KHUTBAH IDUL FITRI 1445 H / 2024 M “NASEHAT MENYENTUH HATI”
ุงูุณََّูุงู
ُ
ุนََُْูููู
ْ َู ุฑَุญْู
َุฉُ ุงِููู َูุจَุฑََูุงุชُُู
--------------------------------------------------------------
ุงَّููู ุฃَْูุจَุฑُ ูฃ×. ุงَّููู ุฃَْูุจَุฑُ ูฃ×. ุงَّููู ุฃَْูุจَุฑُ ูฃ×.
ุงَُููู ุฃَْูุจَุฑُ َูุจِْูุฑًุง َูุงْูุญَู
ْุฏُ ِููู َูุซِْูุฑًุง، َูุณُุจْุญَุงَู ุงِููู
ุจُْูุฑَุฉً َูุฃَุตِْููุงً. ูุงَ ุฅَِูู ุฅِูุงَّ
ุงُููู َูุงُููู ุฃَْูุจَุฑُ. ุงُููู ุฃَْูุจَุฑُ َِูููู ุงْูุญَู
ْุฏ.
ุงْูุญَู
ْุฏُ ููู ุงْูุญَู
ْุฏُ ููู، ุงَّูุฐِْู ุฌَุนََู ََููุง ุนِْูุฏًุง
ุญَุฑَّู
َ ِِْููู ุงูุตَِّูุงู
َ َูุฃَุญََّู ِِْููู ุงูุทَّุนَุงู
َ، ุจَุนْุฏَ ุฃَْู َูุฑَุถَ
ุนَََْูููุง ุงูุตَِّูุงู
َ َูุญَุซََّูุง ุนََูู ุงَِْูููุงู
ِ. ุตََูุงุชُُู َูุณََูุงู
ُُู ุนََูู
ุณَِّูุฏَِูุง َูุญَุจِْูุจَِูุง ู
ُุญَู
َّุฏٍ ุฎَْูุฑِ ุงْูุฃََูุงู
ِ، َูุนََูู ุขِِูู َูุฃَุตْุญَุงุจِِู
ู
َุฏَู ุงْูุฃََّูุงู
ِ.
ุฃู
َّุง ุจَุนْุฏُ، ََููุง ุนِุจَุงุฏَ
ุงِููู ุฃُْูุตُِْููู
ْ ََْูููุณِْู ุจِุชََْููู ุงِููู ََููุฏْ َูุงุฒَ ุงْูู
ُุชََُّْููู.
ููุงَู ุงُููู ุณุจุญุงูู ุชَุนَุงَูู ِْูู ِูุชَุงุจِِู ุงَููุฑِْูู
ِ ุฃุนูุฐ ุจุงููู ู
ู ุงูุดูุทุงู ุงูุฑุฌูู
. ุจِุณْู
ِ ุงَِّููู ุงูุฑَّุญْู
َِٰู ุงูุฑَّุญِูู
ِ : َูุง ุฃَُّููุงَ ุงَّูุฐَِْูู ุกَุงู
َُููุง ุงุชَُّููุง ุงَููู ุญََّู ุชَُูุงุชِِู َููุงَ ุชَู
ُْูุชَُّู ุฅِูุงَّ َูุฃَูุชُู
ْ ู
ُّุณِْูู
َُْูู. ู ูุงู ุชุนุงูู ูู ุงَูุٓฉٍ ุฃุฎْุฑَู َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุกَุงู
َُููุง ุงุชَُّููุง ุงَููู َُُْْูููููุง َْูููุงً ุณَุฏِْูุฏًุง. ُูุตِْูุญْ َُููู
ْ ุฃَุนْู
َุงَُููู
ْ، ََููุบِْูุฑْ َُููู
ْ ุฐُُْููุจَُูู
ْ، َูู
َْู ُูุทِุนِ ุงَููู َูุฑَุณَُُْููู ََููุฏْ َูุงุฒَ َْููุฒًุง ุนَุธِูู
ًุง.
Ma’asyiral muslimin wal muslimat
jama’ah shalat Idul Fitri rohimakumullah, marilah kita berusaha dan berupaya semampu yang kta
bisa untuk meningkatkan ketakwaan kita
kepada Allah subhanahu wata'ala, dengan menjalankan segala perintahnya dan
menjauhi segala larangannya.
Ma’asyiral muslimin rohimakumullah.
setelah kemarin matahari tenggelam di
ufuk barat, terdengar suara azan magrib berkumandang, lalu pekikan takbir
menggema sahut bersahutan dari diri orang beriman, Allahu akbar allahu akbar
allahu akbar, kalimat yang menunjukkan kebesaran Allah, kalimat yang
menunjukkan betapa manusia amat sangat lemah, amat sangat tak berdaya jika
tanpa izin dan nikmatnya. Suara takbir itu tak terasa membuat hati kita sedih bercampur bahagia, tetesan
air mata tidak terasa mengalir, ada air mata bahagia karena bertemu dengan hari
raya, ada air mata kesedihan karena berpisah dengan ramadhan yang penuh
ampunan. Sebelum ramadhan tiba sering kita berdoa,
ุงَُّูููู
َّ ุจَุงุฑِْู ََููุง ِْูู ุฑَุฌَุจَ
َูุดَุนْุจَุงَู َูุจَِّูุบَْูุง ุฑَู
َุถَุงَู
“Wahai Allah, berkahilah kami pada
bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”
kita memohon kepada Allah ya Allah
pertemukan kami dengan bulan mulia ramadhan dan doa itu allah kabulkan, kita
bertemu dengan ramadhan yang mulia dengan ramadhan yang berkah. namun hari ini
segudang nikmat, hikmah dan keutamaan ramadhan itu sudah kita lalui, bulan
dimana suasana terasa lebih indah dan nyaman,
bulan dimana kita lebih sering membaca dan mendengar lantunan ayat suci
Alquran, bulan dimana kita merasakan indahnya menikmati hidangan buka puasa
bersama keluarga, bulan dimana ditiap malamnya kita berangkat salat tarawih
sesekali setelah sholat tarawih kita makan bersama menikmati hidangan yang
diantarkan secara bergiliran oleh warga, bulan dimana pahala ibadah
berlipatganda, pintu surga dibuka, dosa-dosa diampuni, do’a dikabulkan, bahkan
didalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Pertanyaannya apakah
ramadhan yang sudah kita lewati benar-benar sudah kita gunakan sebagaimana
mestinya, benarkah puasa sudah kita laksanakan sesuai sunnah-sunnahnya,
benarkah sholat tarawih sudah kita tunaikan dengan baik dan benar, benarkah ada
banyak harta yang sudah kita sedekahkan di dalam nya, benarkah sudah ada banyak
ayat al-quran yang kita baca.
Hadirin ramadhan itu telah berlalu,
bulan mulia itu telah berlalu tanpa ada kepastian ramadhan tahun depan apakah
kita masih diberikan nikmat kehidupan. Hari ini kita hanya bisa berharap semoga
segala ibadah yang kita lakukan di bulan ramadhan di terima oleh Allah,
dilipatgandakan pahalanya, dan menjadi sebab dosa-dosa kita yang tak terhitung
jumlahnya dihapus oleh Allah Swt, jangan sampai kita masuk dalam kategori orang
yang dilaknat di dalam doa malaikat jibril ‘alaihis salam yang kemudian
diaminkan oleh baginda rasul, dalam suatu hadis dikabarkan malaikat jibril
pernah berdoa:
ุจُุนِุฏَ ِูู
َْู ุฃَุฏْุฑََู ุฑَู
َุถَุงَู
ََููู
ْ َูุบَْูุฑْ َُูู
Dilaknat orang yang bertemu dengan
Ramadhan, akan tetapi ia tidak diampuni. (Al-hadist)
Semoga kita bukan termasuk orang yang
menyesal, kita bukan termasuk orang yang
merugi, kita bukan termasuk orang yang dilaknati.
Allahu akbar allahu akbar allahu
akbar walillaahilhamd.
Hadirin rahimakumullah, di hari yang fitri ini kita
merasakan betul bahwa allah maha pemurah maha pengasih dan maha penyayang, kita
yang hina ini kita yang kotor ini kita
yang berlumuran dosa ini Allah berikan kesempatan menikmati indahnya hari raya
idul fitri.
Kebahagiaan hari raya ini adalah
kebahagiaan yang memang diperuntukkan bagi mereka yang berpuasa, sebagaimana
sabda baginda nabi agung Muhammad Saw, bahwa bagi orang yang berpuasa akan
mendapatkan dua kebahagiaan.
ِููุตَّุงุฆِู
ِ َูุฑْุญَุชَุงِู: َูุฑْุญَุฉٌ ุนِْูุฏَ
ِูุทْุฑِِู، ََููุฑْุญَุฉٌ ุนِْูุฏَ َِููุงุกِ ุฑَุจِِّู
Yang artinya, “Orang yang berpuasa akan meraih dua
kegembiraan, kegembiraan ketika berbuka puasa/berhari raya, dan kegembiraan
ketika bertemu Tuhannya,” (HR. Imam Muslim).
kemarin sore di penghujung Romadhon
kita bisa berbagi ketupat dan rendang dengan saudara kita, bisa berziarah ke
makam pendahulu kita, berdoa dan membersihkan pusaranya, hari ini tampak
rumah-rumah sudah dihias, anak-anak telihat senang riang gembira bermain dengan
teman sebaya, kebahagiaan juga terlihat
di rumah warga dimana karpet dan gorden diganti dengan yang baru, halaman rumah
terlihat lebih bersih dan indah dari hari-hari biasa, seorang ayah telihat puas
bangga melihat anaknya bisa menggunakan baju baru hasil peras keringatnya,
suasana lingkungan dihiasai dengan tradisi mengunjungi rumah satu persatu,
saling meminta maaf dan bertukar cerita lalu menyicipi hidangan kueh lebaran
beragam warna dan rasa yang dibuat oleh ibu-ibu dengan penuh sukacita. Sungguh
suasana yang amat sangat indah anugrah dari Allah Swt.
ُูุฑِูุฏُ ูฑَُّููู ุจُِูู
ُ ูฑُْููุณْุฑَ ََููุง ُูุฑِูุฏُ ุจُِูู
ُ ูฑْูุนُุณْุฑَ
َِููุชُْูู
ُِููุง۟ ูฑْูุนِุฏَّุฉَ َِููุชَُูุจِّุฑُูุง۟ ูฑََّููู ุนََٰูู ู
َุง َูุฏَُٰููู
ْ
ََููุนََُّููู
ْ ุชَุดُْูุฑَُูู
Yang artinya: Allah menghendaki
kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu
mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya
yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS.Al-Baqarah : 185)
Maka kita menutup ibadah puasa pada
hari raya Idul Fitri dengan bertakbir mengagungkan Allah. semoga segala apa
yang kita lakukan di hari raya idul fitri ini adalah bentuk syukur kita atas
segala nikmat, hidayah, kemudahan dan keselamatan yang allah berikan.
Hadirin rahimakumullah, tentu hari
ini kita merayakan idul fitri dengan suasana hati yang berbeda-beda, ada yang bergembira tidak terkira karena
anggota keluarganya bisa berkumpul semuanya, bisa menikmati hidangan ketupat
dan rendang bersama adik, kakak, ayah, ibu, kakek dan nenek. Ada yang
bergembira karena anak kesayangannya pulang dari perantauan membawa cerita dan
pengalaman. ada yang bergembira karena pada momen idul fitiri inilah ia bisa
melihat orang tuanya setelah sekian lama tidak berjumpa. Setelah sekian lama hidup
di perantauan, mengadu nasib di negeri orang. Ada yang berbahagia karena di
tahun ini untuk pertamakalinya ia dipanggil ayah atau dipanggil ibu oleh anak
pertamanya, ada yang bahagia karena di momen idul fitri ini ia bisa pulang ke
kampung halaman tempat ia bermain semasa kecil, kampung yang walaupun penuh
dengan kesederhanaan tapi terasa indah dan nyaman dengan sejuta kenangan.
tapi tentu di hari raya ini juga ada
yang merasakan kesedihan, bahkan tetesan air mata tak mampu untuk ditahan, mungkin ada diantara saudara kita yang tak
bisa berhari raya bersama keluarga, mungkin ada orang tua yang hari ini menahan
rindu karena anak kesayangannya tak bisa pulang dari perantauan, ada orang tua
yang tak bisa melihat canda tawa anak
cucunya, ada yang bahkan bersedih karena salah satu anggota keluarganya telah
dahulu menghadap Allah subhanahu wa ta’ala. Ada anak kecil yang harusnya
seusianya mendapatkan belahan kasih sayang dari ibunya, mendapatkan perhatian
dari ayahnya, meminta dimasakkan ini dan itu dari ibunya,meminta baju baru dari
ayahnya, kasih sayang itu perhatian itu tidak ia dapatkan karena orang tuanya
telah tiada. Maka dihari yang fitri ini marilah kita melihat kanan dan kiri,
melihat sekitar kita, adakah anak yatim yang perlu kita santuni, jangan segan
menyedekahkan sedikit harta, jangan segan memberikan perhatian, jangan segan
memberikan kasih sayang kepada mereka. Hadirin Ada balasan besar bagi orang
yang menyantuni anak yatim, ada keutaman besar bagi mereka yang mengasihi anak
yatim, bahkan Baginda nabi muhammad Saw
bersabda :
ุฃََูุง ََููุงُِูู ุงَْููุชِูู
ِ ِูู ุงْูุฌََّูุฉِ ََููุฐَุง. َูุฃَุดَุงุฑَ
ุจِุงูุณَّุจَّุงุจَุฉِ َูุงُْููุณْุทَู، ََููุฑَّุฌَ ุจََُْูููู
ุง ุดَْูุฆًุง
Yang artinya, “Aku dan orang yang
merawat anak yatim seperti ini di dalam surga.” Kemudian nabi memberi isyarat
dengan jari telunjuk dan jari tengah, seraya sedikit merenggangkannya.” (HR. Imam
Bukhari & Imam Muslim).
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar
walillahilhamd..
Jamaah shalat Idul Fitri
rohimakumullah, marilah juga pada momen
Idul Fitri ini kita memperbaiki hubungan dengan saudara, tetangga, kerabat baik
yang jauh ataupun dekat, sebagai manusia kita semua tak kan pernah luput dari
khilaf, salah dan dosa. Mata sering salah melihat, mulut sering salah berucap,
hati sering salah prasangka, telinga sering salah mendengar, lupakan dan
maafkanlah konflik yang pernah terjadi, bukakan pintu maaf yang
sebesar-besarnya. Mari kita lebih bisa menghormati perbedaan, lebih menghargai
keanekaragaman. Kita hidup di negara
dengan beraneka ragam bahasa, budaya dan agama, perbedaan pendapat dan
pemikiran pasti terjadi. mari kita lebih bijak dalam menerima informasi, jangan
mudah tersulut emosi dari berita yang kebenarannya belum pasti, mari kita lebih
bijak bermedia sosial, jangan hanya karena mengetik satu dua kata kita bermusahan
antar saudara. Apa yang retak mari kita satukan, apa yang putus mari kita
sambungkan, apa yang berjarak mari kita dekatkan. di hari yang fitri ini jangan
segan kita saling mengulurkan tangan, melemparkan senyuman, saling bermaaf
maafan.
Terlebih hadirin marilah kita
memperbaiki hubungan dengan ayah dan ibu kita tercinta, kepada sosok yang amat
sangat berjasa dalam hidup kita, orang tua adalah jimat kita di dunia,
keridhoan orangtua akan menjadi sumber kesuksesan kehidupan kita, sebaliknya
kemarahannya adalah merupakan sebuah bencana dalam kehidupan kita.
ุฑِุถَุง ุงَِّููู ِْููู ุฑِุถَุง ุงَْููุงِูุฏَِْููู، ู ุณُุฎْุทُ ุงَِّููู ِْููู
ุณُุฎْุทِ ุงَْููุงِูุฏَِْูู
"Keridhaan Allah ada pada
keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan-Nya ada pada kemurkaan kedua orang
tua." (HR. Imam Tirmidzi).
adalah sebuah kebahagiaan bagi kita
yang masih memiliki orang tua yang masih
bersama kita di dunia, ayah yang tak pernah mengeluh akan beratnya bekerja, ia
terlihat tetap semangat walau keadaan serba tak pasti, semuanya ia lakukan
dengan sepenuh hati, terkadang ia tidak memikirkan kesehatan tubuhnya, Ia hanya
berpikir bagaimana keluarganya hidup bahagia, bagaimana ia bisa membelikan baju
baru untuk anak kecilnya, bagaimana ia bisa menuruti harapan istrinya. Dan
sosok ibu yang telah susah payah melahirkan kita ke dunia ini, sosok yang
dengan berbakti kepadanya dapat menghantarkan kita ke surga. apa kabar orang
tua kita hari ini? sudahkah kita menjenguk keduanya? Sudahkah kita mampu
membuatnya bahagia? Sudahkah kita mampu memenuhi harapannya kepada kita,
semakin hari semakin bertambah tua umurnya, tenaganya tak sekuat seperti dulu,
apakah kita yang sibuk bekerja masih sempat memikirkannya, apakah kita yang
sibuk mengejar cita-cita masih sempat bertukar cerita dengannya, apakah kita yang
sibuk dengan berbagai urusan dan keperluan masih sempat duduk bersama
dengannnya,
hadirin rohimakumullah jika kita
dengan ikhlas peduli memberi kasih sayang dan membantu meringankan berat hidup
kedua orang tua kita, yakinlah surga
balasannya, sebanyak apapun yang pernah kita berikan dan apapun yang pernah
kita serahkan kepada orang tua kita tidak akan setimpal dengan perjuangan dan
pengorbanan mereka melahirkan dan membesarkan kita, tak kan setimpal dengan
beratnya ibu mengandung sembilan bulan, tak kan setimpal dengan sakitnya ibu
melahirkan, tak kan setimpal dengan penatnya ayah membesarkan kita.
dan hadirin rohimakumullah, jika
orang tua kita saat ini sudah tidak
bersama kita lagi di dunia, marilah kita luangkan waktu untuk beziarah ke makam
mereka, lihat dan bersihkanlah pusara mereka, dan jangan sampai kita lupa
mendoakan mereka, hadirin mereka menunggu do’a dari kita, mereka pastinya akan
senang dan bahagia atas doa yang kita kirimkan, sebaliknya mereka pasti sangat
bersedih ketika kita tidak mendoakan mereka, karena itulah yang mereka harapkan
dialam sana, doa dari anak sholihnya.
Ya Allah ampunilah dosa kami jika
kami masih sering menyakiti hati kedua orang tua kami ya Allah, maafkan kami
jika kami belum bisa memenuhi harapan kedua orang tua kami ya Allah, maafkan
kami jika kami terasa enggan dan malas mengurus orang tua kami di masa tua nya
ya Allah, berikanlah kami kekuatan untuk mengurus orang tua kami di masa tuanya
ya Allah, ya Allah ampuni kami Jika kami lebih sering menyapa teman kami di media
sosial daripada menyapa kedua orangtua kami, ampunilah kami jika kami pernah
marah dan membentaknya, ampuni kami jika kami pernah membuatnya kecewa, berikan
kami kesempatan untuk membalas jasanya dan berikan kami kesempatan untuk berada
disisinya saat ia sakit dan membutuhkan kami, jangan biarkan kesibukan kami
dalam bekerja melupakan atau mengurangi bakti kami, ya Allah jika tiba waktunya
nanti engkau memanggilnya, berikanlah sebelumnya kami kesempatan berada
disisinya, berikan kami kesempatan untuk berterima kasih dan memohon maaf
kepadanya, dan ya Allah jangan azab kedua orang tua kami, jangan siksa kedua
orang tua kami baik karena dosa orang tua kami atau lantaran ulah kami anaknya
yang sering berbuat dosa dan maksiat, dan kami mohon kepadamu ya Allah untuk orang tua saudara-saudara kami
yang telah meninggal dunia, ampunilah dosa mereka ya Allah, lipat gandakan
pahala mereka ya Allah, berikanlah tempat terbaik untuk mereka ya Allah.
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar walillahilham.
Hadirin rahimakumullah, segala kebaikan yang bisa kita
lakukan sekarang mari kita lakukan dengan segera, entah itu kebaikan dengan
orang tua, kebaikan dengan tetangga, kebaikan dengan saudara, kebaikan dengan
siapapun. Jika kita punya niatan untuk lebih banyak beribadah, untuk lebih
rajin melaksanakan sholat, untuk lebih rajin menunaikan zakat, dan sekian
banyak ibadah-ibadah lainnya, mari kita lakukan itu dengan segera, mumpung kita
masih sehat, mumpung kita masih kuat, karena hadirin jika kemaren-kemaren kita
melihat saudara kita ada yang sudah dibalut kain kafan, yang mandinya
dimandikan, sholatnya disholatkan, bisa jadi berikutnya giliran kita, bisa jadi
berikutnya kita yang dimandikan, kita yang disholati, kita yang dikafani. Mau
sesehat apapun kita, mau semuda apapun kita, tak ada jaminan bahwa kematian tak
akan datang menghampiri, ia datang tanpa kabar, ia datang tanpa persiapan,
kapanpun dan dimanapun kita harus siap meninggalkan dunia ini. Semoga kita
semua ditakdirkan oleh Allah wafat dalam keadaan husnul khotimah, wafat saat
kita sudah banyak berbuat kebaikan, wafat saat segala dosa kita sudah
dihapuskan. Aamiin Allahumma Aammin.
ุชَูุจََّู ุงُููู ู
َِّูุง َูู
ُِْููู
ْ ุงََُّูููู
َّ ุจَุงุฑِْู
ََููุง ِْูู ุนِْูุฏَِูุง، َูุฃَุนِุฏُْู ุนَََูููุง ุฃَุนَْูุงู
ًุง ุนَุฏِْูุฏَุฉً. ุจَุงุฑََู ุงُููู ِْูู ََُูููู
ْ
ِْูู ุงُْููุฑْุฃَِู ุงَْููุฑِْูู
ِ، َََูููุนَِْูู َูุฅَِّูุงُูู
ْ ุจِู
َุง ِِْููู ู
َِู
ุงْูุฃََูุงุชِ َูุงูุฐِّْูุฑِ ุงْูุญَِْููู
ِ، َูุชََูุจََّู ุงُููู ู
ِِّْูู َูู
ُِْููู
ْ
ุชِูุงََูุชَُู ุฅَُِّูู َُูู ุงูุณَّู
ِْูุนُ ุงْูุนَِْููู
ِ، َูุงุณْุชَุบِْูุฑُُْูู ุฅَُِّูู
َُูู ุงْูุบَُْููุฑُ ุงูุฑَّุญِْูู
ُ
-II Khutbah ke
ุงَّููู
ุฃَْูุจَุฑُ. ุงَّููู ุฃَْูุจَุฑُ. ุงَّููู ุฃَْูุจَุฑُ. ุงَُููู ุฃَْูุจَุฑُ َูุจِْูุฑًุง
َูุงْูุญَู
ْุฏُ ِููู َูุซِْูุฑًุง، َูุณُุจْุญَุงَู ุงِููู ุจُْูุฑَุฉً َูุฃَุตِْููุงً. ูุงَ ุฅَِูู ุฅِูุงَّ ุงُููู َูุงُููู ุฃَْูุจَุฑُ.
ุงُููู ุฃَْูุจَุฑُ َِูููู ุงْูุญَู
ْุฏ.
ุงูุญَู
ْุฏُ ِِّٰููู ุงَّูุฐِْู ุญَุฑَّู
َ ุงูุตِّูุงَู
َ ุฃَّูุงَู
َ ุงูุฃَุนْูุงَุฏِ ุถَِูุงَูุฉً ِูุนِุจุงَุฏِِู ุงูุตَّุงِูุญَِْูู. ุฃَุดَْูุฏُ ุฃَْู ูุงَุฅَِٰูู ุฅِูุงَّุงُููู َูุญْุฏَُู ูุงَุดَุฑَِْูู َُูู ุงَّูุฐِْู ุฌَุนََู ุงูุฌََّّูุฉَ ِْููู
ُุชََِّْููู َูุฃَุดَْูุฏُ ุฃََّู ุณَِّูุฏَูุงَ َูู
َْููุงََูุง ู
ُุญَู
َّุฏًุง ุนَุจْุฏُُู َูุฑَุณُُُْููู ุงุงูุฏَّุงุนِْู ุฅَِูู ุงูุตِّุฑَุงุทِ ุงْูู
ُุณْุชَِْููู
ِ. ุงُّٰูููู
َّ ุตَِّู َูุณَِّูู
ْ َูุจุงَุฑِْู ุนََูู ุณَِّูุฏَِูุง ู
ُุญَู
َّูุฏٍ َูุนََูู ุขِِูู َูุฃَุตْุญุงَุจِِู َูู
َْู ุชَุจِุนَُูู
ْ ุจِุฅِุญْุณَุงٍู ุฅَِูู َْููู
ِ ุงูุฏَِّْูู. ุฃَู
َّุง ุจَุนْุฏُ.
ََููุงุนِุจَุงุฏَ
ุงِููู ุงِุชَُّْููุง ุงَููู ุญََّู ุชَُูุงุชِِู َููุงَ ุชَู
ُْูุชَُّู ุฅِูุงَّ َูุฃَْูุชُู
ْ
ู
ُุณِْูู
َُْูู. َูุงَู ุงُููู ุชَุนَุงَูู ِْูู ِูุชَุงุจِِู ุงْูุนَุธِْูู
ِ "ุฅَِّู ุงَููู
َูู
َูุงَุฆَِูุชَُู ُูุตََُّْููู ุนََูู ุงَّููุจِِّู, َูุง ุฃََُّููุง ุงَّูุฐَِْูู ุฃَู
َُْููุง
ุตَُّْููุง ุนََِْููู َูุณَِّูู
ُْูุง ุชَุณِْْููู
ًุง". ุงََُّูููู
َّ ุตَِّู َูุณَِّูู
ْ
ุนََูู ุณَِّูุฏَِูุง ู
ُุญَู
َّุฏٍ َูุนََูู ุงَِِูู َูุฃًุตْุญَุงุจِِู ุฃَุฌْู
َุนَِْูู.
َูุงูุชَّุงุจِุนَِْูู َูุชَุงุจِุนِ ุงูุชَّุงุจِุนَِْูู َูู
َْู ุชَุจِุนَُูู
ْ ุจِุฅِุญْุณَุงٍู ุฅَِูู
َْููู
ِ ุงูุฏِِّْูู. َูุนَََْูููุง ู
َุนَُูู
ْ ุจِุฑَุญْู
َุชَِู َูุง ุงَุฑْุญَู
َ ุงูุฑَّุงุญِู
َِْูู
ุงََُّูููู
َّ ุงุบِْูุฑْ ِْููู
ُุณِْูู
َِْูู َูุงْูู
ُุณِْูู
ุงَุชِ, َูุงْูู
ُุคْู
َِِْููู
َูุงْูู
ُุคْู
َِูุงุชِ, ุงَْูุฃَุญَْูุงุกِ ู
ُِْููู
ْ َูุงْูุฃَู
َْูุงุชِ ุฅََِّูู ุณَู
ِْูุนٌ
َูุฑِْูุจٌ ู
ُุฌِْูุจُ ุงูุฏَّุนََูุงุชِ َูุง َูุงุถَِู ุงْูุญَุงุฌَุงุชِ. ุฑَุจََّูุง ุงْูุชَุญْ
ุจَََْูููุง َูุจََْูู َْููู
َِูุง ุจِุงْูุญَِّู َูุฃَْูุชَ ุฎَْูุฑُ ุงَْููุงุชِุญَِْูู.
ุฑَุจََّูุง ุฃَุชَِูุง ِูู ุงูุฏَُّْููุง ุญَุณََูุฉً َِููู ุงْูุขุฎِุฑَุฉِ ุญَุณََูุฉً ََِูููุง
ุนَุฐَุงุจَ ุงَّููุงุฑِ ุนِุจَุงุฏَ ุงِููู ุฅَِّู ุงَููู َูุฃْู
ُุฑُ ุจِุงْูุนَุฏِْู َูุงْูุฅِุญْุณَุงِู
َูุฅِْูุชَุงุกِ ุฐِู ุงُْููุฑْุจَู َََْููููู ุนَِู ุงَْููุญْุดَุงุกِ َูุงْูู
َُْููุฑِ
َูุงْูุจَุบِْู َูุนِุธُُูู
ْ َูุนََُّููู
ْ ุชَุฐََّูุฑَُْูู. َูุงุฐُْูุฑُْูุง ุงَููู
َูุฐُْูุฑُْูู
ْ َูุงุฏْุนُُْูู َูุณْุชَุฌِุจْ َُููู
ْ ََููุฐِْูุฑُ ุงُููู ุงูุจَุฑ
Sumber:
Rangkaian kata
diolah oleh Ust. Ahmad Nurmasduki, S.A., S.H., M.H. (Youtube Olah Rasa Olah Kata)
Dalil
kebanyakan kami kutip dari website NU ONLINE.
Format salinan oleh : Syamsul Bahri Said Al-Pungguri
(Fail
Pdf, 082350222387)
(Youtube Syamsul Bahri Said Al-Pungguri)
Download Khutbah Jum'at Yang Lain