KEWAJIBAN MANUSIA MEMELIHARA DAN MEMAKMURKAN ALAM
Hadirin
Rahimakumullah,
Multatuli
mengibaratkan bumi Indonesia laksana jamrud yang berada di dataran
khatulistiwa. Qurasish Shihab juga mengibaratkan tanah Indonesia laksana
sekeping tanah sorga yang di hamaparkan di persada nusantara. Dua ungkapan
tersebut menggambarkan bertapa indah dan hebatnya sumber daya alam yang kita
miliki. Kita Negara kaya, sumberdaya kita potensisal, tanah kita pun subur,
Namun kenyataannya masih banya rakyat yang berada dibawah garis kemiskinan,
bayi-bayi kekurangan gizi, pelajar putus sekolah, bahkan rakyat mati menderita
kelaparan. Mengapa hal ini terjadi? Ini disebabkan Sumber daya alam yang kita
miliki belum dimanfaatkan oleh bangsa kita sendiri, melainkan dieksploitasi
dikikis habis oleh bangsa-bangsa lain sebagai aksi penjajahan gaya baru.
Bahkan
akhir-akhir ini akibat kecongkakan tangan-tangan manusia itu sendiri yang
dibungkus sains dan teknologi telah mengikis habis keramahan alam sehingga yang
nampak adalah krisis lingkungan, polusi, malapetaka atomik, menipisnya lapisan
ozon di atmospir, hingga ancaman terjadinya hujan api dibeberapa belahan dunia.
Fenomena tersebut menandakan ketidak harmonisan hubungan manusia dengan alam
raya, akibatnya dirasakan oleh manusia sendiri. Sebab “if the habitat was
cared will give function but if not it would make destroy”. Jika alam
lingkungan dipelihara akan berdaya guna tapi jika dibiarkan akan menimbulkan
bencana. Demikianlah ungkapan Edwar Buckle dalam History Of Civilization in
England.
Melihat
betapa pentingnya memelihara lingkungan tersebut, maka pada kesempatan ini kita
akan membicarakan tentang, “Kewajiban Manusia Memelihara dan Memakmurkan Alam”,
dengan rujukan firman Allah, surat al-Hijr ayat 19-20 :
وَالْأَرْضَ مَدَدْنَاهَا وَأَلْقَيْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ وَأَنْبَتْنَا
فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ{19}وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ
وَمَنْ لَسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ {20}
Artinya
: “Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung
dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran.(19) Dan Kami
telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami
menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezki
kepadanya.(20)”
Hadirin
Rahimakumullah,
Prof.
Dr. Muhammad Qurish Shihab dalam Tafsir al-Misbah menyebutkan, bahwa kalimat وَأَنْبَتْنَا فِيهَا مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْزُونٍ “dan kami
tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran”, dipahami oleh sementara
ulama dalam arti bahwa Allah swt menumbuh-kembangkan di bumi ini aneka ragam
tanaman untuk kelangsungan hidup dan menetapkan bagi setiap tanaman itu masa
pertumbuhan dan penuaian tertentu, sesuai dengan kuantitas dan kebutuhan makhluk
hidup. Demikian juga Allah swt menentukan bentuknya sesuai dengan penciptaan
dan habitat alamnya.
Dalam
tafsir al-Muntakhab, ayat ini dinilai sebagai menegaskan suatu temuan ilmiah
yang diperoleh melalui pengamatan di laboratorium, yaitu setiap kelompok
tanaman masing-masing memiliki kesamaan dilihat dari sisi luarnya, demikian
juga sisi dalamnya. Bagian-bagian tanaman dan sel-sel yang digunakannya untuk
pertumbuhan memiliki kesamaan-kesamaan yang praktis tak berbeda. Meskipun
antara satu jenis dengan yang lainnya dapat dibedakan, tetapi semuanya dapat di
klasifikasikan dalam satu kelompok yang sama.
Hadirin,
alangkah bahagia dan indahnya alam ini jika setiap individu memiliki semangat
dalam memelihara dan melestarikan alam raya yang kita huni ini, sehingga dapat
menghasilkan manfaat bagi semua manusia yang ada. Para ilmuan menyebut abad
ke-21 sebagai the age of anxietyor restlenses, abad yang penuh
dengan kegelisahan, kecemasan, perang antar suku dan bangsa menjadi-jadi,
resesi ekonomi melanda seluruh lapisan warga, ledakan penduduk semakin tak
terkendali bahkan pencemaran lingkungan menjadi ancaman kehidupan.
Kondisi
tersebut hadirin, jelas telah menimbulkan beban psikologis bagi kehidupan
masyarakat, akibatnya masyarakat menjadi serba salah, hati menjadi resah dan
gelisah, jiwa terasa hampa dan merana, semangat hidup tiada dan enggan
berkaryabahkan yang paling parah munculnya berbagai penyakit psikomotis,
penyakit kejiwaan yang dapat mematikan seluruh umat manusia secara perlahan dan
mengerikan, kalaupun bertahan namun hidup tidak lagi merasakan ketenangan.
Hadirin,
lalu apakah tugas manusia di muka bumi ini? tidak lain adalah untuk memakmurkan
bumi, mensejahterakan umat manusia sendiri lebih-lebih lingkungan-nya sebagai
tempat tinggal dan menetap. Sebagaimana terurai di dalam al-Qur’an surat Huud
ayat 61 :
وَإِلَى ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَاقَوْمِ اعْبُدُوا اللهَ مَا
لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ
فِيهَا فَاسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ إِنَّ رَبِّي قَرِيبٌ مُجِيبٌ {16}
Artinya
: “Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia
telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya,
karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya
Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (do`a hamba-Nya).”
Ma’asyiral
muslimin Rakhimakumullah,
Demikianlah
firman Allah yang yang menginformasikan kepada kita bahwa manusia diciptakan
dari tanah dan ditugasi untuk memakmurkan tanah atau bumi. Karena itu dalam
bidang ilmu pengetahuan alam kita mengenal istilah alam biotiks (alam raya) dan
alam abiotis (berupa moral manusia). Kerusakan alam biotiks biasanya berwal
dari kerusakan alam abiotis yakni moral manusia. Sebagai contoh : berdasarkan
penelitian Wahana Lingkungan Hidup di DKI Jakarta tercatat memiliki 2.118 Sumur
Bor dengan kedalaman tidak kurang dari 40 M, sehingga jika terjadi penambahan
sumur lagi pada tahun 2010 nanti, Wilayah DKI Jakarta bisa mencapai daratan 0,0
M, dari permukaan laut alias rata menjadi laut.
Ancaman
kerusakan tersebut hadirin sebuah bukti yang harus kita renungkan, kita
fikirkan, kita cermati untuk kita antisifasi agar saat ini maupun kelak tidak
lagi terjadi kerusakan alam. Lalu bagaimanakah tanggung jawab dan usaha kita
sebagai warga negara dalam memelihara alam lingkungan ini? Sebagai jawabannya,
Pertama : Kita harus mendukung dan membantu program
pemerintah dengan jalan melakukan reboisasi tanah-tanah gundul, pembuatan
terasering untuk mencegah longsor, penanggulangan limbah dan sampah
bersama-sama dan menghentikan pemburuan satwa serta penebangan hutan secara
liar. Kedua : Kita syukuri alam sebagai nikmat Allah swt dengan cara
memeliharanya agar kita dikasihi oleh Allah swt. Rasulullah saw bersabda :
إرحموا من فى الأرض يرحمكم من فى السماء
“Sayangilah
oleh kamu sekalian segala apa yang ada di muka bumi ini niscaya yang di atas
(Allah) akan menyayangimu.”
Apabila
sikap ini kita aplikasikan maka Allah swt menjamin kemakmuran alam raya yang
kita miliki sehingga kita jauh dari petaka, terhindar dari bencana tapi dekat
dengan nikmat dan barakat dari Allah swt yang Maha Qudrat.
Hadirin,
perlu diketahui bahwa orang pintar tapi salah, tidak shaleh, tidak mungkin
memakkmurkan alam, orang hebat namun bergelimang maksiat mustahil peduli
mengelola alam raya, malah yang timbul adalah watak-watak perusak, pohon-pohon
ditebangi, gunung-gunung di gunduli, dan satwa-satwa diburu. Padahal akibatnya,
manusia sendiri yang menanggungnya, kita tengok beberapa kejadian baru-baru
ini, terjadi banjir di jakarta, lonesor, gempa bumi di Yogyakarta dan
gunung-gunung meletus di beberapa daerah Negara kita ini.
Belum
cukup dengan semua itu kitapun dikejutkan dengan munculnya angin topan,
gelombang pasang naik kedaratan, jebolnya tanggul di Situ Gintung Tanggerang
yang menghabiskan ratusan nyawa manusia dan lain sebagainya. Mengapa demikian?
Ebid G Ade melantunkan :
Barangkali
di sana ada jawabnya
Mengapa
di tanahku terjadi bencana
Mungkin
Tuhan mulai bosan
Melihat
tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa
Atau
alam mulai enggan, bersahabat dengan kita
Coba
kita bertanya pada rumput yang bergoyang
Dengan
demikian, dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa alam akan berdaya guna jika
dipelihara, namun akan menimbulkan petaka jika dirusak. Bentuk perusakan alam
adalah dengan memperbanyak maksiat dalam hidup dan penghidupan manusia. Oleh
karena itu, dalam rangka mengelola alam ini kita hindari diri kita
masing-masing dari perbuatan-perbuatan maksiat, baik terhadap diri sendiri,
terhadapa alam raya , terlebih kepada Allah swt.
Semoga
Allah memberikan kekuatau kepada kita dalam mengemban amanah sebagai khalifah
di muka bumi ini terutama dalam mengelola alam, semoga Allah memberikan
keberkahan kepada bangsa ini, amin ya rabbal ‘alamin.
والله
المستعان إلى احسن الحال
والسلام عليكم
ورحمة الله وبركاته
KEPEMIMPINAN
RASULULLAH DALAM MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI
Abu A’la al maududi dalam bukunya the prophet of islam ,mengatakan he is the
only one example,rasul merupakan contoh yang paling lengkap,dalam dirinya
terdapat kebesaran dan kemuliaan sifat manusia.Kebesaran sifat rasul serta
keberhasilan beliau dalam memimpin negara telah tercatat dengan indah dan rapi
dalam sejarah peradaban manusia,sehingga wajar,kehebatan beliau di abadikan
oleh Michael heart dalam bukunya ‘’the one hundred ranking of the most
influenting person in history.’’
Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan
kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlaqul karimah pada akhirnya mampu
merobah masyarakat biadab menjadi beradab,yang dulunya berseteru menjadi
satu,yang dulunya menyembah berhala kini kembali menyembah allah ta’ala.
oleh karena itu untuk mengikuti jejak rasul,maka pada kesempatan kali ini
kamiakan membahas syarahan dengan judul ‘’KEPEMIMPINAN RASULULLAH DALAM
MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI’’dengan landasan surah al ahzab ayat 21 yang
berbunyi:
hadirin,ayat tadi di awali dengan kalimat, secara sementik adalah
sedangkan dalam ilmu balaghah ayat tadi termasuk
maksudnya ayat tersebut menginformasikan sekaligus menegaskan kepada kita
,sungguh pada diri rasulullah itu terdapat uswatun hasanah’’bagi kita
rasul merupakan figur yang luhur ,contoh yang tinggi yang harus di ikuti dengan
sepenuh hati,baik perkataan maupun perbuatannya.Demikian penegasan imam ali ash
shobuni dalam shofwatut tafasir’’.rasul is the walking quran,akhlak rasul
ibarat alquran yang berjalan,semakna dengan ayat tadi aisyah ra berkata:
lantas bagaimana akhlak bangsa kita terutama para pemimpin kita saat ini ?
jawaban nya adalah alhmdulillah,masih ada pemimpin yang patut di teladani,masih
ada para pejabat yang bisa mengayomi,masih ada aparat yang peduli,semua itu
patut di syukuri walaupun jumlahnya sangat sedikit sekali,karena masih banyak
pejabat yang bejatmasih banyak politisi yang korupsi,masih banyak aparat yang
tidak amanat dan begelimang maksiat.kita sekarang mengalami krisis moneter yang
emembuat kita keteter,di tambah pemuda pemuda yang teller dan pemimpin yang
killer.bagaimana mungkin reformasi teraplikasi sementara para pemimpin kita
mengalami dekadendsi,reformasi yang kita cita citakan ,malah destruksi yang
jadi kenyataan ,kesejahtraaan yang kita dambakan malah kesengsaraan yang kita
rasakan.
Hadirin rohimakumullah,
Apa yang harus dilakukan para pemimpin kita agar bangsa Indonesia bias Berjaya
?
Sebagai jawaban nya marilah kita renungkan firman allah pada surah ali imron
ayat 159 yang berbunyi:
Hadirin rahimakumullah.
Prof.Dr.Qurais shihab dalam tafsir al misbahnya menjelaskan:ayat tadi
mengandung 3 cara rasul dalam berdakwah,yang berisis pesan moral bagi seorang
pemimpin bangsa kita.yaitu
Pertama: rasul bersikap lemah lembut baik kepada kawan maupun lawan.
Kedua: rasul senantiasa bersikap lapang dada ,mudah memaafkan dan memberikan
ampunan setiap kesalahan
Ketiga: rasul senantiasa mentradisikan kehidupan bermusyawarah dalam mengambil
keputusan
Itulah hadirin,cara dan strategi rasul dalam berdakwah,yang selalu berhasil
memimpin bangsa dengan berandaskan akhlakul karimah ,moral,dan etika.untuk itu
ada 4 solusi yang membawa bangsa kita bangkit dari keterpurukan serta krisis
berkepanjangan akibat moral akhlak bangsa yang semakin mengkhawatirkan.ke empat
solusi tersebut adalah
Pertama:pemimpin sebagai figur sentral harus bermoral,berakhlak mulia,dan
beretika adalah durjana yang harus minggir dari persada Indonesia.untuk
menanamkan akhlak ,moral dan etika,mari kita mulai sejak dini,dan mulai pada
diri kita sendiri ,hal ini sejalan dengan pesan lukmanul hakim tepatnya pada
surah lukman ayat 17 yang mengambil kesimpulan ada 4 spesipikasi pesan lukman
yang mengandung induknya ibadah dan pondasinya berupa akhlakul karimah ,yaitu
Dirikanlah sholat,suruhlah orang berbuat kebaikan,mencegah kemungkaran,dan
bersabar atas segala yang menimpa.
Kedua:kita sebagai warga Negara harus ikut berpartisipasi dan antisipasi
sebagai wujud apresiasi yang sesuai dengan tuntunan dan tuntutan alquran.
Jangan hanya pandai mengkritisi tapi berikanlah solusi.jagalah sarana dan
prasarana Negara,jangan berbuat durjana,karena allah akan murka,dan kita akan
mendapatkan bala dan bencana
Ketiga :kita tingkatkan sumber daya manusia dengan memanfaatkan kemajuan ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dan kematangan iman dan taqwa yang bermuara pada
akhlak yang mulia.sebagaimana sauqi bekh berkata dalam syairnya
Bangsa bangsa akan jaya ,akan maju jika di topang akhlak mulia,tapi bangsa akan
hancur tersungkur ,rusak binasa,jika tidak di topang akhlak mulia
Ke empat :Tingkatkanlah harmonisasi ulama dan umaro,hubungan keduanya
harus,harus dekat,agar hidup dapat nikmat dalam Negara yang berdaulat dan penuh
berkat.
Jika keempat langkah solutif ini terealisir,maka bangsa kita akan
jaya,terhindar dari malapetaka,dan senantiasa mendapatkan ridho allah swt
Sesuai dengan janji allah dalam surah almaidah ayat 9 yang berbunyi:
Dengan demikian dapat disimpulkan,agar Indonesia jaya,pemimpin harus bercermin
dan mengambil cara dan strategi rasul dalam berdakwah,yaitu selalu mengutamakan
kepentingan rakyat dan mengutamakan akhlakul karimah dalam memimpin,dengan
demikian Negara kita akan makmur dengan pemimpin yang jujur dan berbudi
luhur,sehingga rahmat allah pun terulur.sebagai penutup kami selipkan pantun
sebagai kenangan dan penuntun.
Anak perawan pergi ke nunukan
Beli ikan ,lampu dan belewa untuk bekalnya
Dengan MSYQ mari kita tingkatkan
Iman ,ilmu dan taqwa pada allah ta’ala
BAHAYA
NARKOBA BAGI REMAJA
Alhamdulillah,
tiada kata yang paling indah kecuali syukur kita kepada Allah, yang maha
pengasih yang kasih nya tidak pernah pilih kasih. Yang maha penyayang yang
kasih sayangnya
tidak pernah terbilang kepada hamba-hambanya yang beriman.
Shalawat
serta salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada baginda nabi
Muhammad SAW dengan
ucapan Allahummashalliaalamuhammad waalaalisayyidina
Muhammad.
Dewan Hakim Yang Bijaksana, Hadirin Walhadirat Yang Di
Muliakan Allah
Pernah Berkata Ir.. Soekarno seorang proklamator
bangsa dalam pidatonya “berikan kepadaku 1000 orang tua, aku akan sanggup
memindahkan kutub utara dan keselatan, akan tetapi berikan kepada 10 pemuda aku
akan sanggup mengubah wajah bangsa, hadirin begitulah ungkapan seorang
proklamator yang memikirkan nasib bangsanya di masa yang akan datang entah 20,
30 bahkan 40 thn yg akan datang pemuda hari ini jawabannya.
Al-Muhaddits Syaikh Muqbil bin Hadi didalam kitab Shohih
Asbab an-Nuzul berkata, Ibnu Abbas menjelaskan, bahwa pengharaman khamar
berawal dari dua kabilah dari kabilah Anshor, mereka meminumnya hingga apabila
mereka telah mabuk, maka mereka akan saling menggangu,menghina satu sama
lainnya. Dengan Demikianlah, pertama kali Allah menjelaskan
pengharaman khamar kepada kita semua sebagai hambanya. Untuk mengantisipasi
penyalahgunaan barang haram tersebut, maka “Bahaya Narkoba Bagi Remaja” adalah
tema yang akan kami uraikan pada kesempatan ini. Dengan rujukan al-Qur`an surat
al-maidah ayat 90 sebgai berikut:
Artinya
:
Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban
untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah [434], adalah termasuk perbuatan
syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat
keberuntungan.
Hadirin
Sebangsa Dan setanah air
Ayat
tersebut mengisyaratkan haramnya khamar. Kita kaji lebih dalam,kalimat اِنّما dari segi balaghoh merupakan اداة القصر yang berfunggsi untuk menspesifikasikan. Hal ini
menunjukan bahwa mengkonsumsi khamar betul-betul merupakan perbuatan yang
paling jelek diantara perbuatan syetan.
Padahal
kita tahu, semua perbuatan syaitan itu jelek, mengkonsumi khamar lebih jelek
diantara perbuatan jeleknya syaitan, mengapa demikian ? karna khamar baik dalam
bentuk serbuk, pil, maupun minuman merupakan psychotropic substance,
mengandung zat-zat yang dapat merusak jiwa dan mental manusia yang
mengkonsumsinya. Dengan mengkonsumsi khamar orang yang gemuk bisa jadi kurus
kerempeng, apalagi yang sudah ceking. Dengan mengkonsumsi khamar, akal dan
mental menjadi rusak maka pemuda pecandu narkoba bukan memiliki mental pelopor,
tetapi memiliki mental mental pengekor, kemana-mana maunya naik motor, padahal
kerja cuma molor, disiplin hanya waktu dibagi honor. Mental ini hadirin
merupakan amal-amal syaitan yang jelek bahkan رجس من عمل الشيطان lebih buruk dari perbuatan syaitan. Oleh karna itu
ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk dapat menjauhi perbuatan syaitan
itu agar kamu mendapat keberuntungan. Lalu bagaimana kalau mengkonsumsi nya
dalam jumlah yang sedikit yang tidak membuat mabuk ?? jawabannya adalah
terdapat dalam hadits :
كل مسكرخمروكل مسكرحرام
Artinya : Setiap zat yang memabukkan itu kmar dan
setiap zat yang memabukkan itu haram.(HR. Abdullah Ibnu Umar)
Hadirin
Rahimakumullah
Penyalahgunaan
narkoba sebenarnya bukan masalah baru lagi, namun akibatnya, harus tetap kita
waspadai. Bahkan pada masa Rosulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Imam
Ahmad yang bersumber dari Abu Hurairah. Bahwa ketika Rosulullah SAW pergi ke
Madinah, di dapatnya kaumnya suka minum arak dan makan hasil judi, kemudian
mereka bertanya kepada Rosulullah tentang hal itu, untuk memberikan jawaban
atas pertanyaan itu, maka turunlah Surat Al-Baqarah ayat 219. Allah berfirman
Artinya: mereka
bertanya kepada-mu (Muhammad) tentang khomr dan judi. Katakanlah. “pada
keduanya terdapat dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia. Tetapi dosanya
lebih besar dari pada manfaatnya” dan mereka bertanya kepadamu (tentang)apa
yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, “kelebihan (dari apa yang
diperlukan)”. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu
berfikir ”\
Jama’ah
Syarhil Qur’an Rohimakumullah
Ayat
219 Surat Al-Baqarah ini, menunjukkan bukti yang otentik bahwa sejak dulu
hingga sekarang, minum-minuman keras, judi, dan penyalahgunaan narkoba
kegemaran dan kebanggaan yang senantiasa menegakkan umat. Ketiganya nampak
seperti bermanfaat, namun hakekatnya, aslinya sangat berbahaya dan terlaknat,
karena tidak hanya mengandung unsur yang memabukkan, tetapi membuat pecandunya
ketagihan kemudian lumpuh serta mati akal pikiran dan jiwanya. Sedangkan mabuk
karena judi, membuat selalu penasaran, yang kemudian stress dan gila jiwanya.
Lalu menjangkitlah penyakit “hubbuddunya wa karohhiyatul maut”.
Cinta dunia dan takut dengan mati oleh karena itu Allah mengharamkannya.
Pendeknya,
bentuk apapun narkoba itu, merupakan kumpulan dan gabungan racun dan bius
pembunuh serta pembantai akal pikiran dan jiwa seluruh jenjang generasi, sejak
generasi yang gagah berotot, sampai ke generasi kakek nenek yang sudah bongkok.
Begitulah ganasnya narkoba itu sebagai penyakit masyarakat yang maha bahaya.
Oleh karena itu, dalam rangka menanggulangi bahaya, maka harus memutuskan
rantai peredaran penyalahgunaan narkoba. Mampu menegakkan hukum bagi para
pengguna, pengedar, dan prosedur dengan se adil-adilnya tidak pandang bulu. Tak
peduli dia rakyat atau pejabat, tak peduli mereka kuli atau polisi, berpangkat
tinggi, pengamen atau bahkan presiden.
Hadirin
rahimakumullah.
Pernah
diungkapkan oleh salah satu lembaga bonafid Amerika”The National Institute of
Drugs Abuse, melaporkan bahwa masyarakat Amerika merupakan draugs
orientied society. Suatu masyarakat yang berorientsi pada narkotika,
alcohol, psikotropika dan zat aditif yang dinamakan
Napza sehingga satu dari enam pelajar Amerika tenggelam kedalam penyalah gunaan
Napza. Fenomena tersebut kini telah menjadi epidemic bagi masyarakat Indonesia
terutama bagi kalangan remaja dan pemuda, Prof.Dr.H.Dadang Hawari mengatakan,
68% masyarakat Indonesia terjerumus kedalam penyalah gunaan Napza tidak sedikit
anak-anak pemuda kita terjerumus kedalam mabuk mabukkan, tenggak wishky,
brendy, KTI, bird an lain sebagainya Tidak sedikit
anak-anak muda kita terjerumus kepada budaya telan bk, nivam, megadon, cimeng,
heroin, kokain, x tasi, sabu-sabu.
Bahkan
tidak sedikit anak-anak muda kita yang mati diujung lidahnya hanya dua kata
yang terucap : ganja, morfin, ganja, morfin. Merintih, memohan, memanggil ganja dan morfin sampai
dia mati,tanpa iman. Naudzubillah hi min dzalik.
Lalu hadirin bagaimana generasi muda kalau sudah terjerumus dengan
narkoba mau dibawa kemana bangsa kita saat ini? Padahal di negri tercinta ini
sejak tahun 1908 masa Kebangkitan Nasional sampai menjelang detik-detik
proklamasi dikumandangkan para pemuda pendahulu kita, mereka berjuang menjadi The
Grand Old Man istilah bung karno, menjadi Stoot Geber,
bahkan The Founding Father. Pendiri peggerak yang mampu merebut
kemerdekaan, jika tanpa pemuda mustahil Republik ini merdeka. Demikian
pengakuan Bung Karno yang diabadikan dalam sejarah bangsa
Sejarah
tersebut mengajarkan kepada kita, saya, saudara-saudara generasi muda saat ini
dan generasi generasi yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi
serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama
yang kita anut. Sebab شبّان اليوم رجال الغد the young to day is leader tomorrow,
pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin dimasa yang akan datang.
Hadirin
sebangsa dan setanah air.
Dengan
demikian mari kita bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dengan cara
meningkatkan ukhuwah basyariyah, ukhwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah untuk
mengantisipasi keharaman Napza, Miras dan Judi, Insya Allah negra kita menjadi
Negara yang baldatun Toyyibatun warabbun Gofur mari
kita hadirin semuanya bersama-sama bekerja sama baik aparatur
pemerintah, masyarakat pemuda dan kiat sebagai pelajar untuk
memberantas narkoba di bumi Indonesia tercinta ini khususnya di Banten
yang berlandasan Iman dan Taqwa, demikianlah yang dapat kami sampaikan
Trimakasih atas segala perhatianya, mohon maaf atas segala kekurangan.
Akhir
kalam. Billahitaufik walhidayah warridho walinayah.
Wassalamualaikum.wr.wb
Hadirin
Rakhimakumullah….
Masa
muda merupakan masa yang penuh dengan harapan,
penuh dengan cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang
sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat,
berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit
wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih
banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan
para remaja merupakan salah satu penentu meju dan mundurnya suatu Negara. Sebab
terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai
dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara,
penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa
al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata :
أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها
“Sesungguihnya
pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat
kehidupan umat”
Mengingat
betapa pentingnya remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, maka
pada kesempatan yang baik ini kita akan membicarakan remaja dan pemuda sebagai
generasi penerus bangsa, dengan landasan al-Qur’an surat an-Nisa ayat : 9
Artinya
: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar”
Hadirin
Ma’asyiral Muslimin Rakhimakumullah…..
Ayat
tersebut diawali dengan kalimat واليخش kita kaji lebih mendalam, secara semantik :
الواو واوالعاطفة والام لام الآمر يخش فعل المضارع مجزوم
بلام
Istinbatnya,
واليخش adalah sighat amr, kaedah mengatakan :
الأصل في الأمر للوجوب
“pada
dasanya setiap perintah menunjukkan kewajiban” Oleh karena itu wajib bagi
kita, saya, saudara dan kita semua merasa takut jika meninggalkan anak-anak,
keturunan dan generasi yang lemah.
Prof.
Dr. BJ. Habibi mengatakan setidaknya ada lima kelamahan yang harus kita
hindari, yakni lemah harta, lemah fisik, lemah ilmu, lemah semangat hidup, dan
yang sangat ditakutkan adalah lemah akhlak. Hadirin jika lima kelemahan ini
melekat pada generasi-generasi remaja dan pemuda kita, saya yakin mereka bukan
sebagai pelopor pembangunan melainkan sebagai firus pembangunan, penghambat
pembangunan, bahkan penghancur pembangunan. Padahal hadirin dinegeri tercinta
ini sejarah telah membuktikan sejak tahun 1908 masa kebangkitan nasional sampai
menjelang detik-detik proklamasi dikumandangkan berbagai organisasi kepemudaan,
seperti persatuan pelajar stofia, Trikoro Dharmo, Jong Islamanten Bond bahkan
kita mengenal Budi Utomo tokoh pemuda kharismatik, mereka semua menjadi The
Grand Old Man istilah bung Karno menjadi Stood Geeber bahkan menjadi
The Founding Father pendiri, penggerak yang mampu merebut kemerdekaan.
Jika tanpa pemuda mustahil Indonesia ini merdeka. Demikian ungkapan kekaguman
Bung Karno terhadap generasi muda kita yang diabadikan oleh sejarah perjuangan
bangsa.
Sejarah
tersebut mengajarkan kepada kita semua selaku remaja dan pemuda saat ini dan
yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi serta tanggung jawab
yang penug terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama yang kita anut saat ini,
sebab سبان اليوم رجال الغد The Young today
is The leader tomorrow pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin yang akan
datang.
Dengan
demikian hadirin, islam tidak mengenal istilah pemuda pengangguran, pemuda
mejeng, pemuda nangkring, tapi yang diinginkan oleh islam adalah pemuda-pemuda
yang agresif, inopatif, progresif, dan produktif. Dengan demikian, dapat kita
fahami apabila kita giat berkerja, rajin berusaha, dan gemar beramal artinya
menuju masa depan yang cerah menjanjikan. Namun jika remaja dan pemuda malas
berkerja, enggan berusaha, dan tidak mau beramal artinya menuju masa depan yang
suram dan mengenaskan. Sebab :
الكسل لا يطعم العسل
“Insan
yang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu” melainkan akan
tenggelam dalam pahitnya empedu.No again without a paint tiada
kebahagiaan tanpa lemah derita, tiada perjuangan tanpa pengorbanan.
Sebagai
contoh bagi remaja dan pemuda sebagai generasi penerus bangsa, mari kita
renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat al-Kahfi ayat : 13
Artinya
: “Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita Ini dengan benar. Sesungguhnya
mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan kami tambah
pula untuk mereka petunjuk.”
Hadirin
Rakhimakumullah
Imam
Ali as-Shabuni dalam kitab Sofwatut tafasir memberikan syarahan terhadap ayat
tersebut dengan redaksi :
نحن نقص عليك يا محمد خبرهم العجيب على وجه الصدق بلا زيادة ولا نقصان
“yaitu
kami kisahkan kepadamu wahai Muhammad berita aneh mereka menurut perjalanan
yang benar tidak ditambah dan tidak dikurangi sedikitpun”.
Dengan
demikian, ayat tersebut merupakan khabariyyah ilahiyyah, suatu berita
dari Allah swt. Isi beritanya adalah kisah tentang pemuda Ashabul Kahfi.
Ashabul kahfi dapat kita jadikan uswah, terutama bagi remaja dan pemuda selaku
generasi penerus bangsa. Ashabul kahfi merupakan symbol personifikasi
pemuda-pemuda beriman dan teguh pendirian, kuat mempertahankan iman,
pemuda-pemuda gagah yang pandai pempertahankan akidah dan pemuda-pemuda idaman
pintar membela keyakinan. Mereka lebih baik mati berkalang tanah dari pada mati
bercermin bangkai.
Oleh
sebab itu sebagai remaja dan pemuda selaku generasi penerus bangsa mari kita
singsingkan tangan, langkahkan kaki ke depan berkerja, kerkerja dan berkerja.
Jika sikap ini yang diaflikasikan oleh para remaja dan pemuda kita maka Allah
akan menjamin keberkahan bagi bangsa kita tercinta ini. Sebagaimana Dr.
Muhammad Sulaiman al-Asqori dalam zubdat at-Tafsir min Fathil Qadir menjelaskan
إعملوا ماشئتم berkerjalah sesuai dengan skil masing-masing.
Setidaknya ada lima olah yang harus kita kerjakan yakni olah rasa agar iman
melekat, olah rasio agar ilmu meningkat, oleh raga agar badan sehat, oleh usaha
agar ekonomi kuat, dan oleh kinerja agar produktifitas meningkat. Hadirin
jikalau lima potensi ini sudah melakat pada remaja dan pemuda sebagai generasi
bangsa maka generasi penerus bangsa dapat melanjutkan estafet perjuangan yang
meraih prestasi gemilang pada masa yang akan datang. Amin ya rabbal alamin…
BAHAYA NARKOBA, MIRAS DAN JUDI
Pernah Berkata Ir.. Soekarno seorang proklamator
bangsa dalam pidatonya “berikan kepadaku 1000 orang tua, aku akan sanggup
memindahkan kutub utara dan keselatan, akan tetapi berikan kepada 10 pemuda aku
akan sanggup mengubah wajah bangsa, hadirin begitulah ungkapan seorang proklamator
yang memikirkan nasib bangsanya di masa yang akan datang entah 20, 30 bahkan 40
thn yg akan datang pemuda hari ini jawabannya.
Al-Muhaddits Syaikh Muqbil bin Hadi didalam kitab Shohih
Asbab an-Nuzul berkata, Ibnu Abbas menjelaskan, bahwa pengharaman khamar
berawal dari dua kabilah dari kabilah Anshor, mereka meminumnya hingga apabila
mereka telah mabuk, maka mereka akan saling menggangu,menghina satu sama
lainnya. Dengan Demikianlah, pertama kali Allah menjelaskan
pengharaman khamar kepada kita semua sebagai hambanya. Untuk mengantisipasi
penyalahgunaan barang haram tersebut, maka “Bahaya Narkoba Bagi Remaja” adalah
tema yang akan kami uraikan pada kesempatan ini. Dengan rujukan al-Qur`an surat
al-maidah ayat 90 sebgai berikut:
Hadirin
Sebangsa Dan setanah air
Ayat
tersebut mengisyaratkan haramnya khamar. Kita kaji lebih dalam,kalimat اِنّما dari segi balagoh merupakan اداة القصر yang berfunggsi untuk menspesifikasikan. Hal ini
menunjukan bahwa mengkonsumsi khamar betul-betul merupakan perbuatan yang
paling jelek diantara perbuatan syetan. Padahal kita tahu, semua perbuatan
syaitan itu jelek, mengkonsumi khamar lebih jelek diantara perbuatan jeleknya
syaitan, mengapa demikian ? karna khamar baik dalam bentuk serbuk, pil, maupun
minuman merupakan psychotropic substance, mengandung zat-zat yang dapat
merusak jiwa dan mental manusia yang mengkonsumsinya. Dengan mengkonsumsi
khamar orang yang gemuk bisa jadi kurus kerempeng, apalagi yang sudah ceking.
Dengan mengkonsumsi khamar, akal dan mental menjadi rusak maka pemuda pecandu
narkoba bukan memiliki mental pelopor, tetapi memiliki mental mental pengekor,
kemana-mana maunya naik motor, padahal kerja cuma molor, disiplin hanya waktu
dibagi honor. Mental ini hadirin merupakan amal-amal syaitan yang jelek bahkan رجس من عمل الشيطان lebih buruk dari perbuatan syaitan. Oleh karna itu
ayat tersebut mengisyaratkan kepada kita untuk dapat menjauhi perbuatan syaitan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.
Hadirin
Rahimakumullah
Pernah
diungkapkan oleh salah satu lembaga bonafid Amerika”The National Institute of
Drugs Abuse, melaporkan bahwa masyarakat Amerika merupakan draugs
orientied society. Suatu masyarakat yang berorientsi pada narkotika,
alcohol, psikotropika dan zat aditif yang dinamakan Napza sehingga satu dari
enam pelajar Amerika tenggelam kedalam penyalah gunaan Napza. Fenomena tersebut
kini telah menjadi epidemic bagi masyarakat Indonesia terutama bagi kalangan
remaja dan pemuda, Prof.Dr.H.Dadang Hawari mengatakan, 68% masyarakat Indonesia
terjerumus kedalam penyalah gunaan Napza tidak sedikit anak-anak pemuda kita
terjerumus kedalam mabuk mabukkan, tenggak wishky, brendy, KTI, bird an lain
sebagainya Tidak sedikit anak-anak muda kita terjerumus kepada budaya
telan bk, nivam, megadon, cimeng, heroin, kokain, x tasi, sabu-sabu. Bahkan
tidak sedikit anak-anak muda kita yang mati diujung lidahnya hanya dua kata
yang terucap : ganja, morfin, ganja, morfin. Merintih, memohan, memanggil ganja dan morfin sampai
dia mati,tanpa iman. Naudzubillah hi min dzalik.
Lalu hadirin bagaimana generasi muda kalau sudah terjerumus dengan
narkoba mau dibawa kemana bangsa kita saat ini? Padahal di negri tercinta ini
sejak tahun 1908 masa Kebangkitan Nasional sampai menjelang detik-detik
proklamasi dikumandangkan para pemuda pendahulu kita, mereka berjuang menjadi The
Grand Old Man istilah bung karno, menjadi Stoot Geber, bahkan The
Founding Father. Pendiri peggerak yang mampu merebut kemerdekaan, jika
tanpa pemuda mustahil Republik ini merdeka. Demikian pengakuan Bung Karno yang
diabadikan dalam sejarah bangsa
Sejarah
tersebut mengajarkan kepada kita, saya, saudara-saudara generasi muda saat ini
dan generasi generasi yang akan datang agar memiliki semangat juang yang tinggi
serta tanggung jawab yang penuh terhadap kelangsungan Nusa Bangsa dan Agama
yang kita anut. Sebab شبّان اليوم
رجال الغد the
young to day is leader tomorrow, pemuda hari ini adalah jago-jagonya pemimpin dimasa
yang akan datang.
Hadirin
sebangsa dan setanah air
Dengan
demikian mari kita bersama-sama menjaga keutuhan bangsa dengan cara
meningkatkanukhuwah basyariyah, ukhwah wathoniyah dan ukhuwah Islamiyah untuk
mengantisipasi keharaman Napza, Miras dan Judi, Insya Allah negra kita menjadi
Negara yang baldatun Toyyibatun warabbun Gofur mari kita hadirin semuanya
bersama-sama bekerja sama baik aparatur pemerintah, masyarakat pemuda dan
kiat sebagai pelajar untuk memberantas narkoba di bumi Indonesia
tercinta ini khususnya di Banten yang berlandasan Iman danb Taqwa, demikianlah
yang dapat kami sampaikan kurang lebihnya mohon maaf, sebelum kami tutup
dengarkanlah sebuah alunan pantun
والسلا م عليكم ورحمة الله وبرمكاته
AL-QUR’AN SUMBER ILMU PENGETAHUAN
الحمد لله العزة الذى جئهم بكتاب فصلناه على علم هدى ورحمة لقوم يؤمنون أشهد
أن لا إله إلا الله وأشهد أن سيدنا محمدا عبده ورسوله أللهم فصلى وسلم على سيدنا
محمد وعلى آله وصحبه أجمعين {أما بعد}
WAHAI
PENCINTA AL-QUR’AN YANG DIRAHMATI OLEH ALLAH SWT
Albert
Einstein, seorang ilmuan terbesar abad ke-20 menyatakan, “Religion without
science is lame and science without relegion is blind”, agama tanpa ilmu
adalah pincang dan ilmu tanpa agama adalah buta. Kalimat ini menunjukkan bahwa,
agama tidak hanya mendorong studi ilmiah, tapi juga menjadikan riset ilmiah
yang konklusif dan tepat guna, karena didukung oleh kebenaran yang diungkapkan
melalui agama. Alasannya adalah, karena agama merupakan sumber tunggal yang
menjadikan jawaban pasti dan akurat.
Selain
daripada itu, kalimat ini juga menunjukkan bahwa ilmu pengetahuan tanpa panduan
agama tidak dapat berjalan dengan benar, tetapi justru membuang banyak waktu
dalam mencapai hasil tertentu, atau lebih buruk lagi, seringkali tidak
memperoleh bukti yang meyakinkan. Ketika Nabi sampai di Madinah, ia membuat
sebuah perdaban baru yang kemudian memunculkan pengertian bahwa Islam adalah
sistem kepercayaan yang sistemik, tidak hanya berdimensi theological, ritual,
dan mistical tetapi juga berdimensi moral dan intelektual.
Secara
termonologi, Islam adalah agama yang disampaikan oleh Allah swt. kepada Nabi
Muhammad saw. melalui wasilah Malaikat Jibril as. agar disyiarkan kepada
seluruh makhluk di dunia ini, dan karena Islam merupakan ajaran yang ilmiah,
maka Islam memilki panduan yang sempurna yakni al-Qur’an. Said Nursi sebagai Renaissan
of Islam menyatakan, “Islam is the father of all the science and
al-Qur’an is the book of science”, Islam adalah bapaknya seluruh ilmu
pengetahuan dan al-Qur’an adalah kitabnya ilmu pengetahuan. Oleh sebab itulah,
melalui penjelasan ini, maka pada kesempatan yang baik ini, kami akan membahas
tentang “AL-QUR’AN SEBAGAI SUMBER ILMU PENGETAHUAN” dengan rujukan al-Qur’an
surat Ibrahim ayat 1 :
الر ج كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ لِتُخْرِجَ النَّاسَ مِنَ
الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِ رَبِّهِمْ إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ
الْحَمِيدِ (1)
Artinya
: “Alif laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu
mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan
izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha
Terpuji.” (QS. Ibrahim)
HADIRIN
RAHIMAKUMULLAH
Prof.
Dr. Muhammad Quraish Shihab, di dalam Tafsir al-Mishbah menjelaskan, bahwa
penjelasan tentang pentingnya al-Qur’an, disebutkan oleh Allah swt. dengan
menggunakan bentuk jamak untuk kata (الظلمات) yang berarti aneka gelap, sedang (النور) dengan berbetuk tunggal. Hal ini untuk
mengisyaratkan bahwa kegelapan itu bermacam-macam serta beraneka
ragam dan sumbernya pun banyak. Setiap benda pasti mempunyai
bayangan, dan bayangan itu adalah gelap, sehingga gelap menjadi banyak, berbeda
dengan an-nuur atau cahaya yang menerangai dan tidak pernah memberi
gelap.
Penjelasan
tentang al-Qur’an sebagai penerang atau an-nuur, benar-benar menunjukkan
bahwa antara al-Qur’an dengan ilmu pengetahuan terdapat hubungan yang saling
mengikat. Malik bin Nabi di dalam kitabnya Intaj al-Mustasyriqin wa Atsaruhu
fi al-Firy al-Hadits, menulis “Ilmu pengetahuan adalah sekumpulan masalah,
serta sekumpulan metode yang dipergunakan menuju tercapainya masalah tersebut.”
Ini menunjukkan bahwa kemajuan ilmu pengetahuan tidak dapat dinilai dengan apa
yang dipersembahkannya kepada masyarakat, tetapi juga diukur dengan wujudnya
suatu iklim yang dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan itu termasuk
al-Qur’an.
Al-Qur’an
merupakan firman Allah yang tidak mengandung kontradiksi. Al-Qur’anlah kitab
yang telah diturunkan oleh Allah kepada utusannya sebagai petunjuk. Al-Qur’an
adalah kitab terakhir dan berada dalam penjagan Allah swt. Oleh sebab itu, sains
akan berkembang cepat hanya apabila dituntun oleh al-Qur’an, dan mengambil
kebenaran darinya. Karena, hanya dengan demikian sains mengikuti jalan
Allah. Ketika jalan yang bertentangan dengan agama diambil, para ilmuan
menyia-nyiakan waktu dan sumberdaya, serta menghalangi kemajuan sains.
Demikianlah menurut Harun Yahaya dalam The Qur’an Leads the Way to Science.
Lalu
bagaimanakah dinamika keilmuan umat Islam saat ini? Data Badan Penelitian
International menyebutkan, Israel yang notabene Yahudi dalam 1 juta penduduk
memiliki 1600 pakar pengetahuan, Amerika yang notabene Nasrani dalam 1 juta
penduduk memiliki 160 pakar pengetahuan. Sedangkan Indonesia yang notabene
mayoritas muslim terbesar di dunia, dalam 1 juta penduduk hanya memilki 65
pakar yang muslimnya hanya 6 orang. Oleh karenanya, dalam bidang sains
dan teknologi, kita masih jauh tertinggal oleh bangsa-bangsa lain. Kita jauh
tertinggal dengan Amerika yang Protestanis, kita jauh tertinggal oleh Korea
yang Konfusianis Taois, bahkan kita jauh tertinggal oleh Jepang yang Budhis
Taois. Padahal 14 abad yang lalu kita telah diperintahkan untuk membaca dan
menggali ilmu pengetahuan. Bacalah al-Qur’an supaya hidup teratur, bacalah alam
supaya lahir karya-karya luhur, dan baca diri kita agar hidup tidak takabur,
sebab membaca dalam Islam harus dibarengi dengan serta diimbangi dengan :
بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
“Dengan
(menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan”
Akantetapi,
untuk dapat memahami dengan jelas dan benar terhadap interpretasi dari
firman-firman Allah di dalam al-Qur’an, yang menjelaskan tentang korelasi
antara al-Qur’an dan ilmu pengetahuan, serta mengambil manfaat darinya untuk
menjadikannya sebagai sumber ilmu pengetahuan, maka salah satu yang harus dilakukan
adalah dengan dapat memahami al-Qur’an secara tekstual terlebih dahulu, yakni
memahami al-Qur’an dari segi kebahasaan, dan bahasa al-Qur’an adalah bahasa
Arab. Sebagaimana Allah berfirman di dalam al-Qur’an surat Thaha ayat 113 :
وَكَذَلِكَ أَنْزَلْنَاهُ قُرْءَانًا عَرَبِيًّا وَصَرَّفْنَا فِيهِ مِنَ
الْوَعِيدِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ أَوْ يُحْدِثُ لَهُمْ ذِكْرًا (113)
Artinya
: “Dan demikianlah Kami menurunkan Al Qur’an dalam bahasa Arab, dan Kami
telah menerangkan dengan berulang kali di dalamnya sebahagian dari ancaman,
agar mereka bertakwa atau (agar) Al Qur’an itu menimbulkan pengajaran bagi
mereka.” (QS. Thaha)
HADIRIN
RAHIMAKUMULLAH
Di
dalam kitab Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil al-Qur’an, Imam al-Thabari
menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan firman Allah di atas adalah :
ما حذروا به من أمر الله وعقابه ووقائعه بالأمم قبلهم
“Apa
yang diperingatkan kepada mereka merupakan perintah Allah, hukuman-Nya, dan
ketetapan-ketetapannya terhadap umat-umat sebelum mereka.”
Jika
kita perhatikan secara sekasama, maka kita dapatkan bahwa ayat di atas
menjadikan kehadiran al-Qur’an bagi umat manusia mengandung salah satu dari
tujuan pokok :
1. Agar manusia bertakwa kepada Allah atau agar kitab
suci tersebut menimbulkan niali-nilai ilmiah bagi mereka, sehingga mereka dapat
terhindar dari siksa duniawi dan ukhrawi.
2.
Menimbulkan pengajaran atau pendidikan bagi mereka yakni mengundang mereka
untuk berpikir dan ingat sehingga pada akhirnya mengantar mereka bertkawa.
Demikianlah menurut Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah.
Hadirin,
memperhatikan penjelasan tersebut, maka jelaslah bahwa al-Qur’an benar-benar
merupakan sumber ilmu pengetahuan, hal ini juga bisa dilihat dari ditemukannya
kata-kata ilmu dalam berbagai bentuknya di dalam al-Qur’an yang terulang
sebanyak 854 kali. Di samping itu, banyak pula ayat-ayat al-Qur’an yang
menganjurkan untuk menggunakan akal pikiran, penalaran dan sebagainya. Untuk
itu, tiada yang lebih baik dituntut dari suatu kitab agama menyangkut bidang
ilmu kecuali anjuran untuk berpikir, serta tidak menetapkan suatu ketetapan
yang membatasainya menambah pengetahuan selama dan di mana saja ia kehendaki.
Pada
akhirnya kami mengajak…Wahai saudara-saudaraku orang Semendo “ayo kite
jadikah al-Qur’an kandik pedoman hidup”, wahai saudara-saudaraku orang
Sunda “Hayu urang sami-sami ngajanten keun al-Qur’an kanggo tuntunan
kahirupan urang”, wahai saudara-saudaraku orang Lampung “Lapah gham
jadikon al-Qur’an sebagai pegungan ughi’ ”, wahai saudar-saudaraku orang Solo
“Sumonggo kulo lan panjenengan dadosaken al-Qur’an kagem tuntunangin gesang”,
wahai saudara-saudaraku orang Prancis “Allez utilisez I’al-Qur’an pour le
guide de notre vivre”, wahai saudara-saudaraku orang Jepang “Jaa
al-Qur’an wa wa watashitachi no kyoukashou ni narimashoo”.
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya :
والسلا م عليكم ورحمة الله وبرمكاته
AL-QUR’AN DAN RANCANG BANGUN MASA DEPAN
PERADABAN MANUSIA
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي أنزل القرءان هدى للناس وبينات من الهدى والفرقان الصلاة
والسلام على خير الإنسان وعلى اله وصحبه الى يوم البيان : أما بعد
Dewan
hakim yang kami hormati
Hadirin
yang kami cintai
Napoleon,
seorang orientalis berkebangsaan Perancis mengatakan “The principle of Quran
with alone of tracking can lead man to happiness”, Al-Qur’an adalah prinsip
dan merupakan satu-satunya kitab suci yang dapat menghantarkan kepada kepulauan
nan bahagia.
Ungkapan
tersebut hadirin, mengisyaratkan kepada kita bahwa Al-Qur’an laksana lampu
penerang hati dalam menembus liku-liku perjuangan yang panjang membentang.
Al-Qur’an adalah laksana benteng yang kokoh dalam mengcaunter tipuan dan godaan
syetan. Al-Qur’an laksana jimat penyelamat dari kesesatan hidup dan kehidupan.
Pendek kata Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab suci yang berisi petunjuk dan
kebahagiaan serta senantiasa relevan dengan perkembangan dan situasi zaman.
Oleh karena itu Rasul mengatakan:
اقرءوا القرآن فإنه يأتي يوم القيامة شفيعا لاصحابه
“bacalah
dan kajilah Al-Qur’an karena ia akan datang pada hari kiamat sebagai penolong”
Dalam
rangka menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup manusia, pada
kesempatan berbahagia ini kami akan membahas tentang “AL-QUR’AN DAN
RANCANG BANGUN MASA DEPAN PERADABAN MANUSIA”, dengan rujukan surat
yunus ayat 57:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاء
لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ﴿٥٧﴾
Hai
manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta
rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Hadirin…Ayat
tadi dalam ilmu balaghah termasuk “كلام خبري او إنكاري” yang meginformasikan sekaligus menegaskan
bahwa sungguh telah datang kepada manusia Al-Qur’an yang memberikan
petunjuk kepada jalan yang lurus dan mengeluarkan manusia dari kegelapan. Lalu
apakah fungsi dan peran Al-Qur’an itu hadirin dalam merancang bangun peradaban
manusia? Ayat tadi sebagaimana ditafsirkan oleh Imam Ali Ash-Shabuni dalam Shafwatut
Tafasir, menjelaskan ada empat fungsi diturunkannya Al-Qur’an yaitu:
Pertama, “مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ أي موعظة من خالقكم” Al-Qur’an
sebagai pelajaran dari Tuhan yang Maha pengajar. Berkaitan dengan hal tersebut,
Imam Al-Ghazali dalam “Jawahir al-Qur’an” mengatakan seluruh cabang ilmu
pengetahuan baik yang datang terdahulu maupun kemudian, baik yang teah
diketahui maupun belum, semuanya bersumber dari Al-Qur’anul karim.
Sebagai bukti bukankah karena Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan bahasa arab
telah mendorong lahirnya ilmu tata bahasa yang kemudian kita kenal dengan ilmu
nahwu dan sharaf, bukankaj karena Al-Qur’an diturunkan dengan menggunakan
bahasa indah, retoris dan puitis dan argumentatis telah mendorong lahirnya ilmu
retorika dan sastra yang keudian kita kenal dengan ilmu balaghah dan mantiq,
bukankah karena kita diperintahkan untuk membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar telah mendorong lahirnya ilmu qiroaat yang kemudian kita kenal dengna
ilmu tajwid.
Bukankah
karena Al-Qur’an menceritakan proses penciptaan manusia dan alam telah
mendorong lahirnya ilmu kehidupan yang kemudian kita kenal dengan biologi,
bahkan bukankah karena Al-Qur’an menceritakan karakteristik dan seluk
beluk masyarakat terdahulu telah mendorong lahirnya ilmu kemasyarakatan yang
kemudian kita kenal dengan sosiologi. Dengan demikian hadirin seluruh ilmu
pengetahuan itu bersumber dari Al-Qur’an.
Kedua, شِفَاء لِّمَا فِي الصُّدُورِ أي يشفى ما فيها من الشرك
والشك والجهل, Al-Qur’an sebagai obat penyakit bathin
seperti penyakit syirik, ragu dan bodoh. Kenapa Al-Qur’an berfungsi sebagai
obat penyakit bathin bukan penyakit zhahir? Jawabannya hadirin penyakit zhahir
memang berbahaya jika tidak diobati, tapi jauh lebih berbahaya jika kita punya
penyakit tapi tidak diobati, betul hadirin? Dengan demikian penyakit asma,
jantung, tumor memamng berbahaya dan dapat merusak tubuh manusia, tapi penyakit
sombong, iri hati, dengki, frustasi, korupsi, haus kursi, menghalalkan segala
cara untuk mendapatkan jabatan dan popularitas diri jauh lebih berbahaya dan
dapat merusak tatanan hidup masyarakat dan bangsa. Oleh karena itu hadirin,
Al-Qur’an turun dengan memberikan perintah dan larangan, janji dan ancaman, dan
memerintah kepada manusia untuk mentaatinya dan mengamalkan seluruh isinya.
Dengan mengamalkan Al-Qur’an Insya Allah segala penyakit hati akan terkikis
habis dari diri kita. Pantas kalau Abu Farida Muhammad Ijat dalam bukunya “Aliz
Nafsaka bil Qur’an” mengatakan “Al-Qur’an adalah obat yang sempurna bagi
segala penyakit baik penyakit zhahir maupun bathin.
Ketiga,
هُدًى أي هداية من الضلال, Al-Qur’an
berfungsi sebagai petunjuk bagi manusia dari kesesatan. Al-qur’an diturunkan
Allah untuk memberikan petunjuk kepada manusia, membimbing dan membawanya
kepada keselamatan baik di dunia maupun di akhirat.
Berkaitan
dengan hal tersebut, Prof.Dr.Quraish Syihab dalam “Wawasan Al-qur’an”
mengatakan seluruh ayat yang ada dalam Al-qur’an seluruhnya berisi ajaran yang
relevan dengan perkembangan dan tuntutan zaman. Mampu memberikan solusi
terhadap berbagai permasalahan manusia baik yang bersifat ibadah ritual maupun
sosial termasuk di dalamnya tentang etika kenegaraan.
Oleh
karena itu, kalau manusia sudah mampu memahami isi Al-Qur’an, menjadikan
petunjuk kehidupan, serta mengamalkannya dalam hidup keseharian maka prilakunya
dipastikan tidak bertentangan dengan ajaran Tuhan dan berselisih dengan
tuntutan agama, siapaun dia dan apaun profesinya. Seorang pejabat kalau sudah
menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya dia tidak akan berbuat korupsi
meskipun rakyat tidak tahu, seorang pedagang kalau sudah menjadikan Al-Qur’an
sebagai petunjuk hidupnya dia tidak akan curang mengurangi timbangan meskipun
pembeli tidak mengerti, seorang suami kalau sudah menjadikan Al-Qur’an sebagai
petunjuk hidupnya dia tidak akan berbuat selingkuh meskipun sedang sendiri.
Demikian pula seorang pemuda dan pemudi yang sedang asyik memadu kasih kalau
sudah menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidupnya dia tidak akan berbuat
“macam- macam” mskipun keadaan mendukung, senyap dan sepi, betul hadirin?
Keempat, رَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ أي رحمة لأهل الإيمان, Al-Qur’an
berfungsi sebagai rahmat bagi insan nan beriman. Artinya kalau Al-Qur’an sudah
kita baca isinya, dipahami ajarannya serta diamalkan petunjuknya maka ia akan
menciptakan ketenangan bagi kita, jauh dari rasa resah dan gelisah, siap
menghadapi berbagai problematika hidup dan kehidupan serta mampu menghantarkan
kita kepada kebahagiaan baik dunia maupun di akhirat. Rasul pernah berjanji:
من جعل القرأن إمامه ساقه الى الجنة ومن جعل القرأن
وراءه قاده الى النار
“Barangsiapa
yang menjadikan Al-Qur’an sebagai imamnya, maka ia akan membawanya kepada
surga, sebaliknya barangsiapa yang menjadikan makmumnya maka akan mendorongnya
ke jurang api neraka.”
Dengan
demikian, Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT yang berfungsi sebagai
pelajaran, obat, petunjuk dan rahmat dalam merancang bangun peradaban manusia
untuk menggapai kebahagiaan baik di dunia, terlebih lagi di akhirat. Sejarah
telah membuktikan bahwa Al-Qur’an dahulu pernah melakukan perubahan-perubahan
fundamental terhadap peradaban manusia yang tiada taranya. Al-Qur’an mula-mula
menjumpai bangsa Arab sebagai penyembah berhala, pemuja batu, dan pemuji kayu.
Namun dalam jangka waktu kurang dari seperempat abad, penyembahan kepada Tuhan
Yang Maha Esa yaitu Allah SWT menguasai seluruh jazirah Arabia, setelah
penyembah-penyembah berhala disapu bersih dari seluruh Jazirah Arabia.
Al-Qur’an menyaptu bersih segala kepercayaan takhayul dan menggantinya dengan
agama yang paling rasional. Pada masa itu Bangsa Arab sering membanggakan
dirinya karena kebodohannya, berubah menjadi bangsa yang cinta ilmu
pengetahuan, mereka disulap dengan tongkat wasiat Al-Qur’an, karena di dalamnya
terdapat sumber ilmu pengetahuan. Hal demikian adalah akibat langsungdari
ajaran Al-Qur’an. Di samping itu Al-Qur’an juga membangun manusia dari tingkat
yang paling rendah ke tingkat peradaban paling tingi, hanya dalam jangka waktu
relative singkat.
Oleh
karena itu, dalam rangka menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman
hidup kita menuju peradaban manusia yang Qur’ani, mari kita baca
Al-Qur’an, kita pahami isinya, kita renungkan maksudnya dan kita amalkan
ajarannya. Sehingga dengan cara ini kita mampu hidup bahagia baik dalam
lingkungan keluarga, masyarakat, maupun Negara dan bangsa. Dan Allah pun akan
menganugerahkan keberkahan kepada kita semua penduduk bangsa ini. Allah SWT
berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 96:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُواْ وَاتَّقَواْ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم
بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ وَلَـكِن كَذَّبُواْ فَأَخَذْنَاهُم بِمَا
كَانُواْ يَكْسِبُونَ ﴿٩٦﴾
096.
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.
Hadirin
wal hadirat Rahimakumullah
Dengan
demikian dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa Al-Qur’an merupakan firman
Allah SWT yang berfungsi sebagai pelajaran, obat, petunjuk dan rahmat dalam
merancang bangun peradaban manusia untuk menggapai kebahagiaan baik di dunia,
terlebih lagi di akhirat. Untuk itu kewajiban kita, saya, saudara dan seluruh
kita bangsa Indonesia melaksanakan apa-apa yang telah digariskan oleh Al-Qur’an
agar peradaban manusia di negara Indonesia dapat berjaya kembali di masa
sekarang maupun di masa yang akan datang. Amin.
Itulah
yang dapat kami sampaikan, mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
IPTEK, WARISAN DAN KEBUDAYAAN YANG TERABAIKAN
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله القائل إن جائكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا
قوما بجهالة الصلاة والسلام على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه ومن تبعه إلى
رسالة. أما بعد
HADIRIN ROHIMAKUMULLAH
Jeff
Zeleski, seorang pakar komunikasi dunia dalam bukunya “Spiritualitas
Cyberspace” menyatakan : Dewasa ini, perkembangan dunia Informasi dan
komunikasi telah mencapai tahap yang mencenangkan konsekuensinya. Satu sisi
melahirkan nilai-nilai positif dan mampu mengangkat taraf hidup manusia. Namun
disisi lain perkembangan informasi baik melalui media cetak dan elektronika
jika tidak dibingkai dengan nilai-nilai agama hanya akan melahirkan keresahan,
kerusakan, bahkan kehancuran bagi manusia.
Hadirin
kehawatiran ZaLesski tersebut kini kian terbukti. Kita perhatikan budaya
barat/peradaban jahiliyah kini kian merajalela melalui media dan elektronika
sebagai contoh tayangan-tayangan kekerasan dan sadis semakin merajalela,
tontonan-tontonan magis-mitologis semakin membudaya bahkan hiburan-hiburan
erotis seksual liberalis semakin makmur, membaur bahkan menjamur di
tengah-tengah masyarakat. Eksisinya hadirin, akibat tayangan
kekerasan,muncul keributan dalam keluarga, tauran antar pelajar, perkelahian
antar kampong bahkan peperangan antar etnis dan golongan akibatnya tontonan
magis metelogis, lahir masyarakat irrasional, ayat Al-Qur’an dipermainkan,
bahkan agama diperdagangkan. Akibatnya hiburan erotis dan seksualis. Marak
perkosanan dan perzinahan, bahkan akhir-akhir ini kita digemparkan oleh
munculnya praktek seks bebas yang dilakukan pelajar dan mahasiswa. Na’uzubillahi
min dzalik.
Itulah
hadirin dampak langsung dari penggunaan media cetak dan elektronika yang
mengabaikan nilai-nilai etika. Lalu bagaimanakah Islam melihat fenomena
tersebut? Sebagai jawabannya pada kesempatan ini kami akan membahas tentang IPTEK,
WARIASAN DAN KEBUTUHAN YANG TERGADAIKAN dengan landasan Al-Qur’an, surat
Al-Hujarat ayat 6 :
Artinya
: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu
musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu
menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS. Al-Hujarat : 6)
HADIRIN MA’ASYIRAL MUSLIMIN RAKHIMAKUMULLAH
Secara
Filosofi, ayat tadi merupakan landasan metodis dalam menyikapi derasnya
informasi yang disebarkan media cetak dan elektronika, yaitu Islam memiliki
prinsip akomodatif jika bertentangan dengan ajaran Islam jangan gentar, katakan
Tidak! Tidak, tidak meskipun dengan dalil seni dan kebebasan Pers, sepakat?
Dengan
demikian ayat tadi memberikan pelajaran pada kita untuk memperhatikan nilai
moral dan etik, dalam menggunakan media cetak dan elektronika. Namun, sangant
disayangkan hadirin, saat ini yang terjadi adalah fakta sebaliknya, sebagai
bukti tidak sedikit majalah-majalah yang memajang fotoperempuan setengah
telanjang. Koran-koran mengumumkan tempat-tempat mesum dan pelacuran,
stasiun-stasiun televise yang menayangkan senetron adegan ciuman yang
ujung-ujungnya menjurus pada perbuatan mesum, bioskop yang menayangkan adegan
ranjang dan hubungan sek, dan situs-situs porno yang marak merebak, membaur
bahkan menjamur ditengah masyarakat bahkan membudaya seolah-olah telah mendarah
daging pada masyarakat kita terutama para remaja bahkan hadirin akhir-akhir ini
kita dikagetkan dengan munculnya majalah play boy yag menjajah pikiran manusia,
sehingga yang terlihat hanyalah pikiran-pikiran jorok dan hasrat terlarang.
Bahkan
akibatnya budaya barat yang disebarkan media cetak dan elektronika membuat para
pemuda semakin terpuruk, sebagai contoh: tidak sedikit anak-anak muda kita yang
terjerumus kedalam mabuk-mabukan, tenggak wiski, brendy, sampeng, bluange,
matine, radikao, mensen, KTI, bir, tidak sedikit anak-anak muda kita mati
diujung lidahnya ganja, morfin, ganja, morfin
Merintih
memohon, memanggil ganja dan morfin sampai mati, tanpa iman dan banyak remaja
kita akibat mengkomsumsi minuman keras dan narkoba kini tinggal menunggu
lonceng kematian. Bahkan para pemuda kita terbiasa dengan budaya mesum seks,
protitusi, porno aksi, dan pornografi dan seolah-olah menganggap God is Died,
Tuhan telah mati. Na’uzubillahhimin dzalik…..
Lalu
bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi persoalan tersebut? Sebagai jawabannya
kita renungkan firman Allah swt dalam al-Qur’an surat Ali Imron ayat 104
:
Artinya
: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar,
merekalah orang-orang yang beruntung.” (QS. ali-Imran : 104)
HADIRIN YANG BERBAHAGIA
Imam
Ali Ash Shabuni dalam Shafawatut Tafasir menjelaskan ayat tadi :
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang
munkar
Dengan
demikian, orang yang mampu menjaga, melestarikan dan menjunjung tinggi harakat
kemanusiaan adalah yang memiliki Iman dan amal Shaleh, fungsi dari mengimbangi otoritas
intelektual. Sebab hadirin, walaupun kita ber otak cerdas, berwawasan luas,
tetapi kita tidak berhati emas, apalagi jika keimanan lepas, kita hanya tumbuh
menjadi manusia hina, biadab, brutal, tidak bermoral, berakhlak bejat bahkan
bisa lebih jahat dan lebih bejat dari binatang.
Murtadha
Muthahhari mengatakan, IPTEK yang ada pada orang yang tak beriman bagaikan
sebuah pisau ditangan orang gila, dia bisa menebaskan kemana dia mau. Maka
orang yang beriman tapi tak beriman bisa membunuh, menipu, merampok dan
meracuni otak-otak kita.
Sebaliknya,
bila IPTEK digenggam oleh orang beriman, kami yakin akan membawa kemaslahatan
bukan kemudharatan, membawa kesejahtraan bukan kesengsaraan. Membawa kemajuan
bukan kehancuran, membawa ketentraman bukan kekacauan.
Jikalau
hal tersebut ysng kita aflikasikan insya allah media cetak dan elektronika yang
mengabaikan nilai-nilai etik dan yang menyebarkan budaya-budaya barat
jahiliyyah sedikit demi sedikit akan tergeser dan tergusur dan akan lahir media
cetak dan elektronika yang siap merespon dan mengelola derasnya arus informasi
untuk membentuk wadah akhlakul karimah dan menjunjung tinggi kebudayaan
Islam.
Dari
uraian tersebut maka dapat kita simpulkan bahwa saat ini penggunaan media cetak
dan elektronika mulai mengabaikan nilai-nilai etika. Untuk menghadapi persoalan
tersebut umat Islam membutuhkan sumber daya insan yang siap menjadi sumber
sifat kebaikan untuk mengelola informasi menjadi maslahat dan manfaat dalam
kehidupan individu, keluarga, nusa dan bangsa, serta umat manusia. Semoga Allah
swt memberkati setiap usaha dan upaya kita semua. Amin ya Robbal ‘Alamin
Demikianlah
yang dapat kami sampaikan mudah-mudahan ada manfaatnya….
والله المستعان إلى احسن الحال
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
KEPEMIMPINAN RASULULLAH SAW, TELADAN MEMBANGUN
MASYARAKAT MADANI
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله الذي بعث فى الأمين رسولا الصلاة والسلام على
سيدنا محمد احسن الناس قولا وفعلا وعلى اله وصحبه ومن تبعه فى الهدى واقتدى اخلاقا
جزيلا – اما بعد
Hadirin Kaum Muslimin Rahimakumullah,
Michael
Hart, seorang kolumnis Amerika menulis dengan judul The One Hundred
Ranking of Most Influenting Person in History, artinya seratus tokoh besar
yang paling berpengaruh sepanjang sejarah peradaban manusia. Termasuk di
dalamnya ada Adolf Hitler pencetus gerakan NAZI Jerman, Mahatma Gandhi pencetus
gerakan Satya Graha India, Julius Ceasar pencetus Vini Vidi Vici dan tokoh-tokoh
besar lainnya. Ternyata dari sederetan tokoh tersebut, Michael Hart menempatkan
baginda Rasulullah Muhammad SAW pada urutan pertama sebagai Tokoh yang sangat
berpengaruh di dunia. Sehingga kebesaran beliau diabadikan di dalam
Encyclopedia Brittanica sebagai The Most Succesful of all Prophets and all
Religious Personalities sebagai pemimpin yang paling sukses diantara para
Nabi, para pemimpin Agama, dan para pemimpin lainnya dalam membangun peradaban
manusia sedunia.hadirin melihat betapa pentingnya meneladani sikap dan sifat
nabi Muhammad tersebut, khususnya dalam membentuk masyarakat madani maka “KEPEMIMPINAN
RASULULLAH SAW, TELADAN MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI” adalah tema yang
akan kita bicarakan pada kesempatan kali ini, dengan landasan QS. Al-Jum’ah
ayat 2 :
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا
مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ ءَايَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Artinya
: “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara
mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan
mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka
sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.”
Hadirin Rohimakumullah,
Menurut
Dr. Muhammad Sulaiman Al-Asqori dalam Zubdat at-Tafsir Min Fath al-Qodir, ( الأمين ) maksudnya kondisi bangsa arab yang sebagian besar bukan saja
tidak mampu membaca dan menulis tapi tenggelam ke dalam kehidupan jahilyah
secara total. Kebobrokan moral merajalela. Dalam bidang social marak
mabuk-mabukan. Dalam bidang pemerintah., etnis dan golongan yang dikedepankan.
Dalam bidang hukum muncul law of jungle to be politely of people, hukum
rimba menjadi peradaban.Orang kaya memangsa yang miskin. Orang pintar memangsa
yang bodoh. Orang kuat menghantam yang lemah. Bahkan yang paling mengerikan
martabat wanita di injak-injak, sehingga setiap lahir bayi wanita dikubur
hidup-hidup tak peduli terdengar jerit, pekik tangis bayi didalam tanah.
Na’udzubillah min dzalik.
Dalam
kondisi seperti itu Rasul tampil sebagai sosok yang diwarisi dengan jiwa kepemimpinan,
mengemban empat misi utama:
Pertama, misi Tilawah ( يتلوا عليهم أيته ) membaca
ayat-ayat Allah, baik ayat Qur’aniyah maupun ayat Kauniyah, alam buana ini. Kedua,
( ويزكيهم ) Misi
tazkiyah
membersihkan segala bentuk kekufuran. Ketiga, misi Ta’lim ( ويعلمهم الكتاب ) mengajarkan al-Qur’an sebagai pedoman
reformasi sebab al-Qur’an is the only thing that can lead man to happiness,
al-Qur’an adalah satu-satunya buku petunjuk hidup yang mampu menghantarkan
manusia menuju kebahagiaan. Demikian menurut Napoleon, seorang oreantalis
berkebangsaan Prancis. Keempat, ( الحكمة ) menampilkan sunnah.
Hadirin yang berbahagia,
Keempat
unsur tersebut merupakan strategi pembangunan Rasulullah saw yang terbukti
berhasil membentuk dan membangun peradaban manusia sedunia. Namun lain halnya
dengan gerakan pembangunan di Negara kita, konsepnya setinggi langit, gaungnya
menggema kemana-mana tapi hasilnya entah kemana. Kenapa? Ini disebabkan krisis
figur. Di era reformasi ini bukan figur-figur pembangun sejati yang muncul,
tetapi yang menjamur adalah oknum-oknum pemimpin yang haus kursi, haus pangkat,
jabatan dan popularitas. Karena kalau pembangunan kehilangan figur tak ubah
laksana anak ayam yang kehilangan induknya. Tak tahu arah kemana ia harus
melangkah. Instruksi yang dicita-citakan tapi destruksi yang dirasakan.
Pembangunan tinggal landas yang dicita-citakan tapi tinggal kandas yang
dirasakan. Pembangunan Nasional yang dicita-citakan tapi penderitaan Nasional
yang dirasakan. Akhirnya tetap berada dalam Justifikasi Allah, لفى ضلال مبين tetap dalam kesesatan dan krisis Nasional multi
dimensional.
Hadirin
dalam kondisi seperti ini tidak satu figur pun yang harus kita tiru dalam
merealisasikan pembangunana masyarakat madani kecuali baginda Rasulullah
Muhammad saw.
Abu
A’la al-Maududi dalam The Prophet Islam mengatakan “ He is the only one
example where all excellences have been blanded in one personality “, nabi
Muhammad adalah satu-satunya contoh terlengkap semua keunggulan terkumpul dalam
diri seorang pribadi. Demikian pula hadirin kebesaran beliau dibuktikan oleh
sejarah, beliau hidup dalam keadaan miskin, Allah menawarkan berbagai kesenangan
material, harta, tahta, wanita bahkan jabal uhud siap jadi emas. Beliau
menjawab :
اذا يا رب لا ارضى لو احد من امتى فى النار
kalau demikian ya Allah, apapun yang engkau berikan
tidak ada satu pun yang menyenangkan hatiku, kalau satu saja ummatku yang masuk
neraka.
Allahu Akbar. Hadirin, ini bukti sikap pemimpin sejati yang
beroreantasikan ummat sebagaimana kaedah mengatakan :
المصلحة العامة مقدم على المصلحة الخاصة
Kepentingan umum lebih diprioritaskan diatas
kepentingan pribadi dan golongan.
Tapi
sebaliknya kalau pemimpin yang hanya mengatasnamakan rakyat namun tidak
berorientasikan rakyat, di depan rakyat dia menyanyikan janji-janji manis,
mendendangkan lagu-lagu mesra. Tapi di belakang rakyat dia tidak segan-segan
mencekik dan menghisap darah rakyat. Akibatnya, kita lihat Rumania, ketika
dipimpin oleh Nicoulas Susesco pemimpinnya poya-poya tapi rakyatnya sengsara,
Iran ketika dipimpin oleh Reza Pahlepi pemimpinnya megah, rakyatnya susah,
Prancis ketika dipimpin Louis 16 dan Ratu Maria Antonate pemimpinnya makmur
rakyatnya hancur tersungkur, demikian pula Orde Baru pemimpinnya paling rendah
naik BMW rakyatnya paling mewah naik BMM alias Bemo. Timbul pertanyaan,
bagaimana sikap beliau dalam membangun peradaban masyarakat madani ? untuk
mengetahui jawabannya kita renungkan firman Allah dalam QS. Ali Imron ayat 159
:
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ
كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ فَاعْفُ عَنْهُمْ
وَاسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِي الْأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ
عَلَى اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ
Artinya : ‘Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu
berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi
berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu
ma`afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal
kepada-Nya.
Hadirin Rahimakumullah,
Pada
ayat tersebut terdapat lima akhlak pemimpin yang di contohkan Rasulullah
Muhammad SAW.
- لنت لهم dengan lemah lembut dapat menunjukan keluhuran budi, bisa menarik simpati lawan, membuat segan begi semua lawan.
- Sifat rosul tidak bengis dan tidak berlaku kasar karena pemimpin yang berjiwa kotor niscaya akan dictator.
- فاعف عنهم pemaaf, واستغفر لهم yakni mudah untuk memberi ampunan bagi orang-orang yang bersalah.
- وشاورهم فى الأمر Rosul sangat senang bermusyawarah, tidak otoriter dan siap dikeritik ketika keliru.
- Beliau memiliki komitmen فإذا عزمت فتوكل على الله setelah memantapkan planning dalam suatu kegiatan, lalu bertawakal kepada Allah.
Itulah
hadirin sikap dan sifat yang rosul miliki dalam menciptakan peradaban manusia.
Dengan demikian pembangunan di Negara kita ini hanya akan bergulir dengan baik,
jika dalam mekanisme pembangunannya mencontoh kepribadian rosululloh Muhammad
saw. Dan orang yang dapat mencontoh beliau hanyalah orang-orang yang beriman. Semoga
kita sebagai rakyat Indonesia dapat segera menyempurnakan iman kita sehingga
berhasilah kita dalam membentuk dan membangun Negara ini menuju masyarakat
madani. Amin ya robbal alamin.
Itulah
yang dapat saya sampaikan,
والله المستعان إلى احسن الحال
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Download Kumpulan Khutbah Jum'at
Tidak ada komentar:
Posting Komentar