Kurniakanlah kepada kami ketenangan hati,
kedamaian hati,
kebeningan dan kebersihan hati,
ketenteraman jiwa
kesegaran berfikir dan ingatan yang tajam
Usir dan buanglah segala kegelisihan, kekhawatiran, ketakutan,
kecemasan dan kesedihan dalam hati dan jiwa kami.
Jadikan hati kami tenteram, tenang, dan damai dengan
mengingat-Mu
Berharap dan bergantung hanya kepada-Mu
Wahai Pemilik dan Penguasa Segala Hati,
Kurniakanlah kepada kami hati yang bening dan bersih
Hati yang suci, tulus dan ikhlas. amen.
“Ya Allah, saya memohon kepada-Mu, rahmat dari sisi-Mu. Dengan
rahmat-Mu Engkau menerangi hatiku. Dengan rahmat-Mu Engkau mengumpulkan dan
memudahkan urusanku. Dengan rahmat-Mu Engkau balikkan sesuatu yang tiada
dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau Angkat kesaksianku. Dengan rahmat-Mu Engkau
sucikan amalku. Dengan rahmat-Mu Engkau ilhamkan kedewasaanku. Dengan rahmat-Mu
Engkau kembalikan sesuatu yang hilang dariku. Dengan rahmat-Mu Engkau jaga aku
dari segala keburukan.”
“Ya Allah, karuniakan kepadaku keimanan dan keyakinan yang tidak
ada kekufuran lagi setelahnya. Ya Allah karuniakan kepadaku rahmat, yang
dengannya aku memperoleh kemulyaan-Mu, di dunia dan di akhirat. Ya Allah, saya
mohon kepada-Mu keberhasilan dan keberuntungan dalam takdir. Predikat orang-orang
syahid. Kehidupan yang bahagia. Dan pertolongan dalam menghadapi musuh.”Allah,
menjadikan Al Qur’an sebagai pelita hatiku. Sebagai cahaya bagi dadaku. Sebagai
penawar kegelisahanku. Sebagai penghalau kegundahanku.”
Ibu, ayah hari ini ku sangat merindukanmu entah kenapa kuslalu
ingat dengan mu
Ibu, ayah berilah aku penawar rindu pada batin ku inikarna rasa rindu sudah tak
tertahan lagi
Ibu,ayah kapan kah engkakau hadir dalam mimpiku?pertanyaan yang tak kanpernah
terjawabsampai kapan pun
Ibu,ayah aku selalu mendoakan mu setiap nafas dan sholat ku semoga allah dapat
mempertemukan kita di akhirat nanti aku berharap kita dapat berkumpul disurga
bersama-sama lagi sebagai mana kita bisa berkumpul dirumahkapan dan dimana pun
aku akan sayang dan cinta kepada mu
Ya Allah, rendahkanlah suaraku bagi mereka,
Perindahlah ucapanku di depan mereka.
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka.
Ya Allah, berilah mereka balasan yang sebaik-baiknya
atas didikan mereka padaku dan Pahala yang besar
atas kesayangan yang Mereka limpahkan padaku,
Peliharalah mereka Sebagaimana mereka memeliharaku.
Ya Allah, apa saja gangguan yang telah mereka rasakan,
atau kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab runtuhnya dosa-dosa mereka,
meningginya kedudukan mereka dan bertambahnya pahala kebaikan mereka
dengan perkenan-Mu, ya Allah
sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat
ganda.
Ya Allah, bila magfirah-Mu telah mencapai mereka sebelumku,
izinkanlah mereka memberi syafa’at untukku.
Tetapi jika magfirah-Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka izinkahlah aku memberi syafa’at untuk mereka,
sehingga kami semua berkumpul bersama dengan santunan-Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemulian-Mu, ampunan-Mu serta rahmat-Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki Kurnia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir
dan Engkaulah yang Maha Pengasih Di antara semua pengasih.
Ya Allah,..Duhai zat yang mendetakkan jantung ini,.
Duhai zat yang selalu memberikan makan kepada hamba-hambanya,
Duhai yang memberikan air yang sejuk di kala kami dahaga,
Duhai yang mengaruniakan kantuk di kala kami lelah,
Duhai yang selalu menjaga dan mengurus diri ini di kala kami tertidur, Hanya
Engkaulah Yang Maha Agung.. hanya Engkaulah Yang Maha Kuasa..
Ya Allah, betapapun kami menghianatiMu setiap waktu tapi tiada
suatu saat pun terputus Engkau memberi nikmat kepada kami,.
Ya Allah jadikanlah hari ini menjadi hari ampunan bagi segala kebusukan kami.
Penghapus bagi seluruh dosa-dosa kami, hari dimana Engkau singkapkan tabir dari
hati kami, hari dimana Engkau gantikan segala kegelapan dengan cahaya
ilahiyahMu di qolbu ini.
Ya Afuw ya ghafur..
ampuni kami… Engkau Yang maha mengerti tentang kami..
tubuh kami kotor penuh dosa, hidup kami berseliMut aib.. kini kami berada di
hadapanMu… Ampuni yaa Allah sebusuk apapun masa lalu yang pernah kami lalui ..
Ampuni sebanyak apapun dosa-dosa yang meluMuri tubuh ini.. Hapuskan yaa Allah
sekelam apapun masa lalu kami..
Ya Allah.. Duhai zat Yang maha Pengampun .. kami datang padaMu…
Ya Allah, kami ingin hidup kami berubah, gantikan segala
kebusukan kami menjadi kesucian dalam pandanganMu. gantikan segala kegelapan
dengan cahayaMu.. gantikan segala kedzaliman kami menjadi hidayah taufikMu..
gantikan Ya Allah… Ampuni dan selamatkan kami, ibu bapak kami yaa Allah,
anak-anak kami, dari segala bala hidup ini..
Ya Allah, kami ingin merasakan indahnya hidup dekat denganMu,
Kami ingin hari-hari yang tersisa ini menjadi hari-hari yang selalu akrab
bersamaMu, kami lelah jauh dariMu ya Allah , kami tidak ingin terpuruk dan
terhina karena tenggelam dalam kesesatan.
Berikan kepada kami keMudahan, untuk mengenalMu Ya Allah,.
Berikan kepada kami jalan untuk mendekat kepadaMu,.
Jadikan kami orang-orang yang selalu merasakan kehangatan dan kasih sayangMu.
Ya Allah jadikan sujud kami menjadi sujud yang penuh nikmat
KepadaMu,.
Jadikan shedaqah kami menjadi jalan yang membuat kami akrab denganMu,.
Jadikan amal-amal kami sebagai amal-amal yang tulus hanya karenaMu,.
Ya Allah jangan biarkan kesibukkan dunia membutakan hati kami,…
Jangan biarkan pangkat dan jabatan, menjeruMuskan kami,…
Jangan biarkan hawa nafsu membuat kami terperosok dalam maksiat,..
Ampuni Ya Allah..kami para suami yang telah mendzalimi
istri-istri kami.. juga ampuni para istri yang kurang dapat melayani
keluarganya. Ampuni jikalau kami salah mendidik keluarga dan anak-anak kami Ya
Allah..
Utuhkan kami di dunia.. utuhkan kami di surgaMu
Ya Allah.. Selamatkan anak-anak kami, Muliakan akhlaknya .. kuatkan imannya..,
berilah mereka yang lebih baik daripada yang kami dapatkan, jadikan mereka
hamba-hamba yang Kau banggakan di singgasanaMu yg tinggi itu.
Duhai Allah yang maha Agung
Karuniakanlah kepada kami keindahan Akhlak,
Kelembutan hati, kesejukan qalbu
Pancarkan dari diri kami, keindahan agamaMu ya Allah
Pancarkan dari pribadi diri kami, keagungan agamaMu ya Allah
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi cahaya bagi ummatMu,
Jadikan, kehadiran kami di manapun menjadi penyejuk bagi ummatMu,
menjadi penggelora semangat bagi hamba-hambaMu..
Ya Allah cegahlah kami dari segala godaan yang menggelincirkan
Lindungilah kami dari tipu daya setan yang menyesatkan
Lindungi kami dari segala sifat Munafiq, ya Allah
Lindungi kami dari segala keMusyrikan
dan lindungi kami dari perbuatan apa pun yang akan menjadi contoh buruk bagi
ummatMu
Ya Allah Engkau adalah tujuan kami
Engkau adalah tumpuan harapan kami
Engkau adalah dambaan hati kami
Karuniakan kami kesempatan memperbaiki diri, Ya Allah
Ya Allah jadikanlah kami para pemimpin yang dapat menjadi
contoh kebaikan dan kemuliaan bagi sebanyak-banyaknya umatMu..
Ya Allah, berikan ketaqwaan kepada jiwa-jiwa kami dan sucikanlah
kami.
Engkaulah sebaik-baik yang mensucikannya.
Engkau Pencipta dan Pelindungnya
Ya Allah, perbaiki hubungan antar kami
Rukunkan antar hati kami
Tunjuki kami jalan keselamatan
Selamatkan kami dari kegelapan dg cahaya rububiyahMu
ya Allah.. Jangan Engkau tanamkan di hati kami kesombongan dan kekasaran
terhadap sesama hamba yang beriman
Bersihkan hati kami dari benih-benih perpecahan, pengkhianatan dan kedengkian
Ya Allah, wahai yang memudahkan segala yang sukar
Wahai yang menyambung segala yang patah
Wahai yang menemani semua yang tersendiri
Wahai yang mengamankan semua yang takut
Wahai penguat segala yang lemah
Mudah bagiMu melancarkan segala yang susah
Engkau Maha Tahu dan melihatnya
Ya Allah, wahai zat yang Maha Mendengar, sayangilah kami,
Berkahi sisa uMur kami ini,
Jadikan uMur yang tersisa ini membawa maslahat bagi orang tua kami, bagi
keluarga kami, dan bagi sebanyak-banyakNya umat Mu di bumi ini,
Ya Allah hanya engkaulah Tempat kembali kami.. hanya engkaulah
Yang Maha Tahu sisa uMur kami.. berikan kesempatan bagi kami Ya Allah…
mempersembahkan yang terbaik bagi keluarga kami, masyarakat kami, bangsa kami,
dan utamanya bagi agamaMu yang lurus..
Ya Allah, limpahkanlah Hidayah dan TaufikMu yaa Allah… jadikan
kami hamba-hamba yg shalih hingga akhir hayat kami.. Jadikan akhir hayatnya
khusnul khatimah.. Lapangkan kubur kami kelak, Jadikan kami ahli surgaMu..
Ya Allah berilah kami rasa takut pada-Mu hingga kami menjauh
dari maksiat Ya Allah, berilah kami nikmat taat pada-Mu yang mengantarkan kami
menuju surga-Mu Tanamkanlah dalam qalbu kami keyakinan yang meringankan kami menghadapi
ujian dunia Jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami kenikmatan
hidup yang Engkau. berikan di dunia, dan jadikanlah sebagai pusaka yang kami
wariskan bagi generasi penerus. Ya Allah, arahkanlah perlawanan kami atas orang
yang menzalimi kami. Tolonglah kami dalam menghadapi orang yang memusuhi kami.
Janganlah Engkau biarkan kami terkena musibat dalam urusan agama kami.
Janganlah Engkau biarkan kami sibuk dengan urusan dunia. Janganlah Engkau
biarkan kami merasa cukup dengan ilmu yang ada. Dan janganlah Engkau berikan
kekuasaan kepada orang-orang yang tidak menyayangi kami.
Ya Allah berilah kami rasa takut pada-Mu hingga kami menjauh dari maksiat Ya
Allah, Ya Allah hanya dengan takut pada-Mu kami akan dapat menghidar dari
perbuatan maksiat, maka tanankanlah dalam qalbu kami rasa takut hanya pada-Mu.
Ya Allah, berilah kami nikmat taat pada-Mu yang mengantarkan kami menuju
surga-Mu.
Ya Allah, telah Engkau sediakan surga bagi orang-orang yang Engkau cintai,
berilah kami nikmat ibadah dan taat yang mengantarkan kami mendapat cinta-Mu
hingga Engkau masukan kami dengan rahmatMu kedalam surga. Tanamkanlah dalam
qalbu kami keyakinan yang meringankan kami menghadapi ujian dunia.
Ya Allah kami menyadari bahwa kehidupan dunia tidak pernah lepas dari ujian,
baik ujian yang pahit ataupun yang manis.
Ya Allah tanamkanlah kedalam qalbu kami keyakinan bahwa Engkau senantiasa
melihat semua perilaku kami dan Engkau Maha adil dalam menghitung semua amal
perbuatan kami.
Ya Allah, jadikanlah semua ujian yang kami hadapi jalan menuju kemuliaan
disisi-Mu. Jadikanlah pendengaran, penglihatan dan kekuatan kami kenikmatan
hidup yang Engkau berikan di dunia, dan jadikanlah sebagai pusaka yang kami
wariskan bagi generasi penerus.
Ya Allah bimbinglah kami dalam menggunakan pendengaran, penglihatan dan
kekuatan untuk beralam shaleh. Janganlah Engkau biarkan kami menyalahgunakan
nikmat yang besar ini.
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma ia berkata:
فَرَضَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً
لِلْمَسَاكِيْنِ
“Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi
orang yg berpuasa dari perbuatan yg sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai
pemberian makanan utk orang2 miskin.”
Ya Allah… Dengan sepenuh
perasaan dan pengharapan, dalam segala kelemahan dan kerendahan, kami
menengadah kepada-Mu, kalau selama ini lebih banyak lalai kami dari ingat kami,
lebih banyak keluh kami dari syukur kami, lebih banyak marah kami dari sabar
kami, tunjukilah kami jalan yang lurus, yang apabila kami berpijak diatasnya,
tiadalah kami akan tersesat buat selamanya.
Ya Allah… Dengan penuh
kesadaran dan penyesalan, kami mengakui bahwa kami hanyalah hamba-hamba-Mu yang
dipenuhi oleh debu-debu dan dosa-dosa, jangan engkau hitung dosa ya Allah,
jangan engkau hitung salah dan tindak-tanduk kami, ampunilah dosa-dosa kami,
dosa kedua orang tua kami, dosa para guru-guru dan pendidik-pendidik kami, dosa
seluruh kaum muslimin dan muslimat, baik yang masih hidup maupun yang telah
mendahului kami.
Ya Allah… Jangan engkau
jadikan kami sebagai umat yang pecah berkeping-keping, peliharalah keutuhan dan
kepersatuan kami, jadikan kami umat yang saling merangkul bukan saling memukul,
jadikan kami umat yang saling mengasihi bukan saling membenci, karuniakan kami
pemimpin dan keluarga yang takut kepada-Mu dan sayang kepada kami, berikan
mereka kekuatan dzohir dan bathin, agar mereka dapat membawa dan membimbing
kami, menapak dan menuju hari esok yang lebih pasti, selamatkan kami dan
selamatkan generasi penerus kami.
رَبَّنَا
آتِنَا فيِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفيِ الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ
النَّار ِ .عِبَادَ اللهِ إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ
وَإِيْتَاءِذِي الْقُرْبيَ وَيَنْهَي عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُ اللهُ أَكْبَر
Tidak ada komentar:
Posting Komentar